91
daging di dalamnya. Ternyata mereka mempunyai daya tahan mengayuh sepeda tanpa berhenti dengan waktu 57 menit. Tiga hari berikutnya mereka diberikan makanan
campuran, berupa kadar protein dan lemak yang rendah bercampur dengan karbohidrat. Ternyata daya tahan mereka mencapai 114 menit. Pada tiga hari
berikutnya, makanan yang di berikan mempunyai kadar karbohidrat yang sangat tinggi bersama-sama dengan sayuran dan ternyata daya tahan mereka mencapai 167
menit, ini menunjukkan bahwa kadar karbohidrat yang tinggi membuat olahragawan mempunyai tenaga yang lebih kuat. Dari hasil penelitian ternyata kebutuhan nutrisi
olahragawan sangat perlu mendapat perhatian yang serius mengingat kebutuhan energi tubuhnya lebih tinggi dibandingkan non olahragawan.
2.3. Makanan dan Kebugaran
Kebugaran juga tidak lepas dari faktor makanan. Sebab bahan makanan diperlukan tubuh untuk sumber energi, pembangun sel-sel tubuh, komponen
biokatalisator dan metabolisme. Proses metabolisme penyediaan energi dalam tubuh dibagi dua ialah : metabolisme anaerobik dan aerobik. Penyediaan energi melalui
metabolisme anaerobik berasal dari ATP, ATP Creatin phosphat dan glikolisis anaerobik dalam sitoplasma tanpa oksigen sedangkan melalui metabolisme aerobik
berasal dari pemecahan karbohidrat dan lemak dalam mitokondria yang dibutuhkan oksigen Ermita, 2004.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
92
Makanan harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan tubuh baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif, artinya perbandingan jumlah karbohidrat, lemak
dan protein yang dimakan harus disesuaikan dengan aktifitas seseorang. Pada orang normal dibutuhkan protein 1 gramkilogram berat badan, sedangkan pada atlet dapat
diberikan 10-15 persen dari total kalori. Untuk karbohidrat diberikan 55-60 persen, lemak diberikan 25-30 persen dari total kalori. Kualitatif artinya bahan-bahan harus
selalu ada dalam makanan seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air dan jumlahnya dapat diberikan lebih banyak apabila diperlukan. Misalnya vitamin
A, vitamin C, vitamin E dan beberapa mineral seperti khromium mangaan, magnesium pada atlet harus ditambahkan lebih banyak. Sebab beberapa vitamin
tersebut di atas dapat bertindak sebagai antioksida atau anti radikal bebas. Bahan radikal bebas hampir selalu dihasilkan dalam metabolisme sel tubuh, apalagi pada
atlet metabolisme yang dipacu lebih besar, maka bahan radikal bebas akan dihasilkan lebih banyak Ermita, 2004.
Energi kita berasal dari makanan yang kita makan kemudian dipecah menjadi senyawa kimia yang disebut adenosine triphosphate atau ATP. Sel-sel otot
menggunakan molekul ATP ini sebagai sumber langsung dan utama untuk melakukan kegiatan otot. Untuk memperoleh tingkat kebugaran yang cukup tinggi, seseorang
dituntut untuk melakukan latihan fisik dengan teratur dan terprogram. Oleh karena itu baiklah apabila pada kesempatan ini akan kita bicarakan juga tentang prinsip-prinsip
dasar latihan fisik Ermita, 2004.
2.4. Makanan, Kebugaran dan Prestasi