Landasan Teori TINJAUAN PUSTAKA

116 terdiri atas : 1 Lari cepat. Latihan ini untuk mengefisiensikan jantung dan paru-paru dengan meningkatkan suplai darah dan oksigen agar bekerja lebih baik dan mengurangi kelelahan, 2 Mengubah arah, melompat dan meloncat. Latihan ini juga berfungsi untuk meningkatkan fungsi jantung dan paru-paru agar suplai darah dan oksigen ke otot kerja berjalan dengan baik agar bekerja lebih baik dan mengurangi kelelahan, 3 Gerak tipu tanpa bola yaitu gerak tipu dengan badan pada saat tidak membawa bola. 4 Gerakan khusus penjaga gawang Sukatamsi, 2001. Teknik dengan bola adalah semua gerakan dengan bola yang terdiri atas : 1 menendang bola, 2 menerima bola, 3 menggiring bola, 4 menyundul bola, 5 melempar bola, 6 gerak tipu dengan bola, 7 merampas atau merebut bola, 8 teknik khusus penjaga gawang Sukatamsi, 2001. Dari penjelasan di atas tentang teknik dasar dalam permainan sepakbola dapat diketahui bahwa dalam bermain sepakbola membutuhkan kekuatan sebab kadang- kadang harus menendang bola dengan keras, serta membuthkan ketahanan sebab bermain sepakbola harus berlari dengan kecepatan yang bervariasi, yaitu kadang- kadang lambat tetapi kadang-kadang cepat, serta membutuhkan kelincahan sebab seringkali harus merubah arah sesuai dengan jalannya permainan, melompat dan sebagainya.

2.10 Landasan Teori

Konsumsi pangan pada olahragawan seperti sepakbola, merupakan hal penting diperhatikan, karena permainan sepak bola membutuhkan daya tahan fisik UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 117 untuk melakukan aktifitas secara terus menerus dalam waktu lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Dalam penelitian ini standar kebutuhan gizi atlet sepakbola harus memenuhi zat gizi makro, yaitu karbohidrat, protein dan lemak yang menjadi sumber energi untuk melakukan aktifitas sebagai atlet sepakbola Depkes RI, 2002. Terpenuhinya kebutuhan gizi atlet sepakbola diharapkan meningkatkan kebugaran. Kebugaran atlet sepakbola sangat menentukan kemampuannya pada saat melakukan pertandingan. Pada penelitian ini tingkat kebugaran mengacu kepada standar Komite Olah Raga Nasioal Indonesia KONI, 2003. Dalam menentukan tingkat kebugaran juga dipertimbangkan faktor lain seperti faktor karakteristik, meliputi: umur, jenis kelamin Sharkey, 2003, tinggi badan, berat badan Supariasa, 2002 dan faktor perilaku : kebiasaan merokok, kebiasaan minum alkohol Burke dan Maughan, 2003, seperti pada landasan teori berikut ini: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 118 Gambar 2.1. Landasan Teori 2.11 Kerangka Konsep Penelitian Gambar 2.2. Kerangka Konsep Penelitian Konsumsi Pangan - Energi - Protein Kebugaran Karakteristik Atlet - Umur - Status Gizi Karakteristik a. Umur b. Jenis Kelamin Perilaku a. Kebiasaan merokok b. Kebiasaan minum alkohol Konsumsi Pangan a. Karbohidrat b.Protein c. Lemak Kebugaran 1.Kekuatan - Otot lengan dan bahu - Otot punggung - Otot tungkai 2. Daya tahan - Otot perut - Otot lengan dan bahu - Otot tungkai 3. Kecepatan

4. Kelincahan 5. Kelenturan

fleksibilitas 6. Daya Ledak Otot tungkai pada kaki 7. Daya Tahan Pernafasan IMT a. Berat Badan b.Tinggi Badan Status Gizi Kebiasaan - Merokok - Minum Alkohol UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 119

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah survei dengan desain atau pendekatan analisis statistik yang bertujuan menganalisis pengaruh karakteristik, kebiasaan dan konsumsi pangan terhadap kebugaran atlet sepakbola PSBL melalui pengujian hipotesis.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kota Langsa sebagai tempat PSBL, dengan pertimbangan bahwa konsumsi pangan atlet PSBL belum ada standar makanan yang baku yang disesuaikan dengan berat badan dan umur atlet, serta komposisi antar zat gizi karbohidrat, protein dan lemak untuk menu harian makan pagi, selingan, siang serta malam, demikian juga menu selama masa latihan, menjelang pertandingan dan selama masa pertandingan sebagaimana ditetapkan dalam Depkes RI 2002, tentang gizi atlet sepakbola. Tidak adanya standar baku makanan atlet PSBL menyebabkan menu makanan yang disajikan belum sesuai dengan kebutuhan atlet, akibat dari tidak sesuainya kebutuhan makanan atlet dengan disajikan di duga sebagai penyebab kebugaran atlet saat melakukan pertandingan menjadi rendah. Waktu penelitian berlangsung selama 10 bulan terhitung mulai bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2011. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA