Pengaruh Umur terhadap Kebugaran Atlet Sepakbola PSBL Langsa Pengaruh Status Gizi terhadap Kebugaran Atlet Sepakbola PSBL Langsa

158

5.2 Pengaruh Karakteristik

terhadap Kebugaran Atlet Sepakbola PSBL Langsa Variabel karakteristik atlet dalam penelitian ini menggunakan indikator : umur dan status gizi dengan pembahasan sebagai berikut.

5.2.1 Pengaruh Umur terhadap Kebugaran Atlet Sepakbola PSBL Langsa

Berdasarkan data dari 38 atlet sepakbola PSBL Langsa yang menjadi responden diketahui sebanyak 81,6 pada kelompok umur 18-24 tahun. Hal ini sesuai dengan konsep pengembangan sepakbola prestasi dalam permainan sepakbola bahwa umur atlet yang dapat mencapai puncak prestasi adalah pada umur 18-24 tahun, dimana pada rentang umur tersebut seorang poemain sepakbola dapat mencapai tingkat kebugaran yang optimal. Kebugaran seseorang meningkat sampai mencapai maksimal pada usia 25-30 tahun, kemudian akan terjadi penurunan kapasitas fungsional dari seluruh tubuh, kira- kira sebesar 0,8-1 per tahun, tetapi bila rajin berolahraga penurunan ini dapat dikurangi sampai separuhnya.

5.2.2 Pengaruh Status Gizi terhadap Kebugaran Atlet Sepakbola PSBL Langsa

Mengacu kepada hasil uji multivariat dengan uji statistik regresi logistik berganda menunjukkan variabel karakteristik yang diukur dari status gizi berpengaruh signifikan atau nyata p=0,0430,05 terhadap kebugaran atlet sepakbola, artinya atlet sepakbola yang status gizinya baik berpeluang lebih besar meningkatkan kebugaran dibandingkan yang status gizinya tidak baik. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 159 Persentase atlet sepakbola PSBL Langsa yang status gizinya tidak baik IMT kurus dan gemuk sebanyak 36,8. Apabila status gizi atlet tidak baik maka terjadi ketidakseimbangan antara berat badan dengan tinggi badan yang berdampak pada tidak bugar dalam melakukan gerakan permainan sepakbola. Seorang atlet yang tidak bugar kemungkinan besar tidak mampu menjalani latihan sesuai dengan yang telah diprogramkan oleh klub melalui pelatih. Status gizi atlet sepakbola merupakan salah satu faktor yang menentukan kemampuan dan ketahanan fisik dalam melakukan gerakan dalam permainan sepakbola. Semakin baik status gizi maka semakin mampu atau tahan seorang atlet sepakbola melaksanakan gerakan permaianan sepakbola secara optimal. 5.3 Pengaruh Kebiasaan terhadap Kebugaran Atlet Sepakbola PSBL Langsa Variabel kebiasaan dalam penelitian ini merupakan akumulasi dari kebiasaan merokok dan kebiasaan minum alkohol. Pengujian secara statistik menggunakan regresi logistik berganda menunjukkan variabel kebiasaan berpengaruh signifikan terhadap kebugaran atlet sepakbola PSBL Langsa.

5.3.1 Pengaruh Kebiasaan Merokok terhadap Kebugaran Atlet Sepakbola PSBL Langsa