Biologi SMAMA Kelas XI
78
Sumber: www.cas.vanderbilt.edu, 2006.
Gambar 3.17 Otot jantung.
perintah otak. Otot ini dipengaruhi oleh saraf otonom, yaitu saraf simpatik dan parasimpatik.
Ciri-ciri otot polos: – Berinti
satu. –
Berbentuk gelendong dengan kedua ujungnya meruncing.
– Bekerja di luar kesadaran, bekerja lambat, teratur, dan tidak cepat lelah. Perhatikan
gambar 3.15. b. Otot lurikserat lintang
Otot lurik disebut juga otot rangka karena otot ini melekat menutupi rangka. Ciri-ciri otot lurik:
– Sel berinti banyak.
– Bentuknya silindris. Sel otot tampak lurik karena adanya kandungan protein otot yang
berbeda, yaitu aktin dan miosin. – Bekerja atas kesadaran atau menurut perintah
otak. Perhatikan gambar 3.16. Berdasarkan mioglobin, otot rangka dibedakan
menjadi otot merah dan otot putih. Otot merah mempunyai lebih banyak mioglobin dibandingkan
otot putih. Mioglobin adalah pigmen otot yang berfungsi mengikat oksigen. Oksigen yang diikat
oleh mioglobin berfungsi untuk respirasi sel-sel otot rangka yang akan menghasilkan energi untuk
melakukan aktivitas.
c. Otot jantung miokardium involunter Ciri-ciri otot jantung:
– Berbentuk serabut lurik yang bercabang- cabang, jumlah inti selnya banyak, terletak di
tengah serabut. –
Bekerja di luar kesadaran atau di luar perintah otak.
Sumber: www.hwscience.com, 2006.
Gambar 3.15 Otot polos.
Sumber: www.mhhe.com, 2006.
Gambar 3.16 Otot lurik.
sel otot polos inti sel otot polos
lurik inti sel
inti sel
Keistimewaan otot jantung adalah mempunyai struktur seperti otot lurik tetapi bekerja seperti otot polos. Kontraksi dan relaksasi otot jantung
menyebabkan serambi dan bilik jantung melebar dan menyempit sehingga menimbulkan denyut jantung. Dengan adanya kontraksi dan relaksasi, darah
kita dapat dipompa ke dalam pembuluh-pembuluh darah dan dialirkan ke seluruh tubuh.
Bab 3 – Sistem Gerak pada Manusia
79
Tabel 3.1 Perbedaan antara Otot Lurik, Otot Polos, dan Otot Jantung Perbedaan
Otot Lurik Otot Polos
Otot Jantung
Bentuk Panjang, silindris Gelendong,
ujung meruncing Panjang, silindris
bercabang- cabang
Jumlah inti sel Banyak, terletak
di tepi sel Satu, terletak di
tengah sel Banyak, terletak
di tengah serabut Kerja
Dipengaruhi kesadaran
Tidak dipengaruhi
kesadaran Tidak
dipengaruhi kesadaran
Gerak dan ketahanan
Cepat, tidak teratur, cepat
lelah Lambat, teratur,
dan tidak cepat lelah
Teratur dan tidak cepat lelah
2. Bagian-Bagian Otot
Otot-otot merupakan sebuah jaringan di dalam tubuh yang memiliki 3 karakteristik, yaitu:
a. Kontraktibilitas: kemampuan untuk memendek. b. Ekstensibilitas: kemampuan untuk memanjang.
c. Elastisitas: kemampuan untuk kembali ke ukuran semula setelah
memendek atau memanjang. Otot terdiri atas benang-benang atau serabut otot. Saat dilihat di bawah
mikroskop serabut otot terlihat bergaris-garis. Masing-masing serabut terdiri dari ribuan benang-benang yang disebut mioſ bril. Masing-masing mioſ bril
terdiri dari filamen protein. Ada 2 tipe filamen yaitu aktin dan miosin. Perhatikan gambar 3.18.
Sumber: under the microscope, muscles, 2005, Hal. 14.
Gambar 3.18 Struktur otot.
Biologi SMAMA Kelas XI
80
Sumber: Kimball, Biologi Jilid 2, 2006, Hal. 711.
Gambar 3.19 Energi untuk kontraksi otot.
Apabila dilihat tanpa bantuan mikroskop maka otot terdiri dari: –
Tendon: urat otot, bagian ujung otot yang mengecil. –
Ventrikel: empal otot, bagian tengah otot yang menggembung. –
Origo: ujung otot yang melekat pada tempat yang tidak bergerak. –
Insersio: ujung otot yang melekat pada tempat yang bergerak. –
Diskus interkalaris: bagian khas otot jantung yang merupakan batas.
3. Cara Kerja Otot
Tulang-tulang dapat digerakkan karena adanya otot yang berkontraksi. Bagian otot yang berkontraksi sebenarnya adalah sel-sel otot. Otot berkontraksi
karena pengaruh suatu rangsangan melalui saraf. Rangsangan yang tiba ke sel otot akan memengaruhi suatu zat asetilkolin yang peka terhadap
rangsangan. Asetilkolin adalah zat pemindah rangsangan yang dihasilkan pada bagian ujung saraf. Adanya asetilkolin akan membebaskan ion kalsium yang
berada di sel otot. Melalui proses tertentu, adanya ion kalsium menyebabkan protein otot, yaitu aktin dan miosin berikatan membentuk aktomiosin. Hal ini
menyebabkan pemendekan sel otot sehingga terjadilah kontraksi. Setelah berkontraksi, ion kalsium masuk kembali ke dalam plasma sel, sehingga
menyebabkan lepasnya pelekatan aktin dan miosin yang menyebabkan otot menjadi lemas. Keadaan ini disebut relaksasi.
Otot yang sedang berkontraksi menjadi besar, memendek, dan mengeras. Bila otot berkontraksi, maka tulang-tulang tempat otot melekat akan tertarik
sehingga tulang turut bergerak. Adanya pergerakan tulang menyebabkan persendian bergerak pula. Jadi, gerak pada tubuh kita melibatkan kerja sama
otot, tulang, sendi, dan saraf.