Pengertian Efikasi Diri Efikasi Diri

Kepercayaan diri merupakan keyakinan akan kemampuan diri seseorang sehingga tidak berpengaruh terhadap orang lain dan dapat bertindak sesuai kehendak, gembira, optimis, cukup toleran, dan bertangung jawab Lauster dalam Ghufron Risnawita, 2010 :34. Sedangkan Ghufron dan Risnawita 2010: 35 menjelaskan bahwa kepercayaan diri merupakan sikap mental seseorang dalam menilai diri maupun objek sekitarnya sehingga orang tersebut mempunyai keyakinan akan kemampuan dirinya untuk dapat melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuannya. Dari ulasan di atas perbedaan yang mendasar antara efikasi diri dengan kepercayaan diri adalah dari aspek sifat traits individu. Kepercayaan diri lebih bersifat umum, sedangkan efikasi diri lebih pada sifat yang khusus yaitu berkaitan dengan tugas-tugas spesifik. Kepercayaan diri berhubungan dengan pandangan diri terhadap nilai dirinya, sedangan efikasi diri berhubungan dengan pandangan diri terhadap kapasitas dalam dirinya. Kepercayaan diri erat berkaitan dengan kebanggaan, bagaimana sebuah pekerjaan yang dilakukan dapat meningkatkan kepercayaan diri, sedangkan efikasi diri berhubungan dengan bagaimana sebuah pekerjaan dengan baik dapat dicapai.

2.3.3 Dimensi - Dimensi Efikasi Diri

Efikasi diri yang dimiliki seseorang berbeda-beda. Bandura Ghufron Risnawita, 2010: 80-81 mengemukakan ada tiga aspek dalam efikasi diri, yaitu: 1. Magnitude tingkat kesulitan tugas. Aspek ini berkaitan dengan kesulitan tugas. Apabila tugas-tugas yang dibebankan pada individu disusun menurut tingkat kesulitannya, maka perbedaan efikasi diri secara individual mungkin 20 terbatas pada tugas-tugas yang sederhana, menengah, atau tinggi. Individu akan melakukan tindakan yang dirasakan mampu untuk dilaksanakannya dan akan tugas-tugas yang diperkirakan di luar batas kemampuan yang dimilikinya. 2. Generality luas bidang tugas. Aspek ini berhubungan luas bidang tugas. Beberapa pengalaman berangsur-angsur menimbulkan penguasaan terhadap pengharapan pada bidang tugas atau tingkah laku yang khusus sedangkan pengalaman lain membangkitkan keyakinan yang meliputi berbagai tugas. 3. Strength kemampuan keyakinan. Aspek ini berkaitan dengan tingkat kemantapan seseorang terhadap keyakinannya. Tingkat efikasi diri yang lebih rendah mudah digoyangkan oleh pengalaman-pengalaman yang memperlemahnya, sedangkan seseorang yang memiliki efikasi diri yang kuat tekun dalam meningkatkan usahanya meskipun dijumpai pengalaman yang memperlemahnya.

2.3.4 Indikator Efikasi Diri

Dari aspek-aspek efikasi diri yang dijabarkan Bandura Ghufron Risnawita, 2010: 80-81 maka dapat dijabarkan indikator efikasi diri. Indikator efikasi diri adalah: 1. Indikator tingkat kesulitan tugas a. Keyakinan individu atas kemampuannya terhadap tingkat kesulitan tugas. b. Pemilihan tingkah laku berdasarkan hambatan atau tingkat kesulitan suatu tugas. 21