5.1.6. Pendapatan Orang Tua
Tabel 16 Distribusi frekuensi berdasarkan pendapatan orang tua responden
No Pendapatan orang tua
Frekuensi F Persentase
1. Rp. 750.000
2 2,86
2. Rp. 750.001 – Rp. 1.000.000
11 15,71
3. Rp. 1.000.001 – Rp. 1.500.000
7 10
4. Rp. 1.500.001 – Rp. 2.000.000
19 27,14
5. Rp. 2.000.000
31 44,29
Jumlah 70
100 Sumber: Data kuesioner 2011
Berdasarkan data dari tabel 16 dapat dilihat bahwa sebagian besar pendapatan orang tua responden berjumlah lebih besar dari Rp. 2.000.000 perbulan yaitu 31
orang 44,29 , sedangkan pendapatan orang tua responden yang paling kecil yaitu sekitar Rp. 750.000 berjumlah 2 orang 2,86 .
Pendapatan orang tua cukup berpengaruh terhadap gaya hidup responden. Hal ini disebabkan oleh semakin tinggi pendapatan orang tua responden maka semakin
banyak uang saku yang akan diterima oleh responden. Dengan demikian kemungkinan bagi responden untuk memanfaatkan uang sakunya demi memperoleh
barang-barang penunjang penampilan semakin besar. Selain itu, uang saku yang besar memberikan prestise tersendiri bagi responden karena mereka akan dipandang
sebagai orang berada dan berasal dari kelas sosial yang tinggi.
5.1.7. Pemberian uang saku oleh orang tua responden
Tabel 17 Distribusi frekuensi berdasarkan pemberian uang saku oleh orang tua responden
No. Jumlah uang saku yang
diberikan Frekuensi F
Persentase 1.
Rp. 5.000 8
11,43 2.
Rp. 5.001 – Rp. 10.000 47
67,14 3.
Rp. 10.000 15
21,43 Jumlah
70 100
Sumber: Data kuesioner 2011 Berdasarkan data dari tabel 17 menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua
responden memberikan uang saku berkisar antara Rp. 5001 – Rp. 10.000, yaitu berjumlah 47 orang 67,14 . Kemudian sebanyak 15 orang 21,43 diberikan
uang saku lebih besar dari Rp. 10.000 setiap harinya. Selebihnya sebanyak 8 orang 11,43 memperoleh uang saku sebesar kurang dari Rp. 5.000.
Hal ini menunjukkan uang saku yang mereka terima cukup banyak. Uang saku ini tidak termasuk ongkos transportasi, karena sebagian besar responden
mengaku berangkat kesekolah dengan mengendarai sepeda motor sehingga mereka tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi sebagaimana halnya jika mereka
menggunakan angkot atau becak. Jumlah uang saku yang besar dapat dimanfaatkan untuk ditabung atau membeli barang-barang yang mereka inginkan.
5.2. Pengaruh Pemberlakuan Syari’at Islam terhadap Gaya Hidup Remaja