Teknik Pengumpulan Data Sekunder Teknik Pengumpulan Data Primer

- dokumen rencana pembangunan jalan arteri alternatif proposal teknis, detail desain, Amdal, dokumen studi kelayakan, RAB; sumber DPU Kabupeten Hulu Sungai Selatan. - jumlah dan jenis kendaraan di Kota Kandangan Dinas Perhubungan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kantor Samsat, BPS

1.8 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan dalam suatu studi atau penelitian, secara umum dibagi menjadi dua, yaitu pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder.

1.8.1 Teknik Pengumpulan Data Sekunder

Data-data sekunder diperoleh dari instansi Biro Pusat Statistik Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Bappeda Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Dinas PU dan Dinas PerhubunganDLLAJ Kabupaten Hulu Sungai Selatan serta instansi terkait lainnya. Pengumpulan data sekunder dilakukan peneliti dengan cara tidak langsung ke objek studi tetapi melalui kompilasi terhadap dokumen-dokumen yang berkaitan dengan objek studi. Dokumen-dokumen tersebut antara lain adalah peta Kabupaten Hulu Sungai Selatan, peta Kota Kandangan, peta jaringan jalan, peta tata guna lahan, peta arahan sistem jaringan jalan di Kota Kandangan, proposal rencana pembangunan jalan arteri alternatif beserta dokumen studi kelayakan dan Amdal pembangunan jalan arteri alternatif.

1.8.2 Teknik Pengumpulan Data Primer

Pengumpulan data primer merupakan pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti secara langsung kepada objek penelitian di lapangan. Teknik pengumpulan data primer adalah dengan metode observasi lapangan yaitu survei kondisi geometri jalan, volume lalu lintas, aktivitas samping jalan dan kecepatan kendaraan. Lokasi survei dilakukan di seluruh segmen jalan arteri yang berada di Kota Kandangan. Untuk mengetahui volume lalu lintas digunakan metode traffic counting konvensional dimana dalam satu segmen jalan minimal ditempatkan satu titik survei dengan satu tim surveyor yang terdiri dari dua orang. Jadi karena ada empat segmen jalan arteri di Kota Kandangan maka ditentukan minimal empat lokasi observasi, dimana lokasi tersebut dipilih pada bagian atau titik yang diperkirakan terpadat. Waktu pelaksanaan survei lalu lintas akan mengambil saat hari dan jam-jam sibuk. Dalam sehari survei akan dilaksanakan selama 12 jam yang akan dibagi menjadi empat shif. Sementara untuk survei aktivitas samping jalan hanya akan dilakukan pada jam puncak tetapi tetap berlokasi pada titik-titik di keempat segmen jalan arteri yang telah ditentukan. Agar dapat menganalisa perkiraan volume kendaraan yang akan melewati jalan arteri alternatif maka harus dibedakan mana yang arus menerus arus regional dan yang tidak menerus arus lokal. Untuk membedakan antara jumlah arus kendaraan menerus bergerak melewati Kota Kandangan dan yang tidak menerus bergerak di dalam kota maka maka pada titik-titik yang diduga terjadi pertemuan antara arus lokal dan regional dilakukan pencatatan tambahan dengan teknik nomor plat kendaraan. Jika plat nomornya adalah plat untuk wilayah penelitian Kabupaten Hulu Sungai Selatan menggunakan DA xxxx Dx maka dianggap kendaraan tersebut termasuk arus kendaraan yang tidak menerus atau arus lalu lintas lokal, sebaliknya jika nomor platnya menunjukkan bukan plat nomor kendaraaan wilayah penelitian maka diasumsikan kendaraan tersebut adalah arus menerus yang akan melewati Kota Kandangan yang merupakan arus lalu lintas regional. Untuk mengetahui kecepatan kendaraan dilakukan survei waktu tempuh yang dilaksanakan pada semua rute atau lintasan jalan arteri yang digunakan arus lalu lintas untuk melewati Kota Kandangan. Waktu pelaksanaannya juga akan dilakukan pada jam-jam sibuk namun lamanya observasi menyesuaikan dengan kebutuhan data yang diperlukan. Metode survei yang digunakan adalah metode mobil survei. Dalam metode ini, sebuah mobil survei dapat penelitian dipakai sepeda motor dikendarai selama melakukan pengamatan pada ruas jalan dengan mengikuti pengendara lain yang berjalan dengan kecepatan rata-rata lalu lintas pada rute yang disurvei dan kemudian surveyor mencatat dengan stopwatch waktu tempuh yang dibutuhkan untuk melewati rute jalan yang diteliti. Pencatatan dilakukan hingga 8 sampai 12 kali perjalanan Saxena, 1989.

1.9 Teknik Pengolahan dan Penyajian Data