4.2.3.1 Nilai Waktu Perjalanan Pra Jalan Arteri Alternatif
Nilai waktu perjalanan didefinisikan sebagai biaya yang dikeluarkan dalam melakukan perjalanan, termasuk juga waktu yang digunakan selama menunggu
angkutan atau mengalami tundaan lalu lintas. Waktu perjalanan adalah salah satu biaya terbesar dari tranportasi, penghematan waktu perjalanan adalah alasan utama
peningkatan prasarana transportasi. Oglesby dan Hicks 1993 mengajukan bahwa dalam skala kecil personal
penghematan waktu ini dianjurkan dihitung secara terpisah artinya penghematan tersebut harus dinyatakan dalam jam dan bukan dalam uang. Di lain pihak, Tamin
2000 mengemukakan bahwa berbagai studi telah dilakukan untuk memperkirakan nilai waktu perjalanan dari bermacam tipe pengguna dan kondisi perjalanan namun
hingga saat ini belum didapatkan besaran nilai waktu yang berlaku di Indonesia. Dengan berdasar pernyataan di atas dan disesuaikan dengan kondisi lalu lintas
dan ruas jalan yang akan diamati serta tujuan penelitian untuk mengetahui kelayakan ekonomi yang pada dasarnya berbeda dengan kelayakan finansial maka penghematan
waktu ini akan dihitung secara terpisah yang artinya penghematan dinyatakan dalam satuan jam atau menit. Karena itu digunakan variasi fungsi kecepatan tempuh dari
MKJI 1997 yaitu:
TT = LV
Dimana : TT =
Waktu tempuh rata-rata jam V
= Kecepatan
rata-rata kmjam
L = Panjang segmen km
Nilai waktu perjalanan pra jalan alternatif diketahui dengan observasi lapangan dengan teknik mobil survei test car method dimana pengamat dengan
memakai kendaraan sendiri sepeda motor mengikuti pengendara lain sesuai dengan lintasan atau rute jalan arteri yang tersedia untuk melewati Kota Kandangan seperti
ditunjukkan pada Gambar 4.4. Kedua lintasan atau rute tersebut adalah: 1.
Rute pertama sepanjang 6,65 kilometer yaitu dari Bundaran Tugu Hari Jadi dengan menggunakan Jalan Sudirman, melewati Kota Kandangan menggunakan
Jalan Ahmad Yani terus sampai di Desa Gambah Luar titik A ke titik B atau sebaliknya dari titik B sampai ke titik A
2. Rute kedua sepanjang 6,29 kilometer yaitu dari Bundaran Tugu Hari Jadi dengan
menggunakan Jalan Sudirman, melewati Kota Kandangan menggunakan Jalan M. Johansyah, Jalan S. Parman, Jalan Sekolah Teknik kemudian Jalan HM.
Yusie dari titik A ke titik C atau sebaliknya dari titik C hingga ke titik A. Berdasarkan pengamatan dan pencatatan waktu tempuh terhadap 28 buah
kendaraan ringan LV, 12 buah kendaraan berat HV dan 20 buah sepeda motor MC ketika melewati rute A-B Jalan Sudirman-Ahmad Yani diperoleh rata-rata
nilai waktu perjalanan sebagai berikut:
TABEL IV. 51 WAKTU PERJALANAN RUTE A-B JALAN ARTERI EKSISTING
No Item Kendaraan
Ringan LV Kendaraan
Berat HV Sepeda
Motor MC 1 Panjang
rute km
6,65 6,65
6,65 2 Waktu
tempuh rata-rata
menit 10,29
10,56 9,76
3 Waktu perjalanan semua
kendaraan menit 10,20
Sumber: Hasil Analisis, 2008
Hasil observasi menunjukkan bahwa nilai waktu perjalanan semua jenis kendaraan untuk melewati Kota Kandangan melalui Jalan Sudirman-Ahmad Yani
atau sebaliknya yang berjarak tempuh 6,65 kilometer adalah rata-rata 10,20 menit yang diperoleh dari rata-rata waktu tempuh kendaraan ringan LV 10,29 menit,
waktu tempuh berat HV 10,56 dan waktu tempuh sepeda motor MC 9,76 menit. Fakta di lapangan juga memperlihatkan bahwa sepeda motor MC memiliki waktu
tempuh terpendek jika dibandingkan kendaraan ringan LV dan kendaraan berat HV yang mencatatkan waktu tempuh terlama. Sepeda motor yang berbadan jauh
lebih kecil dibanding mobil penumpang, truk atau bis ternyata pada jalan perkotaan yang relatif padat, lebih leluasa bergerak dan mempertahankan kecepatannya karena
mempunyai kemampuan bermanuver, menyalip dan menerobos yang jauh lebih baik dibanding jenis kendaraan yang lain. Dengan kelebihannya, kendaraan roda dua ini
mempunyai penghematan nilai waktu perjalanan yang lebih baik dibandingkan mobil penumpang dan kendaraan berat.
Pada pengamatan di rute kedua rute A-C yang merupakan jalur resmi sementara sebelum jalan arteri alternatif selesai dibangun untuk dipergunakan oleh
angkutan umum regional dalam melewati Kota Kandangan adalah gabungan beberapa penggal ruas jalan arteri yaitu dari Jalan Sudirman-Jalan M. Johansyah-
Jalan S. Parman-Jalan Sekolah Teknik-Jalan HM. Yusie yang berjarak 6,29 kilometer diperoleh nilai waktu perjalanan yang berasal dari pencatatan terhadap
waktu tempuh yang dibutuhkan oleh 28 buah kendaraan ringan LV, 12 buah kendaraan berat HV dan 20 buah sepeda motor MC untuk melewati rute A-C,
sebagai berikut:
TABEL IV. 52 WAKTU PERJALANAN RUTE A-C JALAN ARTERI EKSISTING
No Item Kendaraan
Ringan LV Kendaraan
Berat HV Sepeda
Motor MC 1 Panjang
rute km
6,29 6,29
6,29 2 Waktu
tempuh rata-rata
menit 10,35
11,71 9,90
3 Waktu perjalanan semua
kendaraan menit 10,32
Sumber: Hasil Analisis, 2008
Berdasarkan hasil ini didapat fakta bahwa waktu perjalanan rata-rata semua jenis kendaraan yang menggunakan rute kedua rute A-C adalah rata-rata sebesar
10,75 menit yang didapat dari waktu tempuh kendaraan ringan LV 10,35 menit, kendaraan berat HV 10,71 dan sepeda motor MC dengan waktu tempuh rata-rata
9,90 menit. Ternyata pada rute ini kendaraan roda dua kembali tercatat mempunyai waktu tempuh terpendek dibanding jenis kendaraan lain. Karakter sepeda motor
modern yang kecil, lincah namun bertenaga sangat mendukung pergerakannya ditengah arus lalu lintas kota yang mulai padat sehingga mudah baginya untuk
meningkatkan kecepatan tempuh yang pada gilirannya akan memperpendek waktu perjalanan. Dapat disimpulkan jika kendaraan roda dua ini memiliki penghematan
nilai waktu perjalanan yang sangat baik dibandingkan kendaraan roda empat baik itu jenis mobil penumpang apalagi kendaraan berat.
Membandingkan hasil perhitungan nilai waktu perjalanan pada kedua rute yang berbeda yaitu rute A-B dan rute kedua A-C yang merupakan dua jalur jalan
arteri yang dipakai untuk melewati Kota Kandangan menunjukkan bahwa pada semua jenis kendaraan yang menggunakan jalur Jalan Sudirman-Ahmad Yani rute
A-B sepanjang 6,65 km memiliki penghematan nilai waktu perjalanan yang lebih baik dibanding semua jenis kendaraan yang melalui Kota Kandangan dengan
menggunakan jalur Jalan Sudirman-M. Johansyah-HM. Yusie rute A-C yang sebenanya jaraknya lebih pendek yaitu 6,29 km. Fenomena tersebut sangat mungkin
terjadi karena pada rute A-C terdapat ruas Jalan M. Johansyah yang diketahui paling tinggi volume lalu lintasnya, hambatan samping tertinggi, kapasitas jalan terendah
dan dengan nilai NVK 0,63 yang juga paling besar dibanding dengan jalan-jalan arteri eksisting lain yang berada di Kota Kandangan. Selain itu pada bagian jalan
arteri sekunder berstatus jalan propinsi itu terdapat terminal kota yang terkadang membuat kebanyakan kendaraan umum sering berhenti atau memperlambat laju
mobilnya untuk mencari penumpang.
4.2.3.2 Nilai Waktu Perjalanan Pasca Jalan Arteri Alternatif