Pengaruh Kebiasaan Merokok terhadap Kebugaran Atlet Sepakbola PSBL Langsa

159 Persentase atlet sepakbola PSBL Langsa yang status gizinya tidak baik IMT kurus dan gemuk sebanyak 36,8. Apabila status gizi atlet tidak baik maka terjadi ketidakseimbangan antara berat badan dengan tinggi badan yang berdampak pada tidak bugar dalam melakukan gerakan permainan sepakbola. Seorang atlet yang tidak bugar kemungkinan besar tidak mampu menjalani latihan sesuai dengan yang telah diprogramkan oleh klub melalui pelatih. Status gizi atlet sepakbola merupakan salah satu faktor yang menentukan kemampuan dan ketahanan fisik dalam melakukan gerakan dalam permainan sepakbola. Semakin baik status gizi maka semakin mampu atau tahan seorang atlet sepakbola melaksanakan gerakan permaianan sepakbola secara optimal. 5.3 Pengaruh Kebiasaan terhadap Kebugaran Atlet Sepakbola PSBL Langsa Variabel kebiasaan dalam penelitian ini merupakan akumulasi dari kebiasaan merokok dan kebiasaan minum alkohol. Pengujian secara statistik menggunakan regresi logistik berganda menunjukkan variabel kebiasaan berpengaruh signifikan terhadap kebugaran atlet sepakbola PSBL Langsa.

5.3.1 Pengaruh Kebiasaan Merokok terhadap Kebugaran Atlet Sepakbola PSBL Langsa

Mengacu kepada hasil uji multivariat dengan uji statistik regresi logistik berganda menunjukkan kebiasaan merokok berpengaruh terhadap kebugaran atlet sepakbola, artinya atlet sepakbola yang mempunyai kebiasaan merokok sering dan jarang berpeluang lebih besar menurunkan kebugaran dibandingkan yang tidak pernah merokok, karena Kadar CO yang terhisap akan mengurangi nilai VO 2 maks, UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 160 yang berpengaruh terhadap daya tahan, selain itu menurut penelitian Perkins dan Sexton dalam Febrianto 2007, nicotine yang terkandung pada rokok dapat memperbesar pengeluaran energi dan mengurangi nafsu makan. Persentase atlet sepakbola PSBL Langsa yang mempunyai kebiasaan merokok yang sering merokok sebanyak 5 orang 13,2 dan seluruhnya tidak bugar dan yang jarang merokok sebanyak 8 orang 21,1 lebih banyak yang tidak bugar sedangkan yang tidak pernah merokok sebanyak 25 orang 65,8 lebih banyak yang bugar. Berdasarkan persentase setiap kategori kebiasaan merokok menunjukkan bahwa semakin sering seorang atlet sepakbola merokok maka semakin besar pula kemungkinan kondisi fisiknya tidak bugar. Alasan penyebab kebugaran atlet yang rendah tidak bugar disebabkan kebiasaan merokok adalah atlet yang pernah merokok akan mengalami hambatan dalam menjalani latihan karena efek dari zat yang terkandung dalam rokok akan menurunkan daya tahan pernafasan atlet tersebut. Sebagaimana yang telah diuraikan pada pembahasan tentang daya tahan pernafasan bahwa hal organ tubuh yang paling terganggu apabila seorang atlet merokok dan minum alkohol adalah sistem pernafasan. Oleh karena itu dalam permainan sepakbola yang dikembangkan saat ini sangat diperhatikan oleh pengelola klub sepakbola melalui pelatih untuk menghindarkan pemainnya dari kebiasaan merokok dan minum alkohol. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 161

5.3.2 Pengaruh Kebiasaan Minum Alkohol terhadap Kebugaran Atlet Sepakbola PSBL Langsa