Analisis Tingkat Kemiskinan Analisis Kerentanan Sosial Ekonomi

127

4.2.2.1. Analisis Tingkat Kemiskinan

Pada analisis tingkat kemiskinan ini seperti halnya analisis-analisis sebelumnya juga didasarkan pada persentase bangunan yang ada di wilayah tergenang. Hal ini karena tidak ada data pasti jumlah penduduk miskin di wilayah tergenang, sehingga penentuan jumlah tersebut dilakukan berdasarkan pada sebaran bangunan yang ada. Dari sebaran tersebut kemudian dikomparasikan dengan jumlah penduduk miskin di kelurahan-kelurahan yang ada. Dasar analisis yang dilakukan juga mengacu terhadap jumlah Rumah Tangga RT miskin karena jenis data yang didapat diklasifikasikan berdasarkan jumlah RT miskin bukan jumlah penduduk miskin. Adanya ketersediaan data tersebut, tentunya penentuan penilaian kerentanan juga didasarkan pada persentase RT miskin dengan RT yang ada di wilayah tergenang. Atas beberapa asumsi tersebut maka persentase terhadap RT miskin di wilayah tergenang dapat dijabarkan dalam Tabel IV.15. TABEL IV.15 ASUMSI JUMLAH KELUARGA MISKIN DI WILAYAH RAWAN GENANGAN AKIBAT KENAIKAN AIR LAUT TAHUN 2029 Kelurahan Persentase bangunan tergenang RT miskin kelurahan RT Kelurahan RT Miskin tergenang RT tergenang RT miskin wil. tergenang Mangkang Kulon 19,01 426 1023 81 194 41,64 Mangunharjo 27,43 498 1407 137 386 35,39 Mangkang Wetan 33,33 696 1374 232 458 50,66 Randu Garut 19,16 135 400 26 77 33,75 Karang Anyar 13,67 181 624 25 85 29,01 Tugu Rejo 8,71 597 1438 52 125 41,52 Jerakah 5,43 98 512 5 28 19,14 Tanjung Mas 34,21 2315 6233 792 2132 37,14 Bandarharjo 4,30 1585 4417 68 190 35,88 Panggung Lor 1,04 65 3435 1 36 1,89 Tawang Sari 9,72 60 1687 6 164 3,56 Tambakharjo 16,17 188 766 30 124 24,54 Terboyo Kulon 5,75 72 163 4 9 44,17 Terboyo 0,00 105 282 0,00 128 Kelurahan Persentase bangunan tergenang RT miskin kelurahan RT Kelurahan RT Miskin tergenang RT tergenang RT miskin wil. tergenang Wetan Trimulyo 6,49 230 889 15 58 25,87 Tambakrejo 0,00 969 2330 0,00 Sumber: Kecamatan dalam angka 2008, Data Kemiskinan Kota Semarang, 2007 dan Analisis, 2009 Berdasarkan pada dasar pemberian skor dan bobot yang telah dirinci pada metodologi penelitian maka dapat ditentukan kerentanan tingkat kemiskinan yang terdapat di wilayah pesisir Kota Semarang berdasarkan lingkup administratif kelurahan-kelurahan pesisir. Tingkat kerentanan tersebut dapat dijabarkan pada Tabel IV.16 berikut ini. TABEL IV.16 PENILAIAN KERENTANAN TINGKAT KEMISKINAN DI WILAYAH RAWAN GENANGAN AKIBAT KENAIKAN AIR LAUT TAHUN 2029 Kelurahan RT miskin wil. tergenang Bobot Skor Kerentanan Nilai Mangkang Kulon 41,64 3 2 Sedang 6 Mangunharjo 35,39 3 2 Sedang 6 Mangkang Wetan 50,66 3 2 Sedang 6 Randu Garut 33,75 3 2 Sedang 6 Karang Anyar 29,01 3 1 Rendah 3 Tugu Rejo 41,52 3 2 Sedang 6 Jerakah 19,14 3 1 Rendah 3 Tanjung Mas 37,14 3 2 Sedang 6 Bandarharjo 35,88 3 2 Sedang 6 Panggung Lor 1,89 3 1 Rendah 3 Tawang Sari 3,56 3 1 Rendah 3 Tambakharjo 24,54 3 1 Rendah 3 Terboyo Kulon 44,17 3 2 Sedang 6 Terboyo Wetan 0,00 3 1 Rendah 3 Trimulyo 25,87 3 1 Rendah 3 Tambakrejo 0,00 3 1 Rendah 3 Sumber : Hasil analisis, 2009 Atas hasil penilaian kerentanan di atas diketahui bahwa tingkat kerentanan penduduk miskin di Wilayah Pesisir Kota Semarang pada tingkatan kerentanan sedang dan rendah. Hal ini dikarenakan persentase penduduk miskin di wilayah 129 rawan genangan kenaikan air laut pada Tahun 2029 tidak terlalu besar dibandingkan jumlah penduduk secara keseluruhan pada wilayah tersebut. Pada hal ini 8 kelurahan yang berdasar pada tingkat kerentanan sedang yakni Kelurahan Mangkang Kulon, Kelurahan Mangunharjo, Kelurahan Mangkang Wetan, Kelurahan Randu Garut, Kelurahan Tugu Rejo, Kelurahan Tanjung Mas, Kelurahan Bandarharjo dan Kelurahan Terboyo Kulon. Sedangkan kelurahan- kelurahan pesisir yang lainnya tergolong pada kerentanan rendah. Untuk memperjelas kerentanan ini dapat dilihat pada Gambar 4.9.

4.2.2.2. Analisis Status Kepemilikan Lahan