5.2. Pengaruh Pemberlakuan Syari’at Islam terhadap Gaya Hidup Remaja
5.2.1. Sosialisasi Syari’at Islam
5.2.1.1. Tanggapan Responden Tentang Mengetahui Adanya Penerapan
Syari’at Islam
Tabel 18 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Tentang Mengetahui Adanya Penerapan
Syari’at Islam di Aceh No.
Mengetahui Adanya Syari’at Islam
Frekuensi F Persentase
1. Ya
70 100
2. Tidak
- -
Jumlah 70
100 Sumber: Data kuesioner 2011
Data yang diperoleh dari tabel 18 menunjukkan bahwa seluruh responden yaitu sebanyak 70 orang 100 mengetahui Syari’at Islam telah diterapkan di Aceh.
Hal ini mengindikasikan bahwa seluruh responden pernah mendengar ataupun mendapat sosialisasi mengenai penerapan Syari’at Islam, mengingat Syari’at Islam
secara formal telah diterapkan di Aceh sejak tahun 2000. Oleh karena itu diharapkan responden dapat mengetahui apa-apa saja peraturan yang ditetapkan berkaitan dengan
Syari’at Islam serta mematuhi dan mengamalkan Syari’at Islam dalam kehidupan sehari-hari.
5.2.1.2. Tanggapan Responden Terhadap Peran Agen Sosialisasi Dalam
Penerapan Syari’at Islam
Tabel 19 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Tentang Siapa Saja Agen Sosialisasi Dalam
Penerapan Syari’at Islam. No.
Agen Sosialisasi Syari’at Islam Frekuensi F Persentase
1. Tokoh agama
9 12,86
2. Wilayatul hisbah WH
4 5,72
3. Orang tuaguru
46 65,71
4. Teman-teman
11 15,71
Jumlah 70
100 Sumber: Data kuesioner 2011
Dari data di tabel 19 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden mendapat sosialisasi penerapan Syari’at Islam dari orang tuaguru yaitu berjumlah 46 orang
65,71. Sedangkan responden yang mendapat sosialisasi dari Wilayatul HisbahWH hanya berjumlah 4 orang 5,72.
Ini menunjukkan bahwa agen sosialisasi yang paling berpengaruh pada penerapan Syari’at Islam bagi responden adalah orang tua dan guru, karena orang tua
lebih leluasa berkomunikasi dengan anaknya dirumah sedangkan komunikasi responden dengan guru terjadi disekolah saat pelajaran berlangsung. Selain itu karena
adanya peraturan Syari’at Islam maka seluruh siswi sekolah di Aceh dari TK hingga SLTA wajib mengenakan jilbab dilingkungan sekolah, dan laki-laki dilarang
mengenakan celana pendek. Hal ini merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan Syari’at Islam sejak dini kepada anak. Selain itu Syari’at Islam juga
diperkenalkan melalui pelajaran muatan lokal disekolah yang biasanya diisi dengan belajar fiqih, akhlak, dan sebagainya.
5.2.1.3. Tanggapan Responden Terhadap Cara Sosialisasi Penerapan Syari’at