168 Pada Tabel IV.33 diketahui bahwa kerentanan lokasi usahaproduksi di
Wilayah Pesisir Kota Semarang terbagai menjadi 3 tingkatan kerentanan dari rendah hingga tinggi. Kerentanan rendah tersebut terjadi pada kawasan-kawasan
yang tidak terdapat lokasi usahaproduksi. Untuk kerentanan sedang terdapat pada Lokasi Pergudangan, Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah Cair WWTP,
Lokasi Perkantoran dan Lokasi Lapangan Penumpukan. Lokasi-lokasi tersebut dikategorikan kerentanan sedang karena hanya terdapat satu beberapa jenis
kegiatan usahaproduksi namun tidak membentuk suatu kawasan usahaproduksiindustri secara besar. Sedangkan kerentanan tinggi berada
kawasan-kawasan industri yang ada di Wilayah Pesisir Kota Semarang maupun kawasan PLTU Tambak Lorok yang lokasinya berada di antara kawasan industri
tersebut. Untuk memperjelas persebaran kerentanan lokasi usahaproduksi di Wilayah Pesisir Kota Semarang akibat kenaikan permukaan air laut Pada Tahun
2029 dapat dilihat dalam Gambar 4.25.
4.2.5.2. Analisis Keberadaan kawasan perdagangan dan jasa
Keberadaan lokasi perdagangan dan jasa mutlak akan berpengaruh terhadap kerentanan ekonomi wilayah karena sektor ini merupakan basis dalam kegiatan
perdagangan dan jasa dalam lingkup wilayah. Analisis ini didasarkan pada keberadaan lokasi perdagangan dan jasa di Wilayah Pesisir Kota Semarang.
Adanya lokasi-lokasi ini di wilayah rawan genangan tersebut dapat dinilai sebagai salah satu bentuk kerentanan. Dalam analisis ini secara konsep dan proses seperti
pada analisis kerentanan lokasi usahaproduksi maupun analisis lingkungan yang telah dilakukan. Kerentanan keberadaan kawasan perdagangan dan jasa dapat
dilihat detail dari keberadaan kawasan perdagangan tersebut tergolong sebagai kawasan atau bukan kawasan namun ada beberapa bangunan perdagangan dan
jasa. Berdasarkan data yang didapat dari Rencana Detail Tata Ruang Kota
RDTRK Semarang Tahun 2010-2030 diketahui bahwa pada Wilayah Pesisir Kota Semarang terdapat beberapa lokasi kawasan perdagangan dan jasa meliputi
kawasan campuran perdagangan jasa dan permukiman, kawasan olahraga dan rekreasi maupun pelabuhan laut
. Lokasi-lokasi tersebut ada yang terletak pada
169 Kelurahan-Kelurahan Pesisir Kota Semarang. Untuk memperjelas penggunaan
lahan terkait kegiatan perdagangan dan jasa tersebut maka akan dijabarkan dalam Tabel IV.34.
TABEL IV.34 PENGGUNAAN LAHAN TERKAIT KEGIATAN PERDAGANGAN JASA
GUNA LAHAN DI WIL TERGENANG LUAS Ha
Campuran Perdagangan dan Jasa 1,89
Olah Raga dan Rekreasi 100,32
Pelabuhan Laut 18,25
Sumber : Modifikasi RDTRK Kota Semarang Tahun 2010-2030, 2009
Berdasarkan data sebaran lokasi perdagangan dan jasa tersebut maka analisis berdasarkan keruangan kawasan-kawasan tersebut. Pada analisis ini didasarkan
pada data eksisting lokasi perdagangan dan jasa yang tertuang dalam RDTRK Kota Semarang dan diperkuat pula pengamatansurvei primer. Untuk memperjelas
sebaran lokasi perdagangan dan jasa tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.26. Berdasarkan pada data-data lokasi kawasan perdagangan dan jasa yang ada
maka dapat dilakukan pengkelasan terhadap lokasi-lokasi tersebut dengan menggunakan piranti SIG seperti halnya analisis kerentanan lokasi
usahaproduksi. Adapun penjabaran dari proses analisis tersebut dapat terjabar dalam Tabel IV.35.
TABEL IV.35 PENILAIAN KERENTANAN KAWASAN PERDAGANGAN DAN JASA
DI WILAYAH RAWAN GENANGAN AKIBAT KENAIKAN AIR LAUT TAHUN 2029
No Luas Kawasan Ha Bobot
Skor Nilai
Kerentanan
1 2551,75 2
Rendah 2 100,36
2 1
2 Sedang
3 20,10 2
2 4
Tinggi
Total 2672,21
Sumber : Hasil analisis, 2009
170 170
GAMBAR 4.25 PETA KERENTANAN LOKASI-LOKASI USAHAPRODUKSI AKIBAT KENAIKAN AIR LAUT
DI WILAYAH PESISIR KOTA SEMARANG TAHUN 2029
171
GAMBAR 4.26 PETA KAWASAN PERDAGANGAN DAN JASA DI WILAYAH PESISIR KOTA SEMARANG
171
172 Pada Tabel IV.35 dijelaskan bahwa kerentanan kawasan perdagangan dan
jasa di Wilayah Pesisir Kota Semarang terbagai menjadi 3 tingkatan kerentanan dari rendah hingga tinggi. Kerentanan rendah tersebut terjadi pada kawasan-
kawasan yang tidak terdapat lokasi kawasan perdagangan dan jasa. Sedangkan kerentanan sedang terdapat pada Kawasan Olahraga dan Rekreasi serta sedikit
Kawasan Campuran Perdagangan Jasa dan Permukiman. Pada lokasi-lokasi tersebut tergolong kerentanan sedang karena hanya terdapat beberapa bangunan
perdagangan dan jasa. Untuk kerentanan tinggi terdapat di Kelurahan Tanjung Mas dan Kelurahan Mangunharjo. Pada Kelurahan Tanjung Mas hal ini karena
terdapat Pelabuhan Laut yang intensitas kegiatan perdagangan dan jasanya cukup tinggi. Sedangkan pada Kelurahan Mangunharjo dikategorikan kerentanan tinggi
karena terdapat Kawasan Campuran Perdagangan Jasa dan Permukiman yang intensitas kegiatan perdagangan jasanya cukup tinggi. Pada kawasan tersebut
dikarenakan terdapat pasar tradisional. Untuk memperjelas persebaran kerentanan lokasi kawasan perdagangan dan jasa di Wilayah Pesisir Kota Semarang akibat
kenaikan permukaan air laut Pada Tahun 2029 dapat dilihat dalam Gambar 4.27.
4.2.6. Analisis Kerentanan Bencana Akibat Kerawanan Kenaikan Air Laut