Bab 9 – Sistem Reproduksi
255
kiri rahim serta berukuran sama besar, yaitu sebesar kacang kecil. Sepasang ovarium ini secara bergantian memiliki tugas memproduksi telur setiap bulan.
Dalam ovarium terdapat folikel de Graaf yang akan berkembang menjadi sel telur ovum. Proses perkembangan sel telur disebut oogenesis. Pada manusia,
perkembangan oogenesis mulai dari oogonium sampai menjadi oosit terjadi pada embrio dalam kandungan. Oosit tidak akan berkembang menjadi ovum
sampai dimulainya masa pubertas.
Ovarium memulai tugasnya pada saat seorang anak wanita mulai mengalami haid, sekitar umur 10-12 tahun. Di dalam ovarium ini, sebenarnya
terdapat ratusan sel telur, tetapi setiap bulannya hanya ada satu sel telur yang matang, entah dari ovarium sebelah kiri atau sebelah kanan. Telur
yang matang ini hanya bertahan hidup selama 24 jam satu hari. Jika sperma berjumpa dan berhasil menembus sel telur yang matang, yang masih hidup,
maka terjadi pembuahan ovulasi. Sel telur yang berhasil dibuahi oleh sel spermatozoa akan membentuk zigot. Selanjutnya akan berkembang sampai
menjadi bayi selama sembilan bulan lebih beberapa hari dalam kandungan.
Setiap janin wanita pada usia kehamilan 20 minggu memiliki 6-7 juta oosit sel telur yang sedang tumbuh dan ketika lahir akan memiliki 2 juta oosit.
Pada masa puber, tersisa sebanyak 300.000-400.000 oosit yang mulai mengalami pematangan menjadi sel telur, tetapi hanya sekitar 400 sel telur
yang dilepaskan selama masa reproduktif wanita, biasanya setiap siklus menstruasi dilepaskan 1 telur. Ribuan oosit yang tidak mengalami proses
pematangan secara bertahap akan hancur dan akhirnya seluruh sel telur akan hilang pada masa menopause.
Sebelum dilepaskan, sel telur tertidur di dalam folikelnya. Sel telur yang tidur tidak dapat melakukan proses perbaikan seluler seperti biasanya,
sehingga peluang terjadinya kerusakan pada sel telur semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya usia wanita. Karena itu kelainan kromosom
maupun kelainan genetik lebih mungkin terjadi pada wanita yang hamil pada usianya yang telah lanjut.
Selain itu, ovarium memproduksi juga dua hormon penting dalam kehidupan perempuan. Kedua hormon tersebut adalah estrogen dan
progesteron. Hormon-hormon ini berpengaruh besar pada pertumbuhan, pembangunan, dan berfungsi untuk semua organ tubuh perempuan terutama
alat-alat reproduksi. Misalnya, hormonlah yang menyebabkan pertumbuhan payudara dan penyebab haid menstruasi setiap bulan.
2 Sepasang saluran telur tuba fallopii Wanita memiliki sepasang saluran telur, yang masing-masing
menyambungkan antara masing-masing ovarium dengan rahim pada setiap sisinya. Panjang masing-masing saluran telur ini, sekitar 10-12 sentimeter dari
tepi atas rahim ke arah ovarium. Ujung kiri dan kanan dari saluran telur ini membentuk corong sehingga memiliki lubang yang lebih besar agar sel telur
jatuh ke dalamnya ketika dilepaskan dari ovarium.
Biologi SMAMA Kelas XI
256
Ovarium tidak menempel pada saluran telur tetapi menggantung dengan bantuan sebuah ligamen. Sel telur bergerak di sepanjang saluran telur dengan
bantuan silia rambut getar dan otot pada dinding tuba. Jika di dalam tuba fallopii sel telur bertemu dengan sperma dan dibuahi, maka sel telur yang
telah dibuahi ini mulai membelah. Selama 4 hari, embrio yang kecil terus membelah sambil bergerak secara perlahan menuruni saluran dan masuk ke
dalam rahim. Untuk sampai di rahim, telur ini membutuhkan waktu lima hari, sejak dilepaskan dari ovarium. Embrio lalu menempel ke dinding rahim dan
proses ini disebut implantasi. 3
Rahim uterus
Rahim terletak di belakang kandung kemih dan di depan rektum. Rahim diikat oleh 6 ligamen.
Rahim merupakan saluran berongga yang lebih besar dengan bagian ujungnya bersatu membentuk
saluran sempit, yaitu vagina. Rahim terletak di bagian pusat sistem, berbentuk kantung tempat
bayi berkembang. Tanpa bayi di dalamnya rahim sangat kecil hanya 7 hingga 9 cm dengan berat 60
gram. Perhatikan gambar 9.6.
Rahim terbagi menjadi 2 bagian, yaitu: a Serviks leher rahim
Serviks terletak di puncak vagina. Serviks merupakan uterus bagian bawah yang membuka ke arah vagina. Sebuah saluran yang melalui serviks
yang memungkinkan sperma masuk ke dalam rahim dan darah menstruasi keluar. Serviks biasanya merupakan penghalang yang baik bagi bakteri,
kecuali selama masa menstruasi dan selama masa ovulasi pelepasan sel telur. Saluran di dalam serviks adalah sempit, bahkan terlalu sempit sehingga selama
kehamilan janin tidak dapat melewatinya. Tetapi pada proses persalinan saluran ini akan meregang sehingga bayi bisa melewatinya.
Saluran serviks dilapisi oleh kelenjar penghasil lendir. Lendir ini tebal dan tidak dapat ditembus oleh sperma kecuali sesaat sebelum terjadinya ovulasi.
Pada saat ovulasi, konsistensi lendir berubah sehingga sperma bisa menembusnya dan terjadilah pembuahan fertilisasi. Selain itu, pada saat
ovulasi kelenjar penghasil lendir di serviks juga mampu menyimpan sperma yang hidup selama 2 - 3 hari. Sperma ini kemudian dapat bergerak ke atas
melalui korpus dan masuk ke tuba fallopii untuk membuahi sel telur. Oleh karena itu, hubungan seksual yang dilakukan dalam waktu 1 -2 hari sebelum
ovulasi bisa menyebabkan kehamilan.
Selama masa reproduktif, lapisan lendir vagina memiliki permukaan yang berkerut-kerut. Sebelum pubertas dan sesudah menopause, lapisan
lendir menjadi licin. b Korpus badan rahim
Korpus biasanya bengkok ke arah depan. Selama masa reproduktif, panjang korpus adalah 2 kali dari panjang serviks. Korpus merupakan
jaringan kaya otot yang bisa melebar untuk menyimpan janin. Selama proses
infundibulum tuba uterina
fundus uterus
endometrium myometrium
perimetrium vagina
serviks ovarium
¿ mbriae
Sumber: www.wikipedia.org, 2007.
Gambar 9.6 Uterus.