Beberapa responden bahkan mengaku bahwa kejadian tersebut menimpa teman dekatnya, dimana penyelesaiannya berlangsung secara kekeluargaan. Responden
yang mengatakan pernah melihatmendengar kasus tersebut relatif merujuk pada sebuah kasus yang sama, yang terjadi pada awal bulan januari tahun 2011 lalu dan
menimpa seorang siswi SMA kelas 2 di salah satu SMA swasta di kota Langsa.
5.2.3.21. Tanggapan Responden Tentang MelihatMendengar Remaja yang
Terlibat Kasus Narkoba Minuman Keras
Tabel 56 Distribusi Frekuensi MelihatMendengar Remaja yang Terlibat Kasus Narkoba
Minuman Keras No.
MelihatMendengar Remaja yang Terlibat Kasus Narkoba Minuman
Keras Frekuensi F
Persentase 1.
Pernah 6
8,57 2.
Ragu-ragu 11
15,71 3.
Tidak Pernah 53
75,72 Jumlah
70 100
Sumber: Data Kuesioner 2011 Berdasarkan data dari tabel 56 diperoleh gambaran bahwa mayoritas
responden mengatakan tidak pernah melihatmendengar remaja yang terlibat kasus narkoba dan minuman keras di Gampong Geudubang Jawa, yaitu sebanyak 53 orang
75,72. Responden yang mengatakan pernah melihatmendengar sebanyak 6 orang 8,57, dan responden yang ragu-ragu sebanyak 11 orang 15,71 .
Remaja identik dengan sosok yang labil dan mudah terpengaruh oleh hal-hal yang negatif. Kasus-kasus penyalahgunaan narkoba dan minuman keras yang sering
diberitakan dimedia massa acapkali melibatkan remaja sebagai korbannya. Remaja yang menggunakan narkoba merasa lebih percaya diri dalam pergaulan meskipun
mereka menyadari dampak negatif mengkonsumsi obat-obatan psikotropika tersebut. Berkaitan dengan hal ini, remaja di Gampong Geudubang Jawa mengatakan bahwa
mereka dengan tegas menolak mengkonsumsi narkoba dan meminum minuman keras. sebagian besar dari mereka juga tidak pernah melihat atau mendengar tentang
remaja yang pernah tersangkut masalah tersebut selain para artis remaja. Namun demikian ternyata ada sebagian kecil responden yang mengatakan pernah melihat
atau mendengar remaja yang terlibat kasus narkoba minuman keras. Hal tersebut memang terjadi di Gampong Geudubang Jawa dan dilakukan oleh remaja setempat.
Adapun narkoba yang digunakan berjenis ganja.
5.2.3.22. Tanggapan Responden Tentang MelihatMendengar Remaja yang
BerjudiTaruhan
Tabel 57 Distribusi Frekuensi MelihatMendengar Remaja yang BerjudiTaruhan
No. MelihatMendengar Remaja yang
Berjuditaruhan Frekuensi F
Persentase 1.
Pernah 54
77,14 2.
Ragu-ragu -
- 3.
Tidak Pernah 16
22,86 Jumlah
70 100
Sumber: Data Kuesioner 2011 Data dari tabel 57 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden
yaitu berjumlah 54 orang 77,14 mengatakan pernah melihatmendengar remaja yang berjuditaruhan didaerah mereka, sementara itu selebihnya sebanyak 16 orang
22,86 mengatakan tidak pernah melihatmendengar kalau ada remaja yang berjuditaruhan didaerah mereka.
Perjudian dalam segala bentuk ialah haram hukumnya. Namun ada saja remaja maupun orang dewasa yang tidak bisa melepaskan diri dari jerat perjudian.
Untuk kasus yang sederhana, perjudian yang terjadi dikalangan remaja dilakukan demi hura-hura, bersenang-senang atau untuk menunjukkan reputasi dimata teman
sebaya. Berdasarkan data yang diperoleh, terlihat bahwa remaja di Gampong Geudubang Jawa masih sering terlibat perjudian, meskipun judi yang mereka
maksudkan adalah taruhan kecil-kecilan saat ada pertandingan bola atau bermain game online seperti point blank dan poker. Poker merupakan game online melalui
jejaring sosial facebook, yang memang cara memainkannya seakan-akan pemain sedang berjudi secara langsung di Las Vegas. Ini secara tidak langsung mengajarkan
remaja untuk berjudi karena pada kenyataannya banyak remaja yang merasa kecanduan dan sampai harus mengeluarkan uang untuk membeli chip uang untuk
main poker.
5.2.3.23. Tanggapan Responden Tentang Syari’at Islam Membatasi Gaya Hidup