Kondisi Hidrologi Kondisi Klimatologi

TABEL III.7 TINGKAT PERMEABILITAS LAHAN DI WILAYAH PESISIR KOTA SEMARANG Tingkat Permeabilitas Nilai Permeabilitas literm 2 hr Kecamatan Tidak permeabel 0,04 - 87,5 Semarang Barat Rendah 4 - 2,037 Tugu dan Genuk Sedang 4,037 - 122,000 Genuk, Semarang Utara, Semarang Barat dan Tugu Tinggi 8,149 - 203,735 - Sumber : RTRWP Kota Semarang, 2009 Selain hal tersebut, jenis tanah yang cukup dominan di wilayah pesisir Kota Semarang yakni alluvial. Jenis tanah tersebut dominan karena merupakan jenis tanah yang terbentuk karena adanya pengaruh dari laut. Penjelasan lebih detail tentang jenis tanah di wilayah pesisir Kota Semarang dapat dilihat pada Tabel III.8. TABEL III.8 JENIS TANAH DI WILAYAH PESISIR KOTA SEMARANG Kecamatan Luas Ha Aluvial Aluvial Kelabu Gerosol Grumosol Mediteran Coklat Tua Gayamsari 139,039 289,278 - - Genuk 486,192 2.095,777 - 530,475 Semarang Barat 1.120,835 912,819 - - 180,365 Semarang Timur 221,937 339,796 - - - Semarang Utara 1.140,334 - - - - Tugu 2.042,799 944,431 - - - Sumber : RTRWP Kota Semarang, 2009

3.3.3. Kondisi Hidrologi

Kondisi hidrologi meliputi hidrologi permukaan dan bawah tanah. Hidrologi permukaan Kota Semarang terbentuk oleh alur sungai dan saluran drainase yang ada. Permasalahan sungaisaluran di Kota Semarang adalah debit saluran dan sungai yang tidak sebanding dengan volume air RTRW, 2009. Sedangkan kondisi hidrologi bawah tanah di Kota Semarang didominasi dengan jenis hidrologi aquifer produktif setempat dengan persentase 24,89. Adapun kondisi air tanah yang ada di Wilayah Pesisir Kota Semarang terinci dalam Tabel III.9 berikut ini. TABEL III.9 PRODUKTIVITAS AIR TANAH DI WILAYAH PESISIR KOTA SEMARANG KECA- MATAN PRODUKTIVITAS AIR TANAH Air Tanah langka Produktif kecil, setempat, debit langka Produktif sedang dgn penyebaran luas, 5 - 10 ltrdtk Produktif sedang dgn penyebaran luas, debit 5 ltrdtk Produktif setempat, debit 5 ltrdtk Produktif tinggi dgn penyebaran luas, 5 - 10 ltrdtk Produk- tif tinggi dgn penyebaran luas, debit 10 ltrdtk Semarang Barat - 439,820 635,014 1.006,518 17,706 115,131 - Tugu 843,177 - 125,446 2.018,606 - - - Gayamsari - - - 290,031 - 353,456 - Genuk - - - 574,669 - 2.154,777 - Semarang Timur - - - 54,583 - 396,941 111,274 Semarang Utara - - - 467,584 - 170,201 502,529 Sumber : RTRW Kota Semarang, 2009

3.3.4 Kondisi Klimatologi

Klimatologi merupakan keberadaan iklim yang ada di suatu wilayah. Kondisi iklim terkait dengan rata-rata curah hujan, temperatur udara, kelembaban udara, arah angin maupun kisaran rata-rata matahari. Kota Semarang memiliki iklim tropis dengan dua jenis musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan yang secara rata-rata berganti setiap kurang lebih 6 bulanan. Musim kemarau terjadi pada kisaran Bulan Juni sampai November sedangkan hujan di Kota Semarang turun pada Bulan Desember sampai Mei. Temperatur udara kota ini berkisar antara 25,80 °C sampai dengan 29,30 °C, dengan kelembaban udara rata-rata berkisar dari 62 sampai dengan 84. Sedangkan curah hujan yang terjadi di Kota Semarang antara 1500 mm per tahun sampai 3000 mm per tahun dan sejak tahun 1963 sampai dengan 1995 curah hujan efektif konstan, yaitu rata-rata 2398,76 mm per tahun. Untuk arah angin sebagian besar bergerak dari arah tenggara menuju barat laut, dengan kecepatan rata-rata berkisar antara 5,7 kmjam. Sedangkan kisaran radiasi Matahari rata-rata Kota Semarang ialah 5-10,5 jamhari dengan penyinaran minimum rata-rata 5 jamhari bila musim hujan. Radiasi sinar Matahari maksimum 10,5 jamhari RTRW, 2009. Kondisi klimatologi ini secara umum juga terjadi di Wilayah Pesisir Kota Semarang. 91 GAMBAR 3.10 PETA JENIS TANAH DI WILAYAH PESISIR KOTA SEMARANG 91 92 92 GAMBAR 3.11 PETA PRODUKTIVITAS AIR TANAH DI WILAYAH PESISIR KOTA SEMARANG

3.4 Kondisi Penggunaan Lahan Wilayah Pesisir Kota Semarang