Analisa Kecepatan Kendaraan Analisis Kuantitatif

Jalan Per Jam A 48 0,60 Arus bebas, volume rendah dan kecepatan tinggi, pengemudi dapat memilih kecepatan yang dikehendaki B 40 0,70 Arus stabil, kecepatan sedikit terbatas oleh lalu lintasvolume pelayanan yang dipakai untuk jalan perkotaan C 32 0,80 Arus stabil, kecepatan dikontrol oleh lalu lintas, volume pelayanan yang dipakai untuk jalan perkotaan D 24 0,90 Menghendaki arus tidak stabil, kecepatan rendah E Sekitar 24 1,00 Arus tidak stabil, kecepatan rendah dan berbeda-beda volume mendekati kapasitas F 24 1,00 Arus yang terhambat, kecepatan rendah, volume di bawah kapasitas banyak terhenti Sumber : AASHO, Policy on design of urban highway aretrial streets 1973

5. Analisa Proyeksi Lalu Lintas

Proyeksi lalu lintas dilakukan dengan menggunakan compound interest formula untuk peramalan jangka menengah panjang Kamaludin, 2003 yaitu: Vn = Vo 1 + r n atau log Vn = log Vo + n log 1 + r ...................4 Dimana : Vn = volume lalu lintas pada akhir tahun yang diramalkan Vo = volume lalu lintas pada tahun dasar base year n = jumlah tahun dalam ramalan tersebut r = pertambahan lalu lintas rata-rata setiap tahun

6. Analisa Kecepatan Kendaraan

Pada kondisi pra jalan arteri altenatif, analisa kecepatan kendaraan diawali dengan survei waktu tempuh pada semua rute atau lintasan jalan arteri yang digunakan untuk melewati Kota Kandangan yang kemudian dihitung dengan menggunakan formula MKJI 1997 untuk kecepatan tempuh yaitu : V = LTT ............................5 Dimana : V = Kecepatan rata-rata ruang kendaraaan ringan, LV kmjam L = Panjang segmen km TT = Waktu tempuh rata-rata LV sepanjang segmen jam Sedangkan pada kondisi pasca dimana kecepatan kendaraan sangat dipengaruhi oleh kondisi arus lalu lintas yang berubah akibat adanya jalan alternatif maka akan diperhitungkan kecepatan tempuh rencana setiap segmen jalan arteri. Mengacu pada MKJI 1997 pada tahap awal dilakukan perhitungan kecepatan arus bebas, yaitu: FV = FV + FV W X FFV SF X FFV CS ............................6 Dimana: FV = kecepatan arus bebas kendaraan ringan pada kondisi lapangan kmjam FV = kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan pada jalan yang diamati FV W = penyesuaian kecepatan lebar jalan kmjam FFV SF = penyesuaian untuk hambatan samping dan lebar bahu jalan atau jarak kereb penghalang FFV CS = faktor penyesuaian kecepatan untuk ukuran kota TABEL I.11 KECEPATAN ARUS BEBAS DASAR FV Kecepatan arus bebas dasar kmjam Tipe jalan Kendaraan Ringan LV Kendaraan berat HV Sepeda Motor MC Semua Kendaraan rata-rata Dua - lajur tak - terbagi 22 UD 44 40 40 42 Sumber: MKJI 1997 TABEL I.12 PENYESUAIAN KECEPATAN ARUS BEBAS AKIBAT LEBAR JALUR LALU LINTAS FV W Tipe Jalan Lebar efektif jalur lalu lintas Wc m FVw kmjam Dua - lajur tak terbagi Total 5 6 7 8 9 10 11 -9,5 -3 3 4 6 7 Sumber: MKJI 1997 TABEL I.13 FAKTOR PENYESUAIAN KECEPATAN ARUS BEBAS AKIBAT GANGGUAN SAMPING FC SF KELAS GANGGUAN SAMPING SFC FAKTOR PENYESUAIAN AKIBAT GANGGUAN SAMPING DAN LEBAR BAHU JALAN LEBAR BAHU JALAN EFEKTIF Ws m TIPE JALAN 0,5 1,0 1,5 2,0 2 jalur 2 arah tanpa batas median 22 UD atau jalan satu arah sangat rendah rendah sedang tinggi sangat tinggi 1,00 0,96 0,90 0,82 0,73 1,01 0,98 0,93 0,86 0,79 1,01 0,99 0,96 0,90 0,85 1,01 1,00 0,99 0,95 0,91 Sumber: MKJI 1997 TABEL I.14 FAKTOR PENYESUAIAN KECEPATAN ARUS BEBAS UNTUK UKURAN KOTA FFVC S Ukuran Kota Juta Penduduk Faktor Penyesuaian untuk Ukuran Kota 0,1 0,90 0,1 - 0,5 0,5 – 1,0 1,0 – 3,0 3,0 0,93 0,95 1,00 1,03 Sumber: MKJI 1997 Selanjutnya nilai kecepatan arus bebas yang diperoleh perlu disesuaikan dengan kondisi kepadatan arus lalu lintas yang sebenarnya karena kecepatan kendaraan berbanding terbalik dengan derajat kejenuhan perbandingan volume dengan kapasitas. Jadi masukkan nilai kecepatan arus bebas ke grafik berikut: Sumber: MKJI 1997 GAMBAR 1.7 GRAFIK HUBUNGAN KECEPATAN DAN DERAJAT KEJENUHAN

7. Analisa Biaya Operasional Kendaraan BOK