Analisa Volume Lalu Lintas Analisa Hambatan Samping Analisa Kapasitas Jalan

ataupun penjelasan-penjelasan baik terhadap analisis yang bersifat terukur maupun tidak terukur. • Normatif yaitu analisis terhadap keadaan yang seharusnya mengikuti suatu aturan atau pedoman ideal tertentu maupun landasan hukum atau lainnya

1.6.3.2 Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif merupakan analisis yang berhubungan dengan angka, bobot, nilai, jumlah dari suatu topik atau bahasan. Dalam penelitian ini analisis kuantitatif digunakan secara sistematis dan berurutan dalam menentukan volume lalu lintas, hambatan samping, kapasitas jalan, tingkat pelayanan jalan, kecepatan kendaraan, biaya operasional kendaraan dan penghematan nilai waktu perjalanan. Tahapan-tahapan analisis kuantitatif adalah sebagai berikut:

1. Analisa Volume Lalu Lintas

Analisa volume lalu lintas dilakukan setelah diperoleh data dari survei primer traffic counting pada ruas jalan arteri dengan mengacu petunjuk MKJI 1997: V = LHRT x EMP ............................1 Dimana : V = Volume Lalu-lintas LHRT = Lalu-lintas Harian Rata-rata EMP = Ekivalensi Mobil Penumpang Untuk EMP, karena telah diketahui jalan arteri eksisting dan rencana adalah jalan dalam kota tak terbagi dengan dua arah maka digunakan tabel di bawah ini: TABEL I.2 EMP UNTUK JALAN PERKOTAAN TAK TERBAGI Ekivalensi Mobil Penumpang MC Lebar Lajur Lalu Lintas Wc m Tipe Jalan Arus Lalu Lintas Total Dua Arah KendJam HV ≤6 6 Dua lajur tak terbagi 22 UD ≥ 1800 1,3 1,2 0,50 0,35 0,40 0,25 Dua lajur tak terbagi 42 UD ≥ 3700 1,3 1,2 0,40 0,25 Sumber: MKJI 1997

2. Analisa Hambatan Samping

Macam hambatan samping yang paling berpengaruh pada kapasitas dan kinerja jalan perkotaan adalah MKJI 1997: - Pejalan kaki diberi bobot = 0,5 - Angkutan umum dan kendaraan lain yang berhenti atau parkir diberi bobot = 1,0 - Kendaraan lambat misalnya becak, kereta kuda, gerobak diberi bobot = 0,4 - Kendaraan masuk dan keluar dari lahan di samping jalan diberi bobot = 0,7 Dimulai dengan pencatatan setiap aktivitas samping jalan dari kedua arah jalan dalam jarak 200 meter, maka dapat ditentukan klasifikasi sebagai berikut: TABEL I. 3 KLASIFIKASI GANGGUAN SAMPING KELAS GANGGUAN JUMLAH GANGGUAN PER 200 METERJAM DUA ARAH KONDISI TIPIKAL Sangat rendah 100 Permukiman; jalan dengan jalan samping Rendah 100-299 Permukiman, beberapa kendaraan umum Sedang 300-499 Daerah industri dengan beberapa toko di sisi jalan Tinggi 500-899 Daerah komersial, aktivitas sisi jalan tinggi Sangat tinggi 900 Daerah komersial dengan aktivitas perbelanjaan pasar di samping jalan Sumber: MKJI 1997

3. Analisa Kapasitas Jalan

Analisa kapasitas jalan dilakukan pada jalan arteri lama dan rencana jalan arteri alternatif menggunakan formula dari MKJI 1997 untuk jalan perkotaan yaitu: C = C x FC W x FC SP x FC SF x FC CS ............................2 Dimana: C = Kapasitas dasar smpjam FC W = Faktor penyesuaian lebar jalan FC SP = Faktor penyesuaian pemisahan arah FC SF = Faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalankereb FC CS = Faktor penyesuaian ukuran kota Perhitungan selanjutnya menggunakan tabel-tabel di bawah ini, yaitu: TABEL I. 4 KAPASITAS DASAR C TIPE JALAN KAPASITAS DASAR SMPJAM KETERANGAN Jalan 4 lajur berpembatas median atau jalan satu h 1,650 Per lajur Jalan 4 lajur tanpa pembatas median 1,500 Per lajur Jalan 2 lajur tanpa pembatas median 2,900 total dua arah Sumber: MKJI 1997 TABEL I. 5 FAKTOR KOREKSI KAPASITAS AKIBAT PEMBAGIAN ARAH FC sp PEMBAGIAN ARAH - 50-50 55-45 60-40 65-35 70-30 2 lajur 2 arah tanpa pembatas median 22 UD 1,00 0,97 0,94 0,91 0,88 FC sp 4 lajur 2 arah tanpa pembatas median 42 UD 1,00 0,985 0,97 0,955 0,94 Sumber: MKJI 1997 TABEL I. 6 FAKTOR KOREKSI KAPASITAS AKIBAT LEBAR JALAN FC w TIPE JALAN LEBAR JALAN EFEKTIF FC w 2 lajur tanpa pembatas median Dua arah 5 6 7 8 9 10 11 0,56 0,87 1,00 1,14 1,25 1,29 1,34 Sumber: MKJI 1997 TABEL I.7 FAKTOR KOREKSI KAPASITAS AKIBAT GANGGUAN SAMPING FC SF UNTUK JALAN YANG MEMPUNYAI BAHU JALAN FAKTOR KOREKSI AKIBAT GANGGUAN SAMPING DAN LEBAR BAHU JALAN LEBAR BAHU JALAN EFEKTIF TIPE JALAN KELAS GANGGUAN SAMPING 0,5 1,0 1,5 ≥ 2,0 Sangat rendah 0,94 0,96 0,99 1,01 Rendah 0,92 0,94 0,97 1,00 Sedang 0,89 0,92 0,95 0,98 Tnggi 0,82 0,86 0,90 0,95 2 lajur 2 arah tanpa pembatas median 22 UD sangat tinggi 0,73 0,79 0,85 0,91 Sumber: MKJI 1997 TABEL I.8 FAKTOR KOREKSI KAPASITAS AKIBAT GANGGUAN SAMPING FC SF UNTUK JALAN YANG MEMPUNYAI KEREB FAKTOR KOREKSI AKIBAT GANGGUAN SAMPING DAN LEBAR BAHU JALAN LEBAR BAHU JALAN EFEKTIF TIPE JALAN KELAS GANGGUAN SAMPING 0,5 1,0 1,5 2,0 2 lajur 2 arah tanpa batas median 22 UD sangat rendah rendah sedang tinggi sangat tinggi 0,93 0,90 0,86 0,78 0,68 0,95 0,92 0,88 0,81 0,72 0,97 0,95 0,91 0,84 0,77 0,99 0,97 0,94 0,88 0,82 Sumber: MKJI 1997 TABEL I. 9 FAKTOR KOREKSI KAPASITAS AKIBAT UKURAN KOTA FC CS UKURAN KOTA JUTA PENDUDUK FAKTOR KOREKSI UNTUK UKURAN KOTA 0,1 0,86 0,1-0,5 0,90 0,5-1,0 0,94 1.0-1,3 1,00 1,3 1,03 Sumber: MKJI 1997

4. Analisa Tingkat Pelayanan Jalan LOS