Pengaruh Konsumsi Energi terhadap Kebugaran Atlet Sepakbola PSBL Langsa

162 Apabila hal ini terjadi maka atlet tersebut tidak akan mungkin mampu mencapai prestasi dalam sepakbola. Menurut Haryono 2002 tingkat kebugaran pada umumnya dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor dari dalam dan dari luar. Salah satu faktor luar adalah kebiasaan minum alkohol. Dengan demikian upaya meningkatkan kebugaran atlet sepakbola harus menghindari minum alkohol, sehingga manajemen PSBL Langsa sebagai pengelola atlet sepakbola perlu menyusun aturan secara internal sehingga dimungkinkan seluruh atlet sepakbola yang bernanung di klub PSBL Langsa terhindar dari kebiasaan minum alkohol.

5.4 Pengaruh Konsumsi Pangan terhadap Kebugaran Atlet Sepakbola PSBL Langsa

Variabel konsumsi pangan dalam penelitian ini dilihat dari konsumsi energi dan protein. Pengujian secara statistik menggunakan regresi logistik berganda menunjukkan variabel konsumsi energi dan protein berpengaruh signifikan terhadap kebugaran atlet sepakbola PSBL Langsa.

5.4.1 Pengaruh Konsumsi Energi terhadap Kebugaran Atlet Sepakbola PSBL Langsa

Variabel konsumsi energi dalam penelitian ini diukur dari jumlah kalori yang terkandung pada zat gizi makanan yang dikonsumsi atlet sepakbola. Pengujian secara statistik menggunakan regresi logistik berganda menunjukkan variabel konsumsi energi berpengaruh signifikan terhadap kebugaran atlet sepakbola PSBL Langsa. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 163 Mengacu kepada hasil uji multivariat dengan uji statistik regresi logistik berganda menunjukkan variabel konsumsi energi dalam makanan yang dikonsumsinya sehari-hari berpengaruh terhadap kebugaran atlet sepakbola, artinya atlet sepakbola yang mengkonsumsi energi yang sesuai dengan kebutuhan Angka Kecukupan Energi sebesar 4.500 kkalori berpeluang lebih besar meningkatkan kebugaran dibandingkan yang mengkonsumsi energi yang tidak sesuai Angka Kecukupan Energi. Gambaran pola makan atlet sepakbola PSBL Langsa berdasarkan hasil food recall menunjukkan bahwa belum adanya keseimbangan bahan makanan sumber zat gizi sebagai sumber energi. Dari hasil food recall juga ditemukan kurangnya kesesuaian menu makanan yang dikonsumsi atlet pada pagi sarapan, siang dan malam. Berdasarkan hasil food recall dapat dijelaskan bahwa waktu makan pagi sekitar jam 7.00 WIB dengan menu makanan yang disajikan biasanya: nasi putih, telur dadar, teh manis. Kemudian makanan selingan jam 10.00 WIB dengan menu kue atau bakwan, selanjutnya untuk makan siang jam 13.00 WIB menu makanan yang disajikan biasanya: nasi putih, sop, bayam rebus, buah pisang atau jeruk. Makanan selingan untuk sore hari jam 15.00 WIB biasanya disajikan susu dan kue. Menu makanan untuk malam hari jam biasanya terdiri dari: nasi putih, ikan goreng sambal, sayur lemak dan buah. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 164

5.4.2 Pengaruh Konsumsi Protein terhadap Kebugaran Atlet Sepakbola PSBL Langsa