103
2.6 Teori tentang Konsumsi Pangan
Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia, karena perannya sangat penting untuk sumber tenaga, pertumbuhan tubuh, serta melindungi tubuh dari
penyakit. Makanan sehat dan aman akan meningkatkan produktivitas kerja seseorang. Makanan merupakan sumber energi dan berbagai zat gizi untuk mendukung
hidup manusia tetapi makanan juga menjadi wahana bagi unsur pengganggu kesehatan manusia, yang berupa unsur yang secara alamiah telah menjadi bagian dari
makanan, maupun masuk ke dalam makanan dengan cara tertentu Suryana. 2003.
2.6.1 Pengertian Makanan
Pengertian makanan menurut Departemen Kesehatan adalah semua bahan makanan baik dalam bentuk alami maupun dalam bentuk buatan yang dimakan
manusia kecuali air dan obat-obatan Khomsan, 2003. Konsumsi pangan adalah informasi pangan yang dimakan dikonsumsi oleh
seseorang atau kelompok, baik berupa jenis maupun jumlahnya pada waktu tertentu, artinya konsumsi pangan dapat dilihat dari aspek jumlah maupun jenis pangan yang
dikonsumsi. Konsumsi pangan berkaitan erat dengan gizi dan kesehatan, kesejahteraan, pengupahan, serta perencanaan ketersediaan dan produksi pangan
Khomsan, 2003. Ruang lingkup konsumsi pangan menurut Suryana 2003, meliputi : kecukupan, keragaman, mutu gizi, serta keamanan pangan.
Tiga tujuan seseorang mengkonsumsi pangan yaitu tujuan fisiologis, psikologis, dan sosiologis. Tujuan fisiologis adalah untuk memenuhi rasa lapar atau
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
104
keinginan memperoleh zat-zat gizi yang diperlukan tubuh. Tujuan psikologis merupakan sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhan untuk memenuhi kepuasan
emosional ataupun selera seseorang. Tujuan sosiologis adalah berhubungan dengan upaya pemeliharaan hubungan antar manusia dalam kelompok kecil maupun
kelompok besar Riyadi, 2004. Hoddinott 1999, menjelaskan konsumsi pangan individu sebagai sejumlah
kalori atau zat gizi yang dikonsumsi oleh individu pada periode tertentu atau umumnya dalam 24 jam. Terdapat dua cara yang umum digunakan untuk mengukur
konsumsi individu yaitu dengan metode observasi dan recall. Metode observasi merupakan metode penilainan konsumsi pangan individu yang dilakukan oleh
enumerator selama satu hari penuh, yaitu menilai jumlah makanan yang disajikan bagi setiap orang dan jumlah makanan yang disediakan tetapi tidak dikonsumsi sisa
makanan. Selain itu dalam metode observasi enumerator juga mencatat jenis dan jumlah makanan yang dimakan sebagai selingan snack diantara waktu makan
ataupun makanan yang diperoleh dari luar rumah. Metode recall merupakan metode yang lebih mudah, karena enumerator hanya perlu mewawancarai anggota rumah
tangga dan mengingat kembali makanan yang mereka konsumsi selama 24 jam, termasuk jenis makanan, jumlah dan makanan selingan snack atau makanan lain
yang diperoleh dari luar rumah.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
105
2.6.2 Penilaian Konsumsi Pangan