Pra Pertandingan Selama Pertandingan Pasca Pertandingan Periode Pemulihan Recovery

112

a. Pra Pertandingan

Kira-kira 3-4 jam sebelum pertandingan, atlet dapat mengkonsumsi makanan lengkap. Makanan sebaiknya mudah dicerna, rendah lemak, rendah serat, dan tidak menyebabkan masalah pada pencernaan atlet tidak terlalu pedas, dan tidak mengandung bumbu-bumbu tajam serta tidak berlemak. Sedangkan makanan kecil minuman biskuit, teh manis, jus buah, dll bisa diberikan kira-kira 1-2 jam sebelum pertandingan Schinke et.al, 2009.

b. Selama Pertandingan

Minum air sebanyak 1-1,5 gelas 1 jam sebelum pertandingan dan saat istirahat waktu jeda sangat dianjurkan. Minum air selama pertandingan juga harus dilakukan setiap ada kesempatan, jangan menunggu sampai timbul rasa haus. Air minum dapat ditambah 1 sendok teh gula dan 14 sendok teh garam dalam 1 gelas air Depkes RI, 2002.

c. Pasca Pertandingan

Segera setelah selesai pertandingan, atlet harus segera minum air dingin suhu 10-15 Celcius sebanyak satu gelas, dapat dilanjutkan dengan sari buahair + gula + garam. Kemudian dapat diberikan makanan padat yang mudah dicerna seperti biskuit atau bubur halus dalam porsi kecil. Setelah rasa letih berkurang, atlet dapat diberikan makanan biasa dengan gizi seimbang sesuai dengan kebutuhan Depkes RI, 2002.

d. Periode Pemulihan Recovery

Periode setelah pertandingan atau periode istirahat aktif, atlet dapat makan makanan biasa untuk mempertahankan dan meningkatkan kondisi fisik. Pada UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 113 prinsipnya makanan pada periode recovery sama dengan makanan pada periode pelatihan. Pemantauan status gizi secara berkala harus tetap dilaksanakan pada periode ini dan juga periode latihan. Misalnya dengan menimbang berat badan setiap hari dan mengukur tinggi badan setiap bulan untuk menghitung IMT Indeks Massa Tubuh. 2.8 Karakteristik Atlet Sepakbola Menurut Ganesha 2005, bahwa prestasi seorang atlet sepakbola dipengaruhi oleh faktor karakteristik fisik, yaitu tinggi badan, berat badan dan umur. Untuk menjadi seorang pemain sepakbola yang baik dan berprestasi, dimulai latihan pada usia 8 atau 10 tahun. Upaya mencapai prestasi puncak seorang pemain sepakbola perlu waktu kurang lebih 10 tahun latihan. Kalau seminggu latihan pagi sore sebanyak 5 hari dan setiap latihan lamanya 2 jam, berarti seminggu latihan sebanyak 10 kali dan dilakukan selama 20 jam latihan. Berarti selama 10 tahun menghabiskan 52 minggu dikalikan 10 dan melakukan 20 jam latihan, hal ini berarti membutuhkan 1.040 jam. Usia pemain sangat menentukan tingkat pembebanan latihan yang dilakukan. Pemain usia muda akan sangat berbeda takarannya dibandingkan dengan pemain remaja atau senior, hal itu sesuai dengan prinsip latihan yang sifatnya individual dan progresif. Artinya, pemain dalam melakukan latihan dimulai dengan pembebanan yang rendah, meningkat sesuai dengan pencapaian penampilan atau prestasi dan tingkatan usia pemain tersebut. Latihan kondisi fisik tidak dapat dilakukan begitu UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 114 saja, karena bila salah akan mengakibatkan gangguan sistem syaraf, sistem otot, jantung dan paru-paru. Giriwidjojo 2007, menyatakan bahwa seseorang atlet sepakbola yang mempunyai kebugaran memiliki syarat-syarat fisik tertentu. Syarat-syarat tersebut adalah syarat anatomis dan atau syarat fisiologis. Anatomis misalnya seseorang yang mempunyai ukuran berat badan dan tinggi badan tertentu dengan bermacam-macam dimensi ukuran tubuh. Fisiologis misalnya seseorang dapat mempertahankan temperatur tertentu, dapat melakukan pekerjaan fisik tertentu yang melibatkan usaha otot. Dalam hubungan meningkatkan kedua syarat tersebut Proses latihan yang lebih baik maka secara anatomis perkembangan tubuh juga lebih baik, karena latihan fisik juga salah satu cara untuk mengembangkan tubuh secara fisiologis, maka tidak perlu dilakukan secara tersendiri untuk mengembangkan secara anatomis. 2.9 Teori tentang Sepakbola Sepakbola adalah suatu jenis olahraga yang dimainkan oleh dua kelompok berlawanan yang masing-masing berjuang untuk memasukkan bola ke gawang kelompok lawan. Masing-masing kelompok beranggotakan sebelas pemain, dan karenanya kelompok tersebut juga dinamakan kesebelasan Sukatamsi, 2001. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat terkenal dan digemari oleh semua lapisan masyarakat. Dewasa ini sepakbola dimainkan bukan sekedar hiburan atau pengisi waktu senggang, akan tetapi para pemain dan pelatihnya UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 115 diharapkan untuk berprestasi setinggi-tingginya. Prestasi yang tinggi hanya dapat dicapai dengan latihan-latihan yang direncanakan dengan baik dan dilakukan secara terus menerus. Hal ini sangatlah wajar, karena sepakbola sudah dipertandingkan baik ditingkat daerah, nasional maupun internasional sejak lama. Permainan sepakbola modern pertama kali diperkenalkan oleh Cambridge University di Inggris pada tahun 1846, dengan dibuatnya peraturan permainan sepakbola terdiri dari 11 pasal. Peraturan-peraturan itu kemudian disosialisasikan dan dapat diterima oleh universitas dan sekolah lain dan dikenal dengan nama “Cambridge Rules of Football”. Selanjutnya pada tahun 1863 tersusunlah suatu peraturan permainan sepak bola oleh The Football Assosiation dan lahirlah peraturan permainan sepakbola yang digunakan sampai sekarang. Pada tanggal 21 Mei 1904 berdirilah federasi sepak bola dengan nama “Federasi Internationale de Football Assosiation” disingkat FIFA, atas inisiatif Robert Guirin dari Perancis dan sekaligus sebagai ketua yang pertama Sukatamsi, 2001. Adapun tehnik dasar dalam permainan sepakbola dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : 1 Tehnik tanpa bola, 2 Tehnik dengan bola Sukatamsi, 2001. Tujuan utama orang bermain sepakbola adalah untuk mencari kemenangan. Salah satu faktor agar dapat mencapai kemenangan adalah menguasai teknik-teknik bermain sepakbola. Teknik dasar sepakbola adalah semua gerakan tanpa bola maupun dengan bola yang diperlukan dalam bermain sepakbola. Jadi teknik dasar bermain sepakbola adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan atau mengerjakan sesuatu yang terlepas sama sekali dari permainan sepakbola Teknik tanpa bola yang UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 116 terdiri atas : 1 Lari cepat. Latihan ini untuk mengefisiensikan jantung dan paru-paru dengan meningkatkan suplai darah dan oksigen agar bekerja lebih baik dan mengurangi kelelahan, 2 Mengubah arah, melompat dan meloncat. Latihan ini juga berfungsi untuk meningkatkan fungsi jantung dan paru-paru agar suplai darah dan oksigen ke otot kerja berjalan dengan baik agar bekerja lebih baik dan mengurangi kelelahan, 3 Gerak tipu tanpa bola yaitu gerak tipu dengan badan pada saat tidak membawa bola. 4 Gerakan khusus penjaga gawang Sukatamsi, 2001. Teknik dengan bola adalah semua gerakan dengan bola yang terdiri atas : 1 menendang bola, 2 menerima bola, 3 menggiring bola, 4 menyundul bola, 5 melempar bola, 6 gerak tipu dengan bola, 7 merampas atau merebut bola, 8 teknik khusus penjaga gawang Sukatamsi, 2001. Dari penjelasan di atas tentang teknik dasar dalam permainan sepakbola dapat diketahui bahwa dalam bermain sepakbola membutuhkan kekuatan sebab kadang- kadang harus menendang bola dengan keras, serta membuthkan ketahanan sebab bermain sepakbola harus berlari dengan kecepatan yang bervariasi, yaitu kadang- kadang lambat tetapi kadang-kadang cepat, serta membutuhkan kelincahan sebab seringkali harus merubah arah sesuai dengan jalannya permainan, melompat dan sebagainya.

2.10 Landasan Teori