Peredaran Darah Kecil Peredaran Darah Pulmonalis

Bab 4 – Sistem Sirkulasi

107 Sistem Limfatik atau Peredaran Getah Bening D. Sistem limfatik atau peredaran getah bening merupakan suatu cara di mana cairan dapat mengalir dari jaringan ke dalam darah. Sistem limfatik dapat mengangkut protein dan zat-zat berpartikel besar keluar dari jaringan yang tidak dapat diabsorpsi langsung ke dalam kapiler darah. Peredaran getah bening merupakan peredaran terbuka, karena selama peredarannya getah bening tidak selalu berada di dalam pembuluh.

1. Cairan limfa Getah Bening

Sel tubuh selalu dikelilingi cairan yang menjaga kelembapan sel, mensuplai makanan, dan mengumpulkan sisa metabolisme. Cairan ini berasal dari plasma darah yang keluar dari pembuluh darah ke jaringan tubuh. Cairan ini kemudian masuk ke cabang-cabang halus pembuluh limfa yang terbuka ujungnya. Cairan tubuh yang masuk ke dalam pembuluh kapiler limfa disebut cairan limfa atau getah bening. Cairan ini berwarna kekuningan dan mengandung leukosit yang berfungsi untuk membunuh kuman-kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh.

2. Pembuluh Limfa dan Kelenjar Limfa

Pembuluh limfa terletak di sela-sela otot. Pembuluh ini bermula dari pembuluh besar kemudian bercabang-cabang menjadi cabang yang halus. Cabang-cabang yang halus bagian ujungnya terbuka. Melalui ujung pembuluh yang terbuka ini, cairan jaringan tubuh masuk ke dalam pembuluh limfa. Pembuluh limfa dibedakan atas pembuluh limfa kanan dan pembuluh limfa dada. a. Pembuluh limfa kanan ductus limfaticus dexter Pembuluh limfa kanan merupakan kumpulan pembuluh limfa yang berasal dari kepala, leher, dada, jantung, paru-paru, dan lengan bagian kanan. Pembuluh ini bermuara di pembuluh balik di bawah tulang selangka kanan. b. Pembuluh limfa dada ductus toraxicus Pembuluh limfa dada merupakan pembuluh limfa yang berasal dari bagian kiri tubuh, saluran pencernaan, dan sisi kanan bagian bawah tubuh. Pembuluh ini bermuara di pembuluh balik di bawah tulang selangka kiri. Di sepanjang pembuluh limfa terdapat beberapa kelenjar limfa, terutama pada pangkal paha, ketiak, dan leher. Kelenjar limfa menghasilkan sel darah putih dan berfungsi untuk mencegah infeksi lebih lanjut. Pada saat memerangi infeksi, kelenjar limfa sering membengkak. Peredaran limfa dimulai ketika cairan jaringan tubuh masuk ke ujung pembuluh limfa yang terbuka dan berakhir pada pembuluh balik vena di bawah tulang selangka dekat leher. Oleh karena itu, peredaran limfa disebut peredaran terbuka. Pembuluh limfa hanya berupa vena, dan tidak ada arterinya. Peredaran limfa hanya satu arah, yaitu dari jaringan tubuh ke Biologi SMAMA Kelas XI 108 vena di sekitar leher. Dalam peredaran limfa, aliran cairan limfa hanya ke satu arah karena di sepanjang pembuluh limfa terdapat katup-katup.

3. Organ-Organ Limfa

a. Limpa Limpa terletak di dalam rongga perut di belakang lambung. Limpa berfungsi antara lain sebagai: 1 tempat pembentukan sel darah putih leukosit dan antibodi, 2 tempat membunuh kuman penyakit, 3 tempat pembongkaran sel darah merah yang sudah mati, dan 4 tempat cadangan sel darah. Jika ada bagian tubuh yang kekurangan darah, limfa akan mengeluarkan cadangannya. b. Tonsil Tonsil terletak di bagian belakang rongga mulut sebelah kanan dan kiri serta di rongga hidung bagian belakang. Tonsil di rongga mulut disebut amandel sedangkan di rongga hidung disebut polip. Tonsil berfungsi sebagai pertahanan tubuh dari kuman yang masuk ke dalam mulut dan hidung. Bila terjadi infeksi, amandel, dan polip meradang dan membengkak. Pembengkakan tonsil dapat mengganggu pernapasan sehingga harus dibuang dengan jalan operasi. c. Timus Timus merupakan kelenjar yang sebagian besar terdiri atas jaringan limfa. Timus tersusun atas sel-sel epitel yang menyerupai limfosit. Timus memproduksi hormon yang berfungsi untuk merangsang produksi limfosit dalam organ-organ limfa. Biologi Kita Biologi Kita Waspadai Gejala Limfoma Non-Hodgkin Jika kalian mendapati benjolan yang kenyal, tidak terasa nyeri, mudah digerakkan, dan tidak ada tanda-tanda radang, perlu dicurigai sebagai limfoma non-Hodgkin atau kanker kelenjar getah bening. Namun demikian, tidak semua benjolan yang terjadi di sistem limfatik merupakan kanker kelenjar getah bening. Bisa saja benjolan tersebut hasil perlawanan kelenjar limfa dengan sejenis virus atau mungkin tuberkulosis limfa. Limfoma terjadi akibat pertumbuhan yang berlebihan satu klon sel limfosit pada tahapan tertentu saat proses pematangan di kelenjar getah bening. Jenis limfoma yang paling banyak terjadi pada pasien adalah limfoma non-Hodgkin. Limfoma non-Hodgkin LNH adalah tumor yang berasal dari pembesaran kelenjar getah bening perifer, terjangkitnya sumsum tulang pada limfoma indolent jinak, dan pembesaran kelenjar getah bening di rongga dada mediastinum serta rongga perut abdomen pada limfoma agresif. Adapun gejala sistemiknya berupa demam yang tidak diketahui penyebabnya, berat badan menurun lebih dari 10 kg dalam enam bulan terakhir, dan berkeringat pada malam hari. Orang yang mengalami salah satu gejala di atas dikategorikan dalam penyakit LNH derajat B, sedangkan yang tidak mengalami gejala tersebut dikategorikan dalam LNH derajat A. Sumber: www.tempo.co.id, Juni 2001.