Syari’at Islam berfungsi sebagai kontrol sosial bagi masyarakat dan diharapkan mampu mencegah pergaulan bebas dikalangan remaja. Berdasarkan data
yang diperoleh melalui tabel 32 diatas, remaja di Gampong Geudubang Jawa masih memiliki kendali diri yang kuat dan mampu menerapkan nilai-nilai Syari’at Islam
dalam berhubungan dengan lawan jenis. Kalaupun masih ada remaja yang melakukan Khalwat, hal itu jarang terjadi dan jarang dipergoki oleh masyarakat karena biasanya
remaja yang melakukannya mencari tempat yang sepi dan jauh dari jangkauan orang banyak. Selain itu, remaja juga tidak siap menerima sanksi masyarakat disamping
rasa malu dan takut pada amarah orang tua. Lagipula di Gampong Geudubang Jawa tidak ada tempat atau lapak yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat mesum oleh
orang yang tidak bertanggung jawab.
5.2.2.3. Tanggapan Responden Terhadap Pelanggaran Maisir Perjudian
yang Dilakukan Remaja
Setelah Diterapkan Syari’at Islam
Tabel 33 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Pelanggaran Maisir
Perjudian Setelah Diterapkan Syari’at Islam No.
Pelanggaran Maisir Perjudian Setelah Diterapkan Syari’at Islam
Frekuensi F
Persentase 1.
Sangat Sering -
- 2.
Sering 25
35,71 3.
Kadang-kadang 29
41,43 4.
Tidak Pernah 16
22,86 Jumlah
70 100
Sumber: Data kuesioner 2011 Berdasarkan data pada tabel 33 menunjukkan perbuatan judi Maisir dalam
segala bentuk, baik taruhan, judi kartu, maupun judi bola yang dilakukan remaja pasca penerapan Syari’at Islam. Responden yang mengatakan sering sebanyak 25
orang 35,71, responden yang mengatakan kadang-kadang berjumlah 29 orang 41,43, dan responden yang mengatakan tidak pernah sebanyak 16 orang
22,86. Dari hasil data ini dapat dilihat bahwa perjudian rentan dilakukan oleh
remaja. Sebagian remaja mengemukakan beberapa alasan, diantaranya adalah karena judi yang mereka lakukan sifatnya kecil-kecilan dan nominalnya kecil, bukan jenis
perjudian yang besar dan tidak perlu dikhawatirkan karena mereka berjudi hanya untuk seru-seruan, bersenang-senang, dan memberi semangat lebih saat menonton
bola atau bermain Point Blank, yakni sejenis permainan Game Online di Internet. Mereka mengatakan judi yang mereka lakukan sifatnya pribadi dan tidak melanggar
Syari’at Islam karena mereka tidak mengganggu masyarakat dengan perbuatan tersebut.
5.2.2.4. Tanggapan Responden Terhadap Pelanggaran Khamar Minuman
KerasSesuatu yang Memabukkan
yang Dilakukan Remaja
Setelah Diterapkan Syari’at Islam
Tabel 34 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Pelanggaran Minuman
Kerassesuatu yang Memabukkan Khamar Setelah Diterapkan Syari’at Islam No.
Pelanggaran Minuman KerasSesuatu yang Memabukkan Khamar Setelah
Diterapkan Syari’at Islam Frekuensi
F Persentase
1. Sangat Sering
- -
2. Sering
- -
3. Kadang-kadang
17 24,29
4. Tidak Pernah
53 75,71
Jumlah 70
100 Sumber: Data kuesioner 2011
Data dari tabel 34 menunjukkan seberapa sering responden melihat ataupun melakukan pelanggaran Syari’at Islam yang berupa meminum khamarminuman
keras. Sebanyak 53 responden 75,71 mengatakan tidak pernah mengetahui remaja yang mengkonsumsi minuman yang diharamkan dan memabukkan tersebut.
Sedangkan responden yang mengatakan kadang-kadang berjumlah 17 orang 24,29.
Dari hasil data ini dapat dilihat bahwa remaja di Gampong Geudubang Jawa termasuk remaja yang tidak suka mabuk-mabukan seperti halnya remaja di kota
besar. Mereka mengatakan tidak pernah melihat ataupun merasakan langsung minuman keras karena selain haram, mereka juga tidak mau mencobanya. Selain itu
minuman keras juga sulit ditemukan secara bebas di pasaran. Kalaupun ada yang menjual biasanya secara sembunyi-sembunyi karena takut dirazia dan diamuk massa.
Namun ada sebagian kecil remaja yang pernah melihat orang yang mabuk dan meminun khamar. Menurut mereka, orang yang terlihat meminum khamar tersebut
biasanya perpenampilan seperti preman dan urakan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kontrol sosial masyarakat terhadap peredaran
minuman keras sangat kuat karena sulitnya menemukan minuman memabukkan tersebut di Gampong Geudubang Jawa. Hal ini berarti pula bahwa remaja di
Gampong Geudubang Jawa mampu menaati Syari’at dan mampu membedakan antara makananminuman yang halal dan haram.
5.2.2.5. Tanggapan Responden Terhadap Pelanggaran Shalat Jumat yang