Hubungan Umur dengan Kebugaran Atlet Sepakbola di PSBL Langsa Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Kebugaran Atlet Sepakbola di PSBL Langsa Hubungan Konsumsi Energi dengan Kebugaran Atlet Sepakbola di PSBL Langsa

139 dan protein dengan tingkat kebugaran atlet sepakbola PSBL dilakukan uji chi square dengan hasil sebagai berikut.

4.6.1 Hubungan Karakteristik dengan Kebugaran Atlet Sepakbola di PSBL Langsa

Karakteristik atlet sepakbola dalam penelitian ini meliputi: umur, berat badan dan tinggi badan. Data berat badan dan tinggi badan digunakan untuk memperoleh status gizi. Dengan demikian pada analisis bivariat antara karakteristik dengan kebugaran yang digunakan adalah umur dan status gizi, seperti uraian berikut ini.

a. Hubungan Umur dengan Kebugaran Atlet Sepakbola di PSBL Langsa

Berdasarkan hasil analisis statistik Chi Square diketahui bahwa umur berhubungan dengan tingkat kebugaran atlet sepakbola PSBL Langsa, seperti pada tabel silang dibawah ini. Tabel 4.8 Hubungan Umur dengan Kebugaran Atlet Sepakbola di PSBL Langsa Umur Kebugaran Jumlah p Tidak Bugar Bugar n n n 18 tahun dan 24 tahun 6 85.7 1 14.3 7 100.0 0.010 18 - 24 tahun 9 29.0 22 71.0 31 100.0 Jumlah 15 39,5 23 60,5 38 100,0 Berdasarkan tabel silang antara umur dengan tingkat kebugaran atlet sepakbola PSBL menunjukkan bahwa responden yang berumur 18-24 tahun lebih banyak kategori bugar, sebaliknya responden yang berumur 18 tahun dan 24 tahun lebih banyak tidak bugar. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 140

b. Hubungan Status Gizi dengan Kebugaran Atlet Sepakbola di PSBL Langsa

Berdasarkan hasil analisis statistik Chi Square diketahui bahwa status gizi berhubungan dengan tingkat kebugaran atlet sepakbola PSBL Langsa, seperti pada tabel silang dibawah ini Tabel 4.9 Hubungan Status Gizi dengan Kebugaran Atlet Sepakbola di PSBL Langsa Status Gizi Kebugaran Jumlah P Tidak Bugar Bugar n n n Baik IMT Normal 2 8.3 22 91.7 24 100.0 0,015 Tidak baik IMT kurus dan Gemuk 13 92.9 1 7.1 14 100.0 Jumlah 15 39,5 23 60,5 38 100,0 Berdasarkan tabel silang antara status gizi dengan tingkat kebugaran atlet sepakbola PSBL menunjukkan bahwa responden yang status gizi baik sebagian besar pada kategori bugar, sebaliknya responden dengan status gizi tidak baik sebagian besar tidak bugar.

4.6.2 Hubungan Kebiasaan dengan Kebugaran Atlet Sepakbola di PSBL Langsa

Kebiasaan atlet sepakbola dalam penelitian ini meliputi: kebiasaan merokok dan minum alkohol. Dengan demikian pada analisis bivariat antara kebiasaan dengan kebugaran yang digunakan adalah kebiasaan merokok dan minum alkohol, seperti uraian berikut ini UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 141

a. Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Kebugaran Atlet Sepakbola di PSBL Langsa

Berdasarkan hasil analisis statistik Chi Square diketahui bahwa kebiasaan merokok berhubungan dengan tingkat kebugaran atlet sepakbola PSBL Langsa, seperti pada tabel silang dibawah ini. Tabel 4.10 Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Kebugaran Atlet Sepakbola di PSBL Langsa Kebiasaan Merokok Kebugaran Jumlah P Tidak Bugar Bugar n n n Tidak pernah 4 16.0 21 84.0 25 100.0 0.000 Pernah 11 84.6 2 15.4 13 100.0 Jumlah 15 39,5 23 60,5 38 100,0 Berdasarkan tabel silang antara faktor kebiasaan merokok dengan tingkat kebugaran atlet sepakbola PSBL menunjukkan bahwa responden yang tidak pernah merokok lebih besar persentasenya yang bugar, sedangkan responden yang pernah merokok baik sering maupun jarang sebagian besar pada kategori tidak bugar.

b. Hubungan Kebiasaan Minum Alkohol dengan Kebugaran Atlet Sepakbola di PSBL Langsa

Berdasarkan hasil analisis statistik Chi Square diketahui bahwa kebiasaan minum alkohol tidak berhubungan dengan tingkat kebugaran atlet sepakbola PSBL Langsa, seperti pada tabel silang dibawah ini. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 142 Tabel 4.11 Hubungan Kebiasaan Minum Alkohol dengan Kebugaran Atlet Sepakbola di PSBL Langsa Kebiasaan Minum Alkohol Kebugaran Jumlah P Tidak Bugar Bugar n n n Tidak pernah 10 37,1 22 62,9 32 100.0 0.040 Pernah 5 66,7 1 33,3 6 100.0 Jumlah 15 39,5 23 60,5 38 100,0 Berdasarkan tabel silang antara faktor kebiasaan minum alkohol dengan tingkat kebugaran atlet sepakbola PSBL menunjukkan bahwa responden yang tidak pernah minum alkohol sebagian besar pada kategori bugar, sebaliknya responden yang pernah minum alkohol baik sering maupun jarang sebagian besar tidak bugar, sedangkan responden dengan kebiasaan sering minum alkohol seluruhnya tidak bugar.

4.6.3 Hubungan Konsumsi Pangan dengan Kebugaran Atlet Sepakbola di PSBL Langsa

Konsumsi pangan atlet sepakbola dalam penelitian ini meliputi: konsumsi energi dan protein. Dengan demikian pada analisis bivariat antara kebiasaan dengan kebugaran yang digunakan adalah konsumsi energi dan protein, seperti uraian berikut ini

a. Hubungan Konsumsi Energi dengan Kebugaran Atlet Sepakbola di PSBL Langsa

Berdasarkan hasil analisis statistik Chi Square diketahui bahwa konsumsi energi berhubungan dengan tingkat kebugaran atlet sepakbola PSBL Langsa, seperti pada tabel silang dibawah ini. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 143 Tabel 4.12 Hubungan Konsumsi Energi dengan Kebugaran Atlet Sepakbola di PSBL Langsa Konsumsi Energi Kebugaran Jumlah p Tidak Bugar Bugar n n n 4.500 kalori 14 73,3 5 26,3 19 100.0 0,000 ≥ 4.500 kalori 1 5,3 18 94,7 19 100.0 Jumlah 15 39,5 23 60,5 38 100,0 Berdasarkan tabel silang antara konsumsi energi dengan tingkat kebugaran atlet sepakbola PSBL menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang mengkonsumsi energi ≥ 4.500 kalori lebih banyak pada kategori bugar, sedangkan responden yang mengkonsumsi energi 4.500 kalori lebih banyak yang tidak bugar.

b. Hubungan Konsumsi Protein dengan Kebugaran Atlet Sepakbola di PSBL Langsa