4.1.1.1 Identifikasi Kondisi Geometri Jalan
Kondisi geometri yang diamati adalah ukuran geometrik jalan arteri eksisting yang diperlukan dalam analisis selanjutnya seperti analisa kapasitas jalan,
kecepatan kendaraan maupun analisa biaya operasional kendaraan. Bagian yang diamati dan dicatat meliputi panjang jalan, lebar jalan, lebar bahu atau kereb, lebar
trotoar, kekasaran jalan, alinyemen horisontal dan vertikal. Berdasarkan observasi lapangan pada lima lokasi traffic counting yang telah ditetapkan sebelumnya, dapat
diidentifikasi kondisi geometri jalan-jalan arteri di Kota Kandangan sebagai berikut:
TABEL IV.2 KONDISI GEOMETRI JALAN ARTERI DI KOTA KANDANGAN
No Nama Jalan
Lokasi survei
Panjang Jalan
m Lebar
Jalan m
Lebar bahu
m Lebar
trotoar m
Jenis Perkera
san Kondisi
permukaa n jalan
1 Jalan Ahmad
Yani ---
7,0 1
- Titik 1
Desa Hamalau
Aspal Laston
Baik, kekasaran
3 mkm 2 Jalan
Sudirman ---
9,0 0,5
1,1 Titik 2
Kel. Jambu Hilir
Aspal Laston
Baik, kekasaran
3 mkm 3 Jalan
Ahmad Yani
--- 7,0
1 -
Titik 3 Desa Gambah
Luar Aspal
Laston Baik,
kekasaran 3 mkm
4 Jalan M. Johansyah
200800 6,0
0,5 1,1
Titik 4 Kandangan
Kota Aspal
Laston Baik,
kekasaran 3 mkm
5 Jalan H.M.
Yusie 2.640
7,0 1,5
- Titik 5
Kel. Kandangan
Utara Aspal
Laston Baik,
kekasaran 3 mkm
Sumber: Hasil Analisis, 2008
Dari kelima lokasi pada tabel di atas menunjukkan bahwa secara umum kondisi permukaan jalan arteri baik yang melintasi pusat kota hingga ke pinggiran
kota dalam keadaan baik dengan tingkat kekasaran jalan rata-rata diperkirakan kurang dari 3 tiga meter dalam setiap kilometer panjang jalannya. Kesemua jalan
arteri yang ada tersebut juga telah diperkeras dengan jenis perkerasan yang sama yaitu aspal laston ATB + HRS. Kualitas permukaan jalan yang cukup baik ini
dimungkinkan karena jalan-jalan arteri yang berupa jalan nasional dan propinsi yang melintasi kota memang lebih diutamakan untuk menerima pemeliharaan berkala dan
pemeliharaan rutin oleh dinas terkait yaitu Dinas PU Propinsi yang menempatkan satu kantor perwakilannya di Kota Kandangan. Di lain pihak, jalan arteri yang
berstatus jalan kabupaten Jalan H.M. Yusie senantiasa dijaga dalam kondisi mantap di bawah pengawasan Dinas PU Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Jalan Ahmad Yani sebagai jalan arteri primer tercatat memiliki lebar badan jalan sekitar 7,0 meter dengan bahu jalan 1,0 meter tanpa trotoar pada segmen
jalannya yang berada di pinggiran kota, sedangkan pada segmen jalannya yang berada di dalam kota memiliki lebar 7,0 tetapi dengan kereb rata-rata 0,5 meter
dengan trotoar selebar 1,1 meter. Panjang lajur jalannya yang melintasi Kota Kandanga adalah sekitar 3.800 meter yang diukur dari pusat kota di Kelurahan
Kandangan Kota hingga dipinggiran kota tepat di pertemuan dengan ujung ruas Jalan HM. Yusie di Desa Gambah Luar
Ruas Jalan Sudirman memiliki panjang jalan 2.850 meter, pangkal ruas berada di pusat Kota Kandangan, sedangkan ujung ruas sudah memasuki kawasan
pinggir Kota Kandangan di Desa Hamalau. Pada pangkal ruasnya hingga jarak sekitar 200 meter terlihat mengalami pelebaran badan jalan hingga 9,0 meter dengan
kereb kurang dari 0,5 meter dan trotoar selebar 1,1 meter, setelah itu lebar jalan kembali normal hingga ke ujung ruas di Bundaran Tugu Hari Jadi yaitu rata-rata 7,0
meter dengan bahu 1,0 meter dan trotoar selebar 1,10 meter. Untuk Jalan M. Johansyah, S. Parman dan Sekolah Teknik yang merupakan
jalan arteri sekunder dengan panjang total dari ketiga ruas tersebut adalah 800 meter memiliki lebar badan jalan yang sama yaitu 6,0 meter. Namun hanya Jalan M.
Johansyah yang mempunyai kereb sekitar 0,5 meter dengan trotoar selebar 1,10 meter, sementara Jalan S. Parman dan Sekolah Teknik tidak mempunyai kereb tapi
berupa bahu jalan biasa selebar 0,5 sampai 1,0 meter tanpa trotoar. Selanjutnya Jalan HM.Yusie yang ruas jalannya merupakan salah satu
bagian dari 7 tujuh ruas rencana jalan arteri alternatif memiliki lebar standar dari pangkal sampai ujung ruas selebar 7,0 meter dengan bahu jalan 1,5 meter tanpa
adanya trotoar. Jalan kabupaten ini tercatat memiliki panjang ruas 2.640 meter. Semua jalan arteri yang ada di Kota Kandangan baik Jalan Ahmad Yani,
Sudirman, M. Johansyah, S. Parman, Sekolah Teknik dan HM. Yusie relatif memiliki alinyemen vertikal dengan kelandaian minimum yaitu kurang dari 2,5 mkm baik
tanjakan maupun turunan. Hal ini lebih dikarenakan topografi Kota Kandangan yang
memang relatif datar dengan kemiringan lahan rata-rata 0-2 Bappeda, 2007 yang berarti kondisi medan jalan raya dalam kondisi minim tanjakan maupun turunan.
Untuk alinyemen horisontal, semua jalan arteri yang di pusat kota hingga ke pinggiran kota tidak ada yang memiliki panjang tikungan lebih besar daripada jarak
pandangan normal artinya jika terdapat tikungan atau belokan jarak pandangan masih dapat mencapai bagian jalan yang lurus. Artinya semua jalan arteri di Kota
Kandangan tidak ada memiliki tikungan tajam yang tentunya akan berpengaruh pada kecepatan kendaraan.
4.1.1.2 Analisa Volume Lalu Lintas