154
2.5.5 Kelenturan Fleksibility
Kelenturan atlet sepakbola PSBL Langsa yang baik sebesar 52,6, namun persentase atlet dengan kelenturannya yang kategori cukup masih tinggi yaitu 42,1.
Dengan demikian perlu peningkatan sistem latihan untuk meningkatkan kelenturan atlet sepakbola di PSBL Langsa.
Beberapa hal sebagai alasan yang dapat menjelaskan kurangnya kelenturan atlet sepakbola PSBL Langsa terkait dengan teknik latihan fisik untuk mendukung
kelenturan tubuh belum dilaksanakan secara rutin dan berkesinambungan, serta faktor konsumsi zat gizi khususnya protein dan mineral yang dapat mendukung kelenturan
otot belum tercukupi dari konsumsi makanan atlet. Rendahnya kelenturan beberapa atlet sepakbola PSBL Langsa kemungkinan
karena dalam tubuh, khususnya pada sendi kaki, otot punggung dan tangan tidak cukup mengandung zat yang berfungsi melenturkan tubuh. Zat yang mendukung
kelenturan pada sendi organ tubuh secara teoritis dalam ilmu gizi diperoleh dari konsumsi mineral dan protein. Berdasarkan uraian tersebut maka perlu perhatian
tentang konsumsi bahan makanan sumber mineral dan protein dalam menu makanan yang disajikan kepada atlet sepakbola Langsa.
Sesuai pendapat Sajoto 1995 bahwa daya lentur adalah efektivitas seseorang dalam menyesuaikan diri untuk segala aktivitas dengan pengukuran tubuh yang luas.
Hal ini akan sangat mudah ditandai dengan tingkat fleksibilitas persendian pada seluruh permukaan tubuh. Kelenturan menyatakan kemungkinan gerak maksimal
yang dapat dilakukan oleh suatu persendian. Jadi meliputi hubungan antara tubuh
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
155
persendian umumnya tiap persendian mempunyai kemungkinan gerak tertentu sebagai akibat struktur anatominya.
Gerak yang paling penting dalam kehidupan sehari-hari adalah fleksi batang tubuh tetapi kelenturan yang baik pada tempat tersebut belum tentu di tempat lain
juga demikian Moeloek, 1984. Dengan demikian kelenturan berarti bahwa tubuh dapat melakukan gerakan secara bebas. Tubuh yang baik harus memiliki kelenturan
yang baik pula. Hal ini dapat dicapai dengan latihan jasmani terutama untuk penguluran dan kelenturan. Faktor yang memengaruhi kelenturan adalah usia dan
aktifitas fisik pada usia lanjut kelenturan berkurang akibat menurunnya aktifitas otot sebagai akibat berkurang latihan aktifitas fisik. Sepak bola memerlukan unsur
fleksibility, ini dimaksudkan agar pemain dapat mengolah bola, melakukan gerak tipu, sliding tackle serta mengubah arah dalam berlari.
2.5.6 Daya Ledak Otot