Tahap Pengumpulan Data Metode Penelitian

15

1.9. Metodologi Penelitian

Metodologi merupakan serangkaian langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian untuk mencapai tujuan penelitian. Metodologi ini terbagi atas pendekatan studi dan metode pelaksanaan studi. Berikut ini akan dijelaskan lebih rinci tentang metodologi studi.

1.9.1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini karena bersifat positivistik yang dibatasi oleh variabel-variabel tertentu yang kemudian dicek pada kondisi lapangan. Variabel-variabel penelitian sudah ditentukan sejak awal sehingga penelitian sudah memiliki batasan dan ruang lingkup secara jelas. Positivistik merupakan landasan dari pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yakni pendekatan yang usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data, kesimpulan data hingga penulisannya mempergunakan aspek pengukuran, perhitungan, rumus dan kepastian data numerik Musianto, 2002. Penelitian ini dilakukan dengan realitas tunggal, konkrit, teramati, dan dapat difragmentasi Williams,1988. Pernyataan tersebut mendukung penelitian ini karena melihat suatu bagian parsial dari sebuah fenomena perubahan iklim. Pengamatan parsial ini mengenai dampak kenaikan air laut yang dapat menyebabkan beberapa Wilayah Pesisir Kota Semarang tergenang. Selain itu penelitian ini dilakukan secara objektifitas karena sudah ditentukan dahulu variabel-variabel yang akan diuji dilapangan.

1.9.2. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu kesatuan sistem yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam penelitian. Tahapan dalam metode penelitian ini secara garis besar terdiri dari tahap pengumpulan data, tahap pengolahan, dan tahap analisis. Tahap-tahap tersebut dapat diuraikan berikut ini.

1.9.2.1. Tahap Pengumpulan Data

Pada tahap ini dengan mengumpulkan data-data sekunder dari instansi- instansi terkait dan pengamatan langsung di lapangan sebagai penguatan data sekunder yang tidak didapatkan. Adapun dalam hal ini teknik pengumpulan data tersebut secara garis besar dapat dijabarkan berikut ini : 16 a. Teknik pengumpulan data sekunder Pengumpulan data ini dapat dilakukan sebelum melakukan survei primer. Pengumpulan data sekunder ini dengan mengumpulkan data dari sumber–sumber sekunder berupa kajian teoritis mitigasi maupun kerentanan bencana, data kenaikan permukaan air laut, maupun telaah dokumen yang ada. • Kajian literatur Kajian literatur ini bersifat data normatif yang merupakan batasan atau teori yang terkait dengan mitigasi bencana dan analisis kerentanan bencana terhadap perubahan iklim • Survei instansi Dilakukan untuk mendapatkan data–data melalui instansi yang terkait dengan penelitian ini. Instansi tersebut yakni diantaranya Bappeda, DKP, Dinas Tata Kota maupun BPS. Data-data yang dicari berupa fisik wilayah pesisir, kondisi sosial ekonomi masyarakat, infrastruktur wilayah pesisir dan sebagainya. • Telaah Dokumen Teknik ini dengan mencari dokumen terkait dengan kerentanan bencana perubahan iklim. Dokumen tersebut dipahami berdasar pada materi-materi yang dapat digunakan dalam penelitian. Dokumen tersebut dapat berupa situs- situs di internet bertema mitigasi bencana serta relevan terhadap penelitian ini. b. Teknik pengumpulan data primer Teknik ini dilakukan melalui survei primer dengan melakukan observasi pengamatan langsung di lapangan. Beberapa cara yang dilakukan ketika survei primer, yakni : • Wawancara Wawancara dilakukan guna melengkapi data-data sekunder yang belum didapatkan. Adapun poin pertanyaannya yakni pemahaman masyarakat tentang isu perubahan iklim, bentuk kekerabatan yang telahakan dilakukan dalam rangka penanganan bencana tersebut, serta sikap masyarakat jika bencana tersebut terjadi. Pengambilan sampelnya dengan menggunakan teknik sampel bertujuan purposive sampling. Teknik ini dilakukan dengan mengambil koresponden- koresponden yang sekiranya mengetahui karakteristik populasi tersebut. Pada 17 penelitian ini walaupun sampel yang diambil sekiranya relatif kecil kuantitasnya namun wawancara ditujukan pada stakeholders kunci stakeholders masing-masing kecamatan yang sekiranya paham terhadap hal ini dengan pertimbangan informasi signifikan dan ringkas. Pedomanaturan yang digunakan yakni jika sudah terjadi pengulangan informasi maka penarikan sampel sudah bisa dihentikan. Sampel kunci berada pada stakeholders kecamatan dan kelurahan yang daerahnya diprediksi terkena dampak tersebut dan tidak menutup kemungkinan wawancara dilanjutkan melalui snowballing berdasarkan arahan stakeholders tersebut. Dalam studi ini, setidaknya dilakukan wawancara terhadap 5 stakeholders kecamatan Kecamatan Tugu, Kecamatan Semarang Barat, Kecamatan Semarang Utara, Kecamatan Genuk, dan Kecamatan Gayamsari. • Pengamatan langsung Direct Observation Cara ini dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung kondisi fisik. Hal ini dilengkapi kamera digital, lembar pengamatan, maupun alat tulis.

1.9.2.2. Tahap Pengolahan Data