Vn = volume lalu lintas pada akhir tahun yang diramalkan Vm =
volume lalu lintas maksimum tahunan sebagaimana yang ditentukan oleh kapasitas keseluruhannya yang tersedia dari seluruh fasilitas
transportasi m =
rasio dari margin kapasitas terhadap volume lalu lintas tahunan pada tahun dasar
n = jumlah tahun diantara tahun dasar dan tahun tertentu
Formula ini berasumsi bahwa pada tahun-tahun permulaan terjadi pertumbuhan yang lambat, kemudian menyusul pada suatu periode dimana terjadi
pertumbuhan secara cepat dan konstan yang selanjutnya pertumbuhannnya agak lambat dan disusul dengan pertumbuhan yang minimum atau bahkan tidak ada
pertumbuhan lagi mencapai tingkat kejenuhan.
2.11 Kajian Mengenai Studi Kelayakan dan Kelayakan Ekonomi Jalan
Suatu pembangunan pada dasarnya merupakan rangkaian kegiatan yang berpijak pada analisis dari berbagai aspek untuk mencapai sasaran dan tujuan
tertentu dengan hasil yang terbaik. Kodoatie 1995 membagi aspek-aspek tersebut ke dalam empat tahapan yakni tahapan studi, tahapan perencanaan, tahapan
pelaksaaan dan tahapan operasi dan pemeliharaan. Dalam tahapan tersebut secara umum meliputi beberapa aktivitas yaitu:
- Ide atau sasaran yang ingin dicapai. Pada tahap awal ini merupakan cikal bakal
suatu kegiatan pembangunan biasanya muncul dari para stakeholder baik pemerintah atau masyarakat maupun dari kalangan swasta, misalnya ingin
membangun jalan baru, pembuatan jembatan, gedung dan lainnya
- Pra studi kelayakan. Pada tahap ini, ide atau sasaran dianalisis dengan maksud
apakah bisa dilanjutkan dengan analisis yang lebih detail dan komprehensif. Analisis awal yang dilakukan biasanya berupa analisis dari aspek teknis, ekonomi,
sosial dan lingkungan yang menghasilkan kesimpulan layak atau tidak layak suatu ide dilanjutkan namun lokasi kegiatan masih belum spesifik dan bisa saja berubah.
- Studi kelayakan. Tahap berikut ini akan dikerjakan jika sekiranya hasil
rekomendasi dari para studi kelayakan menunjukkan arah positif, sehingga kemudian dikompilasi semua data primer dan data sekunder yang diperlukan
dengan lengkap sehingga analisis teknis, ekonomi, sosial dan lingkungan dilaksanakan dengan lebih detail dan menyeluruh sehingga diperoleh kesimpulan
yang matang dari beberapa alternatif pembangunan tersebut beserta penentuan lokasi kegiatan yang sudah spesifik dibanding para studi kelayakan.
- Seleksi perancangan. Pada tahap ini diseleksi hasil rekomendasi studi kelayakan
dari beberapa alternatif yang diajukan untuk dilanjutkan dengan detail desain -
Detail desain. Detail konstruksi bangunan, RAB Rencana Anggaran Biaya, gambar rencana, serta RKS Rencana Kerja dan Syarat merupakan hasil-hasil
yang akan didapat pada pelaksanaan detail desain ini. -
Pelaksanaan fisik. Merupakan tahapan pelaksanaan pekerjaan fisik di lapangan berupa perwujudan dari detail desain menjadi suatu bangunan sipil rencana sesuai
dengan ketentuan-ketentuan dari pemilik pekerjaan -
Operasi dan pemeliharaan. Merupakan kegiatan rutin berjangka yang dilakukan agar suatu konstruksi dapat awet selama dioperasikan.
Dari ketujuh tahapan tersebut posisi studi kelayakan mendapat porsi yang penting karena terdapat dua tahap yang bertujuan sama bagi suatu rencana pembangunan yaitu pra
studi kelayakan dan studi kelayakan. Perbedaan keduanya pada situasi tertentu, kadang tak terlalu jauh, misalnya saja pada perencanaan pembangunan yang biayanya tidak besar di
bawah 50 milyar, sehingga meski langsung dilaksanakan studi kelayakan tanpa evaluasi pendahaluan atau pra studi kelayakan sudah cukup memadai bagi kelanjutan kegiatan.
Analisis ekonomi teknik atau ekonomi rekayasa yang terdapat pada pra dan studi kelayakan dapat dibagi lagi menjadi dua macam, yaitu :
- Kelayakan ekonomi, dalam analisis ini lebih didasarkan kepada manfaat yang akan
diperoleh masyarakat jika pembangunan fisik proyek dilaksanakan. Nilai ekonomi suatu proyek dihitung dari manfaat langsung bagi kepentingan umum, biasanya
berwujud penghematan atau efisiensi yang dinominalkan dalam mata uang berlaku yang bisa diberikan karena realisasi dari proyek tersebut
- Kelayakan finansial, tujuan analisis ini berdasarkan pada kepentingan ekonomi pemilik
proyek dalam artian seberapa besar manfaat berupa keuntungan yang diperhitungkan dalam mata uang yang berlaku yang diperoleh pemilik modal atau pekerjaan karena
terlaksananya proyek tersebut. Kelayakan finansial ini terdiri dari analisis keuntungan dan biaya benefit-cost ratio, nilai sekarang net present value, dan laju
pengembalian modal internal rate of return. Dalam prakteknya ketiga macam analisis kelayakan finansial ini juga disebut analisis ekonomi teknik, sehingga
sering mengaburkan maksud dari analisis kelayakan ekonomi. Oleh karena itu dalam menilai kelayakan investasi untuk pembangunan jalan baru
juga diperlukan analisis kelayakan ekonomi dan finansial. Umumnya analisis ini
diperuntukkan pada investasi pembangunan jalan dengan lalu lintas menengah dan tinggi mediumhigh volume roads. Jika analisis kelayakan finansial dilakukan dengan
membandingkan biaya pembangunan cost dan keuntungan proyek benefit, maka analisis kelayakan ekonomi dihasilkan dari manfaat langsung pembangunan jalan berupa
penghematan biaya pengguna jalan road user cost. Komponen utama biaya pengguna jalan antara lain terdiri dari biaya operasi kendaraan BOK atau vehicle operating cost
VOC, nilai waktu perjalanan value of travel time saving dan biaya kecelakaan accident cost
Dept. PU, 2005.
2.12 Efisiensi dari Biaya Operasional Kendaraan dan Nilai Waktu Perjalanan