Moda Angkutan Kondisi Eksisting Sistem Transportasi Jalan

3.3.2 Moda Angkutan

Secara umum di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan, penggunaan moda angkutan darat cukup bervariasi dari jenis moda tradisional seperti sepeda dan becak, moda bermesin seperti sepeda motor dan bermacam-macam mobil. Perkembangan moda transportasi angkutan darat, khususnya angkutan bermotor pribadi meningkat pesat, peningkatan ini didominasi oleh jenis kendaraan bermotor roda dua yakni berbagai tipe dan merk sepeda motor. Tingginya kepemilikan kendaraan bermotor mengindikasikan kenaikan yang signifikan setiap tahunnya. Besar kemungkinan hal tersebut terjadi disebabkan semakin meningkatnya taraf hidup masyarakat dan kemudahan dalam pengambilan kredit, disamping itu memang lebih dikarenakan pertumbuhan penduduk yang selalu bertambah yang senantiasa diikuti dengan meningkatnya kebutuhan bertransportasi. TABEL III.11 BANYAKNYA KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN PENGGUNAAN DI KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2005-2006 Pemerintah Swasta Umum No Jenis Kendaraan 2005 2006 2005 2006 2005 2006 1 Sedan 3 4 216 148 92 81 2 Mikrobus Colt 118 107 378 417 119 - 3 Mikrolet - - - 70 133 242 4 Jeep - - 149 134 - - 5 Truck Pick Up 37 81 795 769 205 289 6 Suburban - 36 8 1 - 23 Pemerintah Swasta Umum No Jenis Kendaraan 2005 2006 2005 2006 2005 2006 7 Sepeda Motor 395 1.101 24.549 26.831 - - Total 533 1.329 26.095 27.920 549 635 Sumber: Polres Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam Hulu Sungai Selatan dalam Angka, 2005 dan 2006. Jumlah moda angkutan, baik berupa kendaraan umum maupun bukan umum di Kota Kandangan belum terdata secara lengkap. Meski demikian, mengacu pada kondisi di Kabupaten Hulu Sungai Selatan secara keseluruhan, pada tahun 2006 kendaraan bermotor yang terdapat di Kabupaten Hulu Sungai Selatan mencapai 29.884 unit. Komposisinya adalah 635 unit kendaraan umum dan 27.920 unit kendaraan bukan umum. Diperkirakan tidak kurang 60 dari total jumlah kendaraan tersebut berada di Kota Kandangan. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa aktivitas penduduk Kota Kandangan merupakan pembangkit pergerakan utama di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Dari Tabel III.11 di atas dapat diketahui bahwa jumlah kendaraan bermotor roda dua sepeda motormotor cycle dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup pesat terutama yang digunakan buat kendaraan pribadi. Jika dibandingkan dengan moda transportasi jalan darat lainnya, penambahan jumlah sepeda motor pribadi yang lebih dari 1.500 buah per tahun tercatat begitu signifikan. Fenomena ini terjadi disebabkan banyak perusahaan pembiayaan leasing yang semakin mudah dalam menawarkan kredit yang kemudian disikapi dengan agresif oleh masyarakat. Tingginya kepemilikan sepeda motor ini yang nantinya berpotensi menimbulkan masalah bagi kinerja jalan disamping juga berdampak negatif bagi lingkungan. Untuk kepemilikan mobil atau kendaraan beroda empat, juga lebih didominasi oleh pengguna pribadi tetapi jumlah dan peningkatan kepemilikannya kecil hanya berkisar di angka ratusan buah saja per tahun, yang cukup mencolok adalah kepemilikan kendaraan berat seperti truk yang lebih banyak dibanding jenis mobil yang lain, ini dimungkinkan banyaknya areal pertambangan dan perkebunan atau pertanian di kabupaten ini yang membutuhkan alat angkut yang memadai. Mengenai moda transportasi umum yang beroperasi di kota ini atau dengan kata lain menempati stand by di terminal bisa dibagi menjadi dua yaitu angkutan pedesaan dan angkutan kota. Angkutan pedesaan melayani angkutan orang atau barang antar kecamatan yang modanya adalah jenis mobil pick up L300. Sedangkan angkutan kota ada dua macam yaitu jenis mikrolet yang melayani angkutan orang atau barang di dalam kota antar kabupaten dan jenis minibus travel L 300 dan mobil sedan yang sudah tua, yang hanya melayani angkutan antar kabupaten atau kota yaitu dari ibukota kabupaten ke ibukota propinsi. Di Kota Kandangan belum digunakan moda angkutan kapasitas besar seperti bus patas, hal ini sangat mungkin karena faktor permintaan demand penumpangnya masih sangat sedikit, yang tentunya akan jadi tidak menguntungkan bagi pengusaha angkutan untuk mengoperasikan jenis moda berbadan besar ini. Bus-bus besar yang melewati kota ini hanya transit atau singgah sebentar di Terminal Regional di Jalan HM. Yusie untuk membayar retribusi jalan atau untuk istirahat makan minum bagi penumpangnya. Tujuan dari bus-bus besar ini antara lain dari Tamiyang Layang Kalimantan Tengah dan Balikpapan atau Samarinda Kalimantan Timur menuju ke Banjarmasin Kalimantan Selatan dan sebaliknya dari Banjarmasin menuju Balikpapan atau Samarinda dan Palangkaraya. Jadi kendaraan berat tersebut hanya melayani angkutan penumpang antar propinsi.

3.3.3 Sistem Pergerakan dan Sirkulasi Lalu Lintas di Kota Kandangan