Bab 5 – Sistem Pencernaan
149
usus duodenum dua belas jari yang melengkung seperti ladam. Panjangnya kira-kira 30 cm. Pada duodenum bermuara dua saluran, yaitu dari pankreas
dan kantung empedu sehingga terjadi proses pencernaan secara kimiawi.
Di dalam jejunum makanan mengalami pencernaan secara kimiawi oleh enzim yang dihasilkan oleh usus halus. Enzim-enzim tersebut adalah:
a. Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pankreas.
b. Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa.
c. Erepsin atau dipeptidase, berfungsi mengubah dipeptida atau pepton
menjadi asam amino. d.
Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa. e. Disakarase, berfungsi mengubah disakarida menjadi monosakarida.
f. Peptidase, berfungsi mengubah polipeptida menjadi asam amino.
g. Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. h.
Lipase, berfungsi mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak.
Di dalam ileum banyak terdapat jonjot usus yang berfungsi untuk memperluas permukaan usus halus sehingga proses penyerapan makanan
akan menjadi lebih sempurna. Zat makanan berupa glukosa, asam amino, vitamin, mineral, dan air setelah diserap oleh usus halus akan dibawa oleh
darah melalui pembuluh vena porta hepatika ke hati. Selanjutnya dari hati ke jantung kemudian diedarkan ke seluruh tubuh.
Asam lemak dan gliserol bersama empedu membentuk suatu larutan yang disebut misel. Selanjutnya asam lemak dan gliserol dibawa oleh pembuluh
getah bening pembuluh kil dan akhirnya masuk ke dalam peredaran darah. Garam empedu yang masuk ke darah menuju ke hati dibuat empedu
kembali.
Sumber: Microsoft Encarta, 2005.
Gambar 5.11 Usus halus.
Biologi SMAMA Kelas XI
150
Vitamin yang larut dalam lemak A, D, E, K diserap oleh usus halus dan diangkut melalui pembuluh getah bening. Selanjutnya vitamin-vitamin
tersebut masuk ke peredaran darah. Umumnya sari makanan diserap saat mencapai akhir usus halus. Sisa
makanan yang tidak diserap, secara perlahan-lahan bergerak ke usus besar. Seluruh usus halus panjangnya beberapa meter. Ujungnya bermuara
ke dalam sisi usus besar sehingga terbentuk usus buntu, yaitu suatu bagian pendek usus besar yang buntu.
7. Usus Besar
Di sebelah kanan dalam rongga perut terdapat usus besar naik, dalam rongga perut sebelah atas terdapat lanjutannya sebagai usus besar melintang,
dan dalam rongga perut sebelah kiri dijumpai usus besar turun yang berlanjut sebagai usus besar bentuk “S”. Perhatikan gambar 5.12. Setelah usus besar
berbentuk S terdapat poros usus rektum. Di dalam usus besar sisa-sisa makanan yang tidak dapat dicerna lagi menjadi kental, karena airnya diserap
kembali oleh dinding usus besar. Sisa makanan tersebut sampai ke dalam poros usus yang terletak pada dinding belakang panggul kecil. Perjalanan
makanan di dalam usus besar dapat mencapai 4 – 5 jam. Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam.
Sumber: Microsoft Encarta, 2005.
Gambar 5.12 Usus besar.
Sistem pencernaan manusia terdiri atas:
• Saluran pencernaan
- mulut - kerongkongan
- lambung - usus
halus - usus
besar - anus
• Kelenjar pencernaan
- hati - pankreas
Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain itu, E. coli juga
menghasilkan vitamin K yang berperan penting dalam proses pembekuan darah.