4.1.1.5 Penentuan Tingkat Pelayanan Jalan
Tingkat pelayanan jalan level of service atau derajat kejenuhan DS atau nisbah volume terhadap kapasitas NVK ditentukan dengan cara membandingkan
volume arus lalu lintas terhadap kapasitas jalan. Nilai LOS atau DS atau NVK menunjukkan apakah segmen jalan tersebut mempunyai masalah kapasitas atau
tidak, nilai tersebut juga digunakan sebagai ukuran dalam penanganan masalah jalan dan lalu lintas. Pada dasarnya semakin besar hasil perbandingan antara keduanya,
maka kinerja jalan semakin rendah. Sebaliknya semakin kecil hasil perbandingan tersebut, maka tingkat kinerja jalan akan semakin baik.
Berdasarkan perhitungan dan analisa sebelumnya yang dimulai dari identifikasi geometri jalan, analisa volume lalu lintas, analisa hambatan samping dan
analisa kapasitas jalan maka dapat ditentukan tingkat pelayanan jalan arteri di Kota Kandangan sebagai berikut:
TABEL IV.11 TINGKAT PELAYANAN JALAN ARTERI DI KOTA KANDANGAN
KONDISI PRA JALAN ARTERI ALTERNATIF
No Nama Jalan
Lokasi Volume
V smpjam
Kapasitas C
smpjam VC LOS
Keterangan
1 Jl. Ahmad Yani
arteri primer Desa Hamalau
pinggiran kota 668,0 2.344,36
0,28 A
Arus bebas, volume rendah dan
kecepatan tinggi
2 Jl. Sudirman
arteri primer Kel. Jambu Hilir
dekat pusat kota 1.006,2 2.681,05 0,38 A
Arus bebas, volume rendah dan
kecepatan tinggi
3 Jl. Ahmad Yani
arteri primer Desa Gambah Dalam
pinggiran kota 654,5 2.344,36
0,28 A
Arus bebas, volume rendah dan
kecepatan tinggi
4 Jl. M. Johansyah
arteri sekunder Kel. Kandangan
Kota pusat kota 1.069,1 1.698,07 0,63 A
Arus bebas, volume rendah dan
kecepatan tinggi
5 Jl HM. Yusie
arteri sekunder Kel. Kandangan
Utara pusat-pinggir kota
398,7 2.320,92 0,17 A
Arus bebas, volume rendah dan
kecepatan tinggi
Sumber: Hasil Analisis, 2008
Hasil perhitungan pada tabel di atas adalah tingkat pelayanan semua jalan arteri eksisting yang ada di Kota Kandangan atau dengan kata lain adalah tingkat
pelayanan jalan tahun 2008 tanpa ada pengaruh dari rencana pembangunan jalan arteri alternatif. Untuk itu volume lalu lintas yang digunakan adalah volume yang
sebenarnya berupa volume lalu lintas maksimal pada kedua arah baik arus lalu lintas lokal maupun regional pada masing-masing segmen jalan. Sehingga didapat kondisi
tingkat pelayanan jalan sebelum dilanjutkannya proyek pembangunan jalan arteri alternatif pra pembangunan jalan arteri alternatif.
Tingkat pelayanan pada Jalan Ahmad Yani dari kedua lokasi yang diteliti yaitu Jalan Ahmad Yani di Desa Hamalau pinggiran kota sebelah selatan dan Jalan
Ahmad Yani di Desa Gambah Luar pinggiran kota sebelah utara memiliki perbandingan volume terhadap kapasitas yang sama yaitu sebesar 0,28. Nilai NVK
yang ada pada kedua segmen jalan yang tidak berbeda tersebut menunjukkan tingkat kestabilan lalu lintas yang baik. Sementara pada segmen jalan yang pada dasarnya
sama dengan kedua jalan di atas yaitu Jalan Sudirman yang berada di pusat kota diperoleh nilai perbandingan NVK yang lebih besar dari keduanya yaitu 0,38
dikarenakan kondisi pencampuran arus lalu lintasnya yang memang sangat tinggi, namun semuanya masih termasuk dalam kategori tingkat pelayanan jalan A yang
artinya jalan nasional dan jalan propinsi arteri primer ini mempunyai ciri-ciri arus bebas, volume rendah dan kecepatan tinggi dimana pengemudi dapat memilih
kecepatan yang dikehendaki. Hasil ini sesuai dengan kenyataan bahwa mengemudi kendaraan bermotor di jalan ini dengan kecepatan rata- rata 50-60 kmjam masih
dapat dilakukan dengan nyaman.
Jalan arteri sekunder yang berada di pusat kota Kel. Kandangan Kota yaitu Jalan M. Johansyah tercatat memiliki nilai perbandingan NVK terbesar yaitu 0,63.
Hal tersebut terjadi karena selain volume lalu lintas di pusat kota yang tinggi, jalan propinsi ini juga memiliki kapasitas jalan terkecil dari semua jalan arteri yang ada di
Kota Kandangan. Tingkat pelayanan jalan sebesar 0,63 masih dapat digolongkan pada kategori A, tetapi dengan ciri-ciri mendekati tingkat pelayanan B yaitu arus
bebas menuju stabil, volume jalan yang biasa dipakai untuk jalan perkotaan dan kecepatan yang sedikit terbatas terutama pada jam puncak pagi hari yang bisa
berubah jadi kecepatan tinggi pada waktu-waktu tertentu malam hari. Kenyataan di lapangan memperlihatkan karakteristik lalu lintas yang mirip dengan yang
disebutkan di atas. Dimana ada sedikit ketidaknyamanan berkendara di jalan ini pada jam sibuk terutama pagi hari yang membuat kecepatan kendaraan sulit melewati
angka 50 kmjam, namun ketika waktu beranjak sore hingga malam hari arus lalu lintas di jalan ini begitu bebas dengan kecepatan yang tinggi
Nilai perbandingan volume terhadap kapasitas NVK terkecil didapat pada Jalan HM. Yusie yaitu hanya sebesar 0,17. Dengan nilai ini maka tingkat pelayanan
jalan pada ruas ini adalah A dengan ciri-ciri arus bebas, volume sangat rendah dan kecepatan tinggi dengan pilihan sesuai kehendak pengemudi. Walaupun kapasitas
jalan kabupaten ini bukan yang tertinggi di Kota Kandangan, baiknya tingkat kinerja pada jalan arteri sekunder tersebut karena memang arus lalu lintas yang melewatinya
sangat rendah didukung hambatan samping yang sangat rendah pula. Hal yang dapat dipahami sebab jalur Jalan HM. Yusie dikhususkan bagi kendaraan angkutan umum
regional sehingga volume dan kepadatan arus lalu lintas relatif rendah.
4.1.2 Tingkat Pelayanan Jalan Pasca Jalan Arteri Alternatif