Kelainan dan Penyakit pada Sistem Ekskresi

Bab 7 – Sistem Ekskresi

197 Akibatnya, urea masuk ke dalam darah dan gejala ini disebut uremia. Uremia menyebabkan penyerapan air terganggu sehingga terjadi penimbunan air di kaki kaki membesar yang disebut edema. Penyakit inilah yang sering disebut gagal ginjal. b. Kelainan dan penyakit pada hati Kelainan dan penyakit yang mengganggu fungsi hati sebagai alat ekskresi adalah hepatitis. Hepatitis adalah radang hati yang disebabkan oleh virus. Ada bermacam-macam virus, misalnya virus hepatitis A, B, C, D, E, F, dan G. Hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis B lebih berat daripada yang disebabkan oleh virus hepatitis A. Hepatitis A disebabkan oleh infeksi hepatitis A virus HAV. Hepatitis A menular melalui makanan, air, dan peralatan yang terkontaminasi HAV. Hepatitis B disebabkan oleh infeksi hepatitis B virus HBV. Hepatitis B dapat menular melalui darah, misalnya melalui transfusi darah. Hepatitis C disebabkan oleh virus yang belum diketahui secara pasti. c. Kelainan dan penyakit pada kulit 1 Biduran Udara dingin bisa menyebabkan kulit kita menjadi gatal dan timbul bengkak-bengkak dengan bentuk yang tidak teratur. Kondisi seperti ini dise- but biduran. Biduran dapat berlangsung beberapa jam hingga beberapa hari dan tidak meninggalkan bekas. Alergi terhadap bahan kimia, makanan, atau obat-obatan dapat pula menyebabkan biduran. 2 Kaki atlet athlete’s foot Penyakit ini disebabkan oleh infeksi jamur pada kaki. Keadaan lembap dan berkeringat pada kaki merupakan kondisi yang mendukung pertumbu- han jamur ini. Menjaga agar kaki kita tidak lembap dan segera melepaskan sepatu atau kaus kaki setelah beraktivitas dapat membantu mencegah penya- kit kaki atlet. 3 Ringworm Selain menginfeksi kulit, jamur penyebab ringworm dapat menginfeksi kuku dan kulit kepala. Ciri dari infeksi jamur ini adalah membentuk bekas melingkar di kulit. Penyakit ini dapat dikurangi dengan menggunakan obat antijamur. Cara yang paling tepat untuk mencegah penyakit ini dengan menjaga kebersihan diri dan menjaga agar kulit tetap kering dan tidak lembap. Biologi Kita Biologi Kita Mesin Dialisis Pe- nyambung Kehidupan Mesin dialisis dipakai untuk membersihkan darah penderita gagal ginjal dari zat-zat sisa metabolisme tubuh atau zat racun. Dialisis perlu dilaksanakan bila terjadi penimbunan urea, krea- tinin, asam urat, kalium dan lain-lain. Dialisis biasanya diperlukan oleh penderita yang sangat kurang kencing- nya dalam waktu cukup lama lebih dari 14 hari, mengalami asidosis yang semakin buruk, dan kegagalan jantung. Mesin dialisis memiliki tiga komponen pokok, yaitu pipa yang meng- hubungkan darah pen- derita ke unit membran, unit membran yang berfungsi melaksanakan proses penyaringan atau dialisis, dan alat yang mengatur pemasukan dan pengeluaran da- rah dari tubuh menuju membran kembali lagi ke tubuh. Sumber: Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 4, 2004 Biologi SMAMA Kelas XI 198 4 Kutu dan cacing Selain jamur, parasit yang umum ditemui pada kulit manusia berupa kutu dan cacing. Kutu dan cacing menyebabkan iritasi dan gatal. Parasit ini dapat berpindah ke orang lain sehingga bisa menular. 5 Psoriasis Penderita psoriasis mengalami gejala seperti kulit kemerahan dan bersisik yang dapat terjadi pada kulit kepala, sikut, lutut, atau punggung. Gejala ini sering berulang dan hingga saat ini psoriasis belum dapat disembuhkan secara total. 6 Kanker kulit Dari semua jenis kanker, kanker kulit adalah jenis kanker yang paling sering dijumpai. Paparan terhadap sinar matahari yang berlebihan dapat memicu timbulnya kanker kulit. Penyakit ini lebih sering menyerang orang dengan kulit yang berwarna terang yang lebih sensitif terhadap sinar matahari. Pencegahan dapat dilakukan dengan menggunakan tabir surya atau membatasi lamanya kulit terpapar sinar matahari. Alat Ekskresi pada Hewan C. Alat ekskresi pada hewan avertebrata berbeda dengan hewan vertebrata. Pada hewan avertebrata belum terdapat sistem ekskresi. Namun, hewan- hewan avertebrata mempunyai alat dan cara tersendiri dalam melakukan proses ekskresi. Misalnya sel-sel api pada Platyhelminthes, nefridia pada Annelida, dan saluranpembuluh malpighi pada serangga. Protozoa juga memiliki alat ekskresi berupa vakuola kontraktil. Sistem ekskresi pada vertebrata sudah memiliki alat-alat yang lebih spesiſ k. Misalnya pisces dan amſ bi dengan sepasang ginjal opistonefros, reptilia, aves, dan mamalia dengan sepasang ginjal metanefros. Berikut ini akan dibahas alat ekskresi belalang anggota hewan avertebrata dan alat ekskresi ikan anggota hewan vertebrata.

1. Alat Ekskresi pada Belalang

Alat ekskresi belalang adalah pembuluh Malpighi. Pembuluh Malpighi yai- tu alat pengeluaran yang berfungsi seperti ginjal pada vertebrata. Pembuluh Malpighi berupa kumpulan benang halus yang berwarna putih kekuningan dan pangkalnya melekat pada pangkal dinding usus. Di samping pembuluh Malpighi, serangga juga memiliki sistem trakea untuk mengeluarkan zat sisa hasil oksidasi yang berupa CO 2 . Sistem trakea ini berfungsi seperti paru-paru pada vertebrata. Belalang tidak dapat mengekskresikan amonia dan harus memelihara konsentrasi air di dalam tubuhnya. Amonia yang diproduksinya diubah menjadi bahan yang kurang toksik yang disebut asam urat. Asam urat berbentuk kristal yang tidak larut.