Data Hasil Evaluasi Belajar IPS dan Observasi Belajar Siswa Siklus II

“Sangat baik”. Dalam penelitian ini, intervensi tindakan yang diharapkan telah berhasil yaitu hasil pengamatan melalui lembar observasi siswa pada akhir siklus menunjukan peningkatan respon positif siswa mencapai 70. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPS dengan menggunakan media audio lagu berhenti pada siklus ini. d. Refleksi Dari hasil analisis dan refleksi pada tindakan siklus II diketahui bahwa hasil belajar IPS siswa kelas II sudah memenuhi indikator keberhasilan yang diharapkan, yaitu memenuhi KKM yang di tentukan oleh pihak sekolah yaitu 70 dan sudah diketahui pula ketuntasan belajar siswa telah mencapai 100. Selain itu, hasil prosentase observasi aktivitas siswa juga sudah mencapai angka 70. Maka dapat dikatakan indikator yang diharapkan telah tercapai. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya atau berhenti sampai pada siklus II saja.

B. Analisis Data

Data yang telah diinterpretasikan di atas, menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar IPS dengan mengunakan media audio lagu. Hal ini sesuai dengan teori yang diperkenalkan oleh seorang psikiater Bulgaria, Georgi Lazanov, cara terbaik untuk melakukan proses mengingat kembali pelajaran dapat dibantu dengan cara mendengarkan lagu atau mengulangi informasi bersamaan dengan irama musik. 1 Dengan begitu dari setiap lagu yang dinyanyikan dan imajinasi yang ditimbulkan akan dikodekan ke dalam otak, sehingga akan mudah disalurkan kembali setiap kali membutuhkannya, dengan kata lain akan tersimpan dalam ingatan jangka panjang atau longtherm memory. Penggunaan media audio lagu dalam proses pembelajaran juga dapat menyalakan trilyunan neuron dalam otak dan membentuk cabang-cabang yang gemilang dalam pikiran, ingatan, dan pengetahuan yang beraneka ragam, serta 1 May Lwin, et.al , How to Multiply Your Child’s Intelligence. Terj. hal. 141. membentuk variasi dan kombinasi yang baru. Cabang yang gemilang tersebut akan mudah diperoleh setiap kali membutuhkannya ketika proses mengingat pelajaran yang diterima pada saat siswa mengerjakan soal. 2 Sebagaimana yang dijelaskan pada bab III, bahwa intervensi tindakan menyatakan : 1. Rata-rata hasil belajar yang diberikan kepada siswa pada setiap akhir siklus harus mencapai KKM, yaitu 70 dan tidak ada siswa yang mendapat nilai kurang dari 70. Penilaian dilakukan ketika tindakan ditiap siklus berakhir. Dari penilaian hasil belajar IPS siswa pada siklus I dan Siklus II, didapatkan hasil rata-rata sebagai berikut: Tabel 4.17 Rekapitulasi Hasil Belajar IPS Siswa Hasil Tes Siklus I Siklus II Nilai tertinggi 85 90 Nilai terendah 60 75 Rata-rata Nilai 70,50 79,16 2. Rata-rata persentase respon positif siswa dapat mencapai minimal 70 . Penilaian dilakukan ketika tindakan ditiap siklus berakhir. Dari penilaian respon positif siswa pada siklus I dan Siklus II, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.16 Rekapitulasi Prosentase Respon Positif Siswa Hasil Prosentase Siklus I Siklus II Jumlah skor rata-rata 7 12 Nilai prosentase 43,75 75 Kriteria Kurang baik Sangat Baik 2 Stephany Merrit, Simfoni Otak, Bandung : Kaifa, 2002, hal. 156 Indikator keberhasilan pada penelitian ini berdasarkan intervensi tindakan, maka respon positif siswa pada siklus I sebesar 43,75 dan siklus II 75 memberikan arti ada peningkatan sebesar 31,25. Dan hasil belajar IPS siswa pada saat pra siklus dapat kita ketahui dari 30 siswa mencapai standar ketuntasan belajar sebanyak 13 siswa dengan nilai rata-rata 63,76 dengan tingkat ketuntasan siswa sebesar 43. Hasil tes siklus I dapat kita ketahui dari 30 siswa mencapai standar ketuntasan belajar sebanyak 20 siswa dengan nilai rata-rata 70,50 dengan tingkat ketuntasan siswa sebesar 67 maka peningkatan yang diperoleh adalah 24 dari pra siklus ke siklus I. Setelah ditindak lanjut ke siklus II dapat kita lihat bahwa data yang didapat dari 30 siswa mencapai standar ketuntasan belajar adalah 100 dengan peningkatan 33 dari siklus I dan nilai rata-rata 79,16. Dapat dikatakan bahwa semua siswa telah mampu mencapai standar ketuntasan belajar yang telah ditetapkan.

C. Pembahasan

Hasil pengamatan pada penelitian ini menunjukkan bahwa siswa menyenangi proses pembelajaran IPS dengan menggunakan media audio lagu. Rasa senang terhadap suatu pembelajaran akan meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus I siswa cukup senang dan semangat dalam belajar sambil bernyanyi. Walaupun masih banyak kekurangan pada siklus I dikarenakan mereka sebelumnya belum pernah merasakan pembelajaran dengan menggunakan media audio lagu ini. Pada siklus II terjadi peningkatan dalam proses pembelajaran, hal ini terjadi karena siswa sudah melakukan penyesuaian diri terhadap proses pembelajaran menggunakan media audio lagu. Sehingga keadaan kelas cukup tertib dan terkendali dibandingkan dengan siklus I dimana keadaan kelas belum terlalu kondusif. Siswa sudah mulai memahami tahapan proses pembelajaran yang digunakan, alokasi waktu yang tersedia lebih optimal karena siswa yang mulai kondusif dalam belajar. Dari penerapan media audio lagu sebagaimana yang telah dijelaskan secara terperinci pada setiap tahapan siklus, mulai pelaksanaan siklus I dan siklus II telah memberi dampak yang positif terhadap kemampuan belajar siswa sehingga mampu meningkatkan hasil belajar IPS siswa. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai awal siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan media audio lagu. Berdasarkan hasil tindakan dan hasil observasi selama proses pembelajaran, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio lagu dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa.