Bab 6 – Sistem Pernapasan
175
b. Sinusitis, yaitu peradangan pada rongga hidung bagian atas. c. Selesma, suatu keadaan di mana hidung tersumbat, ingus mengalir, bersin-
bersin, serta tenggorokan terasa gatal. Selesma disebabkan oleh infeksi virus pada saluran pernapasan atas.
d. Flu influenza, suatu keadaan di mana hidung beringus, bersin-bersin, tenggorokan meradang, sakit kepala, demam, otot terasa sakit dan lelah.
Inƀ uenza disebabkan oleh infeksi virus pada saluran pernapasan atas. e
Bronkitis, yaitu peradangan pada lapisan dinding bronkus cabang tenggorok yang disebabkan oleh infeksi virus. Peradangan ini
menimbulkan batuk yang dalam, menghasilkan dahak berwarna abu-abu kekuningan dari paru-paru.
f. Asma, yaitu penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru. Asma merupakan penyakit keturunan dan tidak menular. Penyebab atau
pemicu serangan asma umumnya karena reaksi alergi terhadap kondisi lingkungan, misalnya debu, bahan-bahan kimia, serbuk sari, jamur, hawa
dingin, dan serpihan kulit mati dari hewan.
g. Tuberkulosis TBC, yaitu penyakit yang menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terbentuk bintil-bintil karena terjadi
peradangan pada dinding alveolus. TBC disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.
h. Pneumonia, yaitu suatu peradangan pada paru-paru khususnya pada alveolus yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Akibat
peradangan tersebut, alveolus dipenuhi nanah, lendir, atau cairan lainnya sehingga oksigen sulit mencapai aliran darah.
i. Pleuritis, yaitu suatu peradangan pada selaput pembungkus paru-paru pleura. Peradangan ini biasanya timbul akibat infeksi dari paru-paru
atau organ lain yang berdekatan dengan paru-paru. Akibat peradangan ini, terdapat cairan yang berlebihan pada pleura sehingga penderitanya
akan merasa nyeri dada ketika bernapas.
j. Emſ sema, yaitu penyakit pernapasan yang sering terjadi karena susunan dan fungsi alveolus yang abnormal.
Buatlah skema siklus glikolisis, siklus Krebs
dan tahap transpor elektron Jelaskan
hubungan ketiga tahap tersebut dengan
penyediaan energi pada pernapasan. Kumpulkan
hasilnya pada guru kalian
Tindak Lanjut
Oleh karena itu, paru-paru harus dirawat dengan baik. Walaupun tampak tidak bekerja
keras karena hanya mengembang dan mengempis, tanpa organ tubuh ini seseorang akan kehilangan
nyawanya dalam beberapa menit saja.
Jenis olahraga yang baik adalah olahraga yang dapat membuat pernapasan lebih cepat dan lebih
dalam. Lakukan pembersihan darah pada paru- paru beberapa kali dalam sehari. Pembersihan
darah dapat dilakukan dengan menarik napas dalam-dalam lalu hembuskan kembali sampai
habis. Walaupun kelihatannya sangat sederhana, latihan ini dapat menambah semangat dan energi.
Biologi SMAMA Kelas XI
176
Kegiatan 6.1
Kapasitas Paru-Paru Tujuan:
memahami kapasitas paru-paru dan faktor-faktor yang memengaruhinya.
Alat dan Bahan: 1. Baskom
2. Selang plastik
3. Tabung reaksi
4. Syringe 5. Air
Langkah Kerja: 1.
Isilah baskom dengan air 2.
Letakkan tabung reaksi secara terbalik dalam baskom yang telah berisi air. Pasang selang pada mulut tabung
3. Tarik napas kuat dan masukkan ujung selang lainnya ke dalam mulut, kemudian hembuskan napas kuat-kuat
Biologi Kita Biologi Kita
Bahaya Merokok
Mungkin kalian sudah tahu bahwa menghisap asap rokok orang lain di dekat kalian lebih berbahaya daripada bagi si perokok itu sendiri. Apabila kalian menghisap asap
rokok, maka akan menyebabkan gangguan kesehatan, karena asap rokok mengan- dung banyak zat-zat berbahaya antara lain, Tar: merupakan bahan kimia beracun yang
menyebabkan kanker dan merusak paru-paru; Karbon monoksida CO: gas beracun yang dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen;
Nikotin: obat perangsang yang dapat merusak jantung dan sirkulasi darah yang me- nyebabkan kecanduan. Para ilmuwan telah membuktikan bahwa zat-zat kimia yang
dikandung asap rokok dapat memengaruhi orang-orang yang tidak merokok di seki- tarnya, sehingga perokok pasif dapat meningkatkan risiko penyakit kanker paru-paru
dan jantung koroner. Adapun gejala-gejala ganguan kesehatan yang ditimbulkan antara lain: sakit kepala,
pusing, sakit tenggorokan, batuk, dan sesak napas. Wanita hamil yang merokok atau menjadi perokok pasif, juga dapat menyalurkan zat-zat beracun dari asap rokok kepada
janin melalui peredaran darah. Nikotin menyebabkan denyut jantung janin bertambah cepat, karbon monoksida menyebabkan berkurangnya oksigen yang diterima janin.
Anak-anak yang orang tuanya merokok menghadapi kemungkinan lebih besar untuk menderita sakit dada, infeksi telinga, hidung, dan tenggorokan sehingga mereka mem-
punyai kemungkinan dua kali lipat untuk dirawat di rumah sakit pada tahun pertama kehidupan mereka.
Sumber: www.ngebul.blogspot.com. 8 Desember 2004.