Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan

Biologi SMAMA Kelas XI 224 Hormon yang dihasilkan kelenjar hipoſ sis bagian anterior dan fungsinya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 8.2 Macam-Macam Fungsi Hormon yang Dihasilkan oleh Kelenjar Hipoſ sis Bagian Anterior dan Fungsinya No. Hormon yang Dihasilkan Fungsi dan Gangguannya 1. Hormon somatotropin STH, hormon pertumbuhan Growth HormoneGH Merangsang sintesis protein dan metabolisme le- mak, serta merangsang pertumbuhan tulang teru- tama tulang pipa dan otot. Kekurangan hormon ini pada anak-anak menyebabkan pertumbuhannya terhambat atau kerdil kretinisme. Bila kelebihan akan menyebabkan perumbuhan raksasa gigan- tisme. Jika kelebihan terjadi pada saat dewasa akan menyebabkan pertumbuhan tidak seimbang pada tulang jari tangan, jari kaki, rahang, ataupun tulang hidung yang disebut akromegali. 2. Hormon tirotropin atau Thyroid Stimulating Hormone TSH Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kelenjar gondok atau tiroid serta merangsang sekresi tiroksin. 3. Adrenocorticotropic Hormone ACTH Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan ak- tivitas kulit ginjal dan merangsang kelenjar adre- nal untuk mensekresikan glukokortikoid hormon yang dihasilkan untuk metabolisme karbohidrat. 4. Prolaktin PRL atau Lactogenic Hormone LTH Memelihara korpus luteum kelenjar endokrin sementara pada ovarium untuk memproduksi progesteron dan air susu ibu 5. Hormon gonadotropin pada wanita meliputi: • Follicle Stimulating Hormone FSH • Lutenizing Hormone LH Merangsang pematangan folikel dalam ovarium dan menghasilkan hormon estrogen. Memengaruhi pematangan folikel dalam ovarium dan menghasilkan hormon progesteron. 6. Hormon gonadotropin pada pria meliputi: • FSH • Interstitial Cell Stimulating Hormone ICTH Merangsang terjadinya spermatogenesis proses pematangan sperma. Merangsang sel-sel interstisial testis untuk mem- produksi testoteron dan androgen. Sumber: www.free.vlsm.org, 2006. 2 Hipo ſ sis bagian tengah Kelenjar ini menghasilkan hormon perangsang melanosit atau melanosit stimulating hormone MSH. Apabila hormon ini banyak dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi hitam. Sekresi MSH juga dirangsang oleh faktor pengatur yang disebut faktor perangsang pelepasan hormon melanosit dan dihambat oleh faktor inhibisi hormon melanosit MIF.

Bab 8 – Sistem Regulasi

225 3 Hipo ſ sis bagian posterior Hipofisis bagian posterior menghasilkan oksitosin dan vasopresin. Oksitosin berperan dalam merangsang otot polos yang terdapat di uterus, sedangkan vasopresin disebut juga hormon antidiuretik ADH berpengaruh pada proses reabsorpsi urine pada tubulus distal sehingga mencegah pengeluaran urine yang terlalu banyak. b. Tiroid kelenjar gondok Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan di antara keduanya terdapat daerah yang tersusun berlapis seperti susunan genting pada atap rumah. Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang memengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh. Tiroksin mengandung banyak yodium. Ke- kurangan yodium dalam makanan dalam waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena kelenjar ini harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan ſ sik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot. Kekurangan yodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan garam yodium di dalam makanan. Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit eksoftalmik tiroid Morbus Basedowi dengan gejala sebagai berikut; kecepatan metabolisme meningkat, denyut nadi bertambah, gelisah, gugup, dan merasa demam. Gejala lain yang nampak adalah bola mata menonjol keluar eksoftalmus dan kelenjar tiroid membesar. c. Paratiroidkelenjar anak gondok Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan hormon ini menyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan. Tumor paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di dalam darah. Hal ini mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang, sehingga urine banyak mengandung kapur dan fosfor. Pada orang yang terserang penyakit ini tulang mudah sekali patah. Penyakit ini disebut von Recklinghousen. Sumber: www.theminiman.co.uk, 2006. Gambar 8.19 Kretinisme karena kekurangan hormon tiroksin. Biologi SMAMA Kelas XI 226 d. Kelenjar adrenalsuprarenalanak ginjal Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal yang dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian luar korteks dan bagian tengah medula. Kelenjar bagian korteks menghasilkan hormon kortison yang terdiri atas mineralokortikoid yang membantu metabolisme garam natrium dan kalium serta menjaga keseimbangan hormon seks; dan glukokortikoid yang berfungsi membantu metabolisme karbohidrat. Kelenjar bagian medula menghasilkan hormon adrenalin dan hormon noradrenalin. Hormon adrenalin menyebabkan meningkatnya denyut jantung, kecepatan pernapasan, dan tekanan darah menyempitkan pembuluh darah. Hormon noradrenalin bekerja secara antagonis terhadap adrenalin, yaitu berfungsi menurunkan tekanan darah dan denyut jantung. Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan penyakit Addison dengan gejala-gejala: timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntah- muntah, terasa sakit di dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutan atau dalam keadaan bahaya, produksi adrenalin meningkat sehingga denyut jantung meningkat dan memompa darah lebih banyak. Gejala lainnya adalah melebarnya saluran bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri. e. Pankreas Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau Langerhans. Bagian ini berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa tersebut dikeluarkan bersama urine. Tanda-tanda diabetes melitus yaitu sering mengeluarkan urine dalam jumlah banyak, sering merasa haus dan lapar, serta badan terasa lemas. Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glukagon yang bekerja antagonis dengan hormon insulin. f. Hormon yang dihasilkan kelenjar gonad Pada manusia, gonad atau kelenjar seks berbeda antara laki-laki dan perempuan. Pada laki-laki disebut testis, sedangkan pada perempuan disebut ovarium. Testis dan ovarium mensekresikan hormon seks yang berperan dalam produksi sel-sel kelamin. 1 Ovarium Ovarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium yaitu: a Estrogen Hormon ini dihasilkan oleh Folikel de Graaf. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH. Fungsi estrogen adalah menimbulkan dan