3.3.3 Kedudukan Kota Kandangan dalam Konstelasi Regional
Posisi Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang strategis di tengah Propinsi Kalimantan Selatan didukung dengan aksesibilitas tinggi sebagai akibat dilalui jalur
arteri primer Banjarmasin-Balikpapan menjadikan ibukotanya Kandangan memiliki peranan yang penting baik dalam lingkup regional antar kabupaten maupun antar
wilayah kecamatan. Dalam lingkup pembangunan Propinsi Kalimantan Selatan Kota,
Kandangan memiliki peranan sebagai pusat pengembangan wilayah Koridor III yang merupakan pusat pengembangan kegiatan sektoral yang melayani tidak hanya dalam
skala lokal tetapi juga melayani skala regional. Dalam lingkup pembangunan Kabupaten Hulu Sungai Selatan kota ini juga dijadikan sebagai pusat pengembangan
wialayah I PKW I. Disamping itu, Kota Kandangan juga menjadi pusat kegiatan Badan Koordinasi Wilayah Bakorwil Banua Enam yaitu enam kabupaten tetangga
di sekitar Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Kota Kandangan dilewati oleh satu-satunya jalur jalan darat Nasional Trans
Kalimantan yang menghubungkan Propinsi Kalimantan Selatan dengan Kalimantan Timur atau Kota Banjarmasin dengan Kota Balikpapan yang pada hingga saat ini
juga dijadikan rute trayek angkutan umum antar kabupaten. Hal ini membuat Kota Kandangan memiliki arti penting sebagai salah satu pilihan untuk tempat transit atau
singgah bagi moda-moda transportasi regional misalnya saja angkutan umum bus besar, minibus, angkutan barang pick up,truk,trailer, angkutan pribadi mobil
sedan, minibus, sepeda motor. Sejalan dengan meningkatnya lalu lintas regional, maka secara signifikan juga mempengaruhi pola perekonomian kota, dimana dari
tahun ke tahun terjadi peningkatan aktivitas komersil berupa perdagangan dan jasa di sisi-sisi jalan arteri primer tersebut.
Oleh karena potensinya itu, pemerintah daerah senantiasa berupaya agar kota ini dapat secara berkesinambungan memiliki fungsi sebagai pusat pelayanan
perdagangan dan jasa skala lokal dan regional, pusat pelayanan sosial dan umum skala lokal dan regional, pusat pengembangan pariwisata baik lingkup lokal maupun
regional dan pusat pengembangan kegiatan industri kecil dan rumah tangga.
3.3 Kondisi Eksisting Sistem Transportasi Jalan