Indra Pengecap Lidah Indra Pembau Hidung

Biologi SMAMA Kelas XI 242 Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori yang khusus dengan akson-akson yang tegak sebagai serabut-serabut saraf pembau. Di akhir setiap sel pembau pada permukaan epitelium mengandung beberapa rambut-rambut pembau yang bereaksi terhadap bahan kimia bau-bauan di udara. Perhatikan gambar 8.28. Sumber: Microsoft Encarta, 2005. Gambar 8.28 Struktur indra pembau. sinus depan tulang hidung tulang rawan lubang hidung otot bibir gigi tonsil faring nasofaring sinus sphenoidal bulbus olfactorius lidah Epitelium pembau m e n g a n d u n g d u a puluh juta sel-sel ol- faktori yang khusus dengan akson-akson yang tegak sebagai serabut-serabut saraf pembau. Gangguan dan penyakit pada hidung Sinusitis adalah peradangan pada rongga hidung bagian atas. Gejala- gejala sinusitis adalah sakit kepala, rasa sakit di bagian wajah, demam, keluar ingus bening, rasa sesak di rongga dada, tenggorokan sakit, dan batuk. Sinusitis disebabkan oleh segala sesuatu yang mengganggu atau menghambat aliran udara ke dalam rongga hidung atau keluarnya mukus cairan hidung keluar dari hidung. Mukus yang terkumpul merupakan lahan yang subur untuk pertumbuhan bakteri. Akibatnya, timbullah peradangan.

Bab 8 – Sistem Regulasi

243 Kegiatan 8.4 Indra Pembau Tujuan: membuktikan bahwa di dalam hidung terdapat reseptor pembau. Alat dan Bahan 1. Sebotol minyak wangi 2. Sapu tangan atau masker 3. Penutup mata Cara Kerja 1. Pilihlah 5 orang teman kalian yang sehat indra pem- baunya 2. Tutuplah mata lima teman kalian menggunakan sapu tangan atau kain penutup 3. Tempatkan lima teman Anda masing-masing pada jarak 10 m, 7 m, 2 m, dan 1 m dari botol minyak wangi yang sudah dibuka 4. Setiap 5 detik tanyakan pada mereka: a. Apakah telah mencium bau sesuatu? Mereka yang telah mencium bau mengacungkan tangan. b. Apakah teman kalian yang berjarak 10 m juga telah mencium pada 5 detik pertama? c. Siapa saja yang cepat mencium bau minyak wangi tersebut? d. Jika hidung mereka ditutup menggunakan masker atau sapu tangan hingga beberapa menit, apakah mereka masih mencium bau sesuatu? R a n g k u m a n R a n g k u m a n 1. Sistem regulasi terdiri dari sistem saraf, sistem indra, dan sistem hormon. 2. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai berurutan antara reseptor, sistem saraf, dan efektor. 3. Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf neuron. Neuron terdiri dari dendrit dan neurit. Biologi SMAMA Kelas XI 244 Uji Kompetensi 4. Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu sel saraf sensori, sel saraf motor, dan sel saraf intermediet. 5. Impuls dapat dihantarkan melalui beberapa cara, di antaranya melalui sel saraf dan sinapsis. 6. Saraf manusia dibedakan menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf tepi dibagi menjadi sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar autonom. Sedangkan sistem saraf tak sadar autonom terdiri dari sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. 7. Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. 8. Tujuh kelenjar endokrin yang penting dalam tubuh manusia yaitu hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin anak ginjal, pankreas, ovarium, dan testis. 9. Fungsi utama indra adalah mengenal lingkungan luar atau berbagai rangsang dari lingkungan di luar tubuh. 10. Manusia memiliki lima macam indra, yaitu indra penglihatan mata, indra pendengaran telinga, indra peraba kulit, indra pengecap lidah, dan indra penciuman hidung.

I. Pilihan ganda

1. Jika proses gerak yang diatur oleh saraf disadari, maka impuls akan menempuh jarak .... a. reseptor – neuron sensorik – otak – neuron motorik – efektor b. reseptor – neuron sensorik – interneuron – neuron motorik – efektor c. reseptor – neuron motorik – otak – neuron sensorik – efektor d. reseptor – neuron motorik – sumsum tulang belakang – efektor e. reseptor – neuron sensorik – neuron konektor – otak – efektor 2. Sel-sel saraf dinamakan .... a. neuron b. neurit c. akson d. dendrit e. kapsul Bowman