Pengaruh Konsumsi Energi terhadap Kebugaran Atlet Sepakbola PSBL Langsa Pengaruh Konsumsi Protein terhadap Kebugaran Atlet Sepakbola PSBL Langsa

146 mempunyai tanda negatif kebugaran 0,010 kali lebih besar dibandingkan dengan responden yang tidak pernah merokok.

4.7.4 Pengaruh Kebiasaan Minum Alkohol terhadap Kebugaran Atlet Sepakbola PSBL Langsa

Berdasarkan hasil uji regresi logistik pengaruh kebiasaan minum alkohol terhadap kebugaran atlet sepakbola PSBL Langsa diperoleh nilai probabilitas p=0,049, dengan odds ratio OR sebesar 0,009, maknanya atau artinya responden yang pernah sering ataupun jarang minum alkohol mempunyai peluang untuk menurunkan karena hasil uji mempunyai tanda negatif kebugaran 0,009 kali lebih besar dibandingkan dengan responden yang tidak pernah minum alkohol.

4.7.5 Pengaruh Konsumsi Energi terhadap Kebugaran Atlet Sepakbola PSBL Langsa

Berdasarkan hasil uji regresi logistik pengaruh konsumsi energi terhadap kebugaran atlet sepakbola PSBL Langsa diperoleh nilai probabilitas p=0,039, dengan odds ratio OR 5,375, artinya responden yang memiliki konsumsi energi ≥ 4.500 kalori mempunyai peluang untuk meningkatkan kebugaran 5,219 kali lebih besar dibandingkan dengan responden yang konsumsi energinya 4.500 kalori.

4.7.6 Pengaruh Konsumsi Protein terhadap Kebugaran Atlet Sepakbola PSBL Langsa

Berdasarkan hasil uji regresi logistik pengaruh konsumsi protein yang diukur terhadap kebugaran atlet sepakbola PSBL Langsa diperoleh nilai probabilitas p=0,041, dengan odds ratio OR 5,183, artinya responden yang memiliki konsumsi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 147 protein ≥ 60 gram mempunyai peluang untuk meningkatkan kebugaran 5,183 kali lebih besar dibandingkan dengan responden yang konsumsi protein 60 gram. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 6 enam variabel diuji secara bersamaan dengan regresi logistik, seluruhnya berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu kebugaran atlet sepakbola PSBL dengan nilai Nagelkerke R Square = 0,877, artinya sebesar 87,7 kemampuan variabel bebas karakteristik, kebiasaan dan konsumsi pangan menjelaskan variasi variabel terikat kebugaran atlet sepakbola PSBL Langsa. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 148

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Kebugaran Atlet Sepakbola PSBL Langsa

Kebugaran atlet sepakbola PSBL Langsa yang diukur menggunakan indikator: kekuatan kekuatan otot lengan dan bahu, kekuatan otot punggung, kekuatan otot tungkai, daya tahan daya tahan otot perut, daya tahan otot lengan dan bahu, daya tahan otot tungkai, kecepatan, kelincahan, kelenturan, daya ledak otot tungkai pada kaki serta daya tahan pernafasan menunjukkan bahwa 15 orang 39,5 yang tidak bugar. Tingkat kebugaran seseorang secara umum dipengaruhi oleh faktor dari dalam adalah sesuatu yang sudah terdapat dalam tubuhnya yang bersifat menetap, diantaranya keturunan, umur dan jenis kelamin. Sedangkan faktor dari luar antara lain kegiatan badan, kelelahan, lingkungan dan kebiasaan. Untuk memperoleh kebugaran adalah dengan program kegiatan yang terus menerus, makan makanan yang bergizi baik, istirahat, tidur, santai dan pemeliharaan kesehatan yang cukup. Mengacu kepada objek penelitian ini dilakukan pada atlet sepakbola PSBL Langsa, maka berikut ini akan diuraikan keterkaitan masing-masing indikator kebugaran dengan permainan sepakbola.

5.1.1 Kekuatan Strenght

Kekuatan otot lengan dan bahu pada atlet sepakbola PSBL Langsa yang baik sebesar 55,3, kekuaatan otot punggung yang baik sebesar 55,3, serta kekuatan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA