Biologi SMAMA Kelas XI
108
vena di sekitar leher. Dalam peredaran limfa, aliran cairan limfa hanya ke satu arah karena di sepanjang pembuluh limfa terdapat katup-katup.
3. Organ-Organ Limfa
a. Limpa Limpa terletak di dalam rongga perut di belakang lambung. Limpa
berfungsi antara lain sebagai: 1 tempat pembentukan sel darah putih leukosit dan antibodi,
2 tempat membunuh kuman penyakit, 3 tempat pembongkaran sel darah merah yang sudah mati, dan
4 tempat cadangan sel darah. Jika ada bagian tubuh yang kekurangan darah,
limfa akan mengeluarkan cadangannya. b. Tonsil
Tonsil terletak di bagian belakang rongga mulut sebelah kanan dan kiri serta di rongga hidung bagian belakang. Tonsil di rongga mulut disebut
amandel sedangkan di rongga hidung disebut polip. Tonsil berfungsi sebagai pertahanan tubuh dari kuman yang masuk ke dalam mulut dan hidung. Bila
terjadi infeksi, amandel, dan polip meradang dan membengkak. Pembengkakan tonsil dapat mengganggu pernapasan sehingga harus dibuang dengan jalan
operasi.
c. Timus Timus merupakan kelenjar yang sebagian besar terdiri atas jaringan
limfa. Timus tersusun atas sel-sel epitel yang menyerupai limfosit. Timus memproduksi hormon yang berfungsi untuk merangsang produksi limfosit
dalam organ-organ limfa.
Biologi Kita Biologi Kita
Waspadai Gejala Limfoma Non-Hodgkin
Jika kalian mendapati benjolan yang kenyal, tidak terasa nyeri, mudah digerakkan, dan tidak ada tanda-tanda radang, perlu dicurigai sebagai limfoma non-Hodgkin atau
kanker kelenjar getah bening. Namun demikian, tidak semua benjolan yang terjadi di sistem limfatik merupakan kanker kelenjar getah bening. Bisa saja benjolan tersebut
hasil perlawanan kelenjar limfa dengan sejenis virus atau mungkin tuberkulosis limfa. Limfoma terjadi akibat pertumbuhan yang berlebihan satu klon sel limfosit pada tahapan
tertentu saat proses pematangan di kelenjar getah bening. Jenis limfoma yang paling banyak terjadi pada pasien adalah limfoma non-Hodgkin.
Limfoma non-Hodgkin LNH adalah tumor yang berasal dari pembesaran kelenjar getah bening perifer, terjangkitnya sumsum tulang pada limfoma indolent jinak, dan
pembesaran kelenjar getah bening di rongga dada mediastinum serta rongga perut abdomen pada limfoma agresif. Adapun gejala sistemiknya berupa demam yang
tidak diketahui penyebabnya, berat badan menurun lebih dari 10 kg dalam enam bulan terakhir, dan berkeringat pada malam hari. Orang yang mengalami salah satu gejala
di atas dikategorikan dalam penyakit LNH derajat B, sedangkan yang tidak mengalami gejala tersebut dikategorikan dalam LNH derajat A.
Sumber: www.tempo.co.id, Juni 2001.