Analisis Statistik Inferensial Hasil Penelitian

Tabel 4.33 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 5.249 24.875 .211 .833 LOC Internal .767 .170 .604 4.523 .000 .101 9.898 LN_X2 -.176 5.196 -.003 -.034 .973 .197 5.070 Efikasi Diri .404 .166 .232 2.438 .017 .200 5.012 Prestasi Belajar .092 .067 .120 1.372 .174 .235 4.251 a. Dependent Variable: Kematangan karier Sumber : Data yang diolah, 2014 Berdasarkan tabel diatas terlihat setiap variabel bebas mempunyai nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi ini.

4.1.3.2.2 Uji Heterokedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas menunjukkan penyebaran variabel bebas. Penyebaran yang acak menunjukkan model regresi yang tinggi. Dengan kata lain tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan mengamati grafik scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y. Berikut hasil pengolahan menggunakan program SPSS 16 Tabel 4.34 Uji Heteroskedastisitas Uji Park Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 4.399 6.968 .631 .532 LOC Internal -.023 .048 -.262 -.490 .627 LN_X2 -.636 1.451 -.162 -.438 .664 Efikasi Diri -.038 .051 -.319 -.747 .460 Prestasi Belajar .025 .018 .446 1.350 .186 a. Dependent Variable: LN_RES Sumber : Data yang diolah, 2014 73 Berdasarkan Tabel 4.34 koefisien parameter beta untuk variabel independen tidak ada yang signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat Heteroskedastisitas. Hal ini konsisten dengan hasil uji Scatterplots.

4.1.3.3 Uji Analisis Regresi Berganda

Berdasarkan analisis dengan program SPSS 16 for Windows diperoleh hasil regresi berganda seperti terangkum pada tabel berikut: Tabel 4.35 Analisis Regresi Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 5.249 24.875 .211 .833 LOC Internal .767 .170 .604 4.523 .000 LN_X2 -.176 5.196 -.003 -.034 .973 Efikasi Diri .404 .166 .232 2.438 .017 Prestasi Belajar .092 .067 .120 1.372 .174 a. Dependent Variable: Kematangan karier Sumber : Data yang diolah, 2014 Berdasarkan tabel di atas diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y = 5,249 + 0,767X 1 - 0,176X 2 + 0,404X 3 + 0,092X 4 Dimana: Y = Kematangan karir X 1 = Locus of control internal X 2 = Locus of control eksternal X 3 = Efikasi diri X 4 = Prestasi belajar 74

4.1.3.4 Uji Hipotesis

4.1.3.4.1 Uji hipotesis secara simultan uji F.

Uji F dilakukan untuk melihat keberartian pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini uji F dilakukan untuk mengetahui sejauh mana locus of control internal, locus of control eksternal, efikasi diri dan prestasi belajar mampu menjelaskan atau berpengaruh terhadap kematangan karir siswa XII Akuntansi. Ha diterima jika F hitung Ftabel dan sig 5.Untuk melakukan uji F dapat dilihat pada tabel anova dibawah ini: Tabel 4.36 Uji Simultan ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 10993.898 4 2748.474 119.174 .000 a Residual 1798.897 78 23.063 Total 12792.795 82 a. Predictors: Constant, Prestasi Belajar, LN_X2, Efikasi Diri, LOC Internal b. Dependent Variable: Kematangan karier Sumber : Data yang diolah, 2014 Pada tabel Anova diperoleh nilai F = 119,174 2,49 nilai F tabel F 0,05;4;78 = 2,49 dan sig = 0,000 5 ini berarti variabel independen locus of control internal, locus of control eksternal, efikasi diri dan prestasi belajar, secara simultan benar-benar berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen kematangan karir. Dengan kata lain variabel-variabel independen locus of control internal, locus of control eksternal, efikasi diri dan prestasi belajar, mampu menjelaskan besarnya variabel dependen kematangan karir. 75

4.1.3.4.2 Koefisien Determinasi Ganda R

2 Untuk melihat besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara keseluruhan simultan dapat dilihat pada tabel model summary berikut ini: Tabel 4.37 Koefisien Determinasi Ganda R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .927 a .859 .852 4.802 a. Predictors: Constant, Prestasi Belajar, LN_X2, Efikasi Diri, LOC Internal b. Dependent Variable: Kematangan karier Sumber : Data yang diolah, 2014 Pada tabel di atas diperoleh nilai Adjusted R 2 = 0,852 = 85,2 ini berarti variabel bebas locus of control internal, locus of control eksternal, efikasi diri dan prestasi belajar secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen kematangan karir sebesar 85,2 dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.

4.1.3.4.3 Uji Hipotesis Secara Parsial Uji t

Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah secara individu parsial variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan atau tidak. Ha diterima jika t hitung t tabel dan sig 5 76 Hasil output dari SPSS adalah sebagai berikut : Tabel 4.38 Uji Parsial Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 5.249 24.875 .211 .833 LOC Internal .767 .170 .604 4.523 .000 LN_X2 -.176 5.196 -.003 -.034 .973 Efikasi Diri .404 .166 .232 2.438 .017 Prestasi Belajar .092 .067 .120 1.372 .174 a. Dependent Variable: Kematangan karier Sumber : Data yang diolah, 2014 Maka dengan tingkat kepercayaan = 95 atau  = 0,05. Derajat kebebasan df = n-k-1 = 83-4-1 =78 , diperoleh dari nilai t tabel = 1,990 . Hasil pengujian statistik dengan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Variabel locus of control internal diperoleh nilai t hitung = 4,523 1,990 = t tabel , sig = 0,000 5 dan dan koefisien regresi 0,767 jadi Ha 2 diterima. Ini berarti variabel locus of control internal secara statistik berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen kematangan karir. Jika variabel locus of control internal mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara locus of control eksternal, efikasi diri dan prestasi belajar tetap maka akan menyebabkan kenaikan kematangan karir sebesar 0,767. 2. Variabel locus of control eksternal diperoleh nilai t hitung = -0,034 1,990 = t tabel , sig = 0,973 5, jadi H a3 ditolak. Ini berarti variabel independen locus of control eksternal secara statistik tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen kematangan karir. Semakin tinggi locus of control 77 eksternal tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap kematangan karir. 3. Variabel efikasi diri diperoleh nilai t hitung = 2,438 1,990 = t tabel , sig = 0,017 5 dan koefisien regresi 0,404 jadi Ha 4 diterima. Ini berarti variabel independen efikasi diri secara statistik berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen kematangan karir. Jika variabel efikasi diri mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara locus of control internal, locus of control eksternal dan prestasi belajar tetap, maka akan menyebabkan kenaikan kematangan karir sebesar 0,404. 4. Variabel prestasi belajar diperoleh nilai t hitung = 1,372 1,990 = t tabel , sig = 0,174 5 jadi Ha 5 ditolak. Ini berarti variabel independen prestasi belajar secara statistik tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen kematangan karir.

4.1.3.4.4 Koefisien Determinasi Parsial r

2 Selain melakukan uji t maka perlu juga mencari besarnya koefisien determinasi parsialnya untuk masing-masing variabel bebas. Uji determinasi parsial ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan dari masing- masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Secara parsial kontribusi locus of control internal, locus of control eksternal, efikasi diri dan prestasi belajar, terhadap kematangan karir bisa dilihat pada tabel berikut ini: 78 Tabel 4.39 Koefisien Determinasi Parsial Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations B Std. Error Beta Zero-order Partial Part 1 Constant 5.249 24.875 .211 .833 LOC Internal .767 .170 .604 4.523 .000 .918 .456 .192 LN_X2 -.176 5.196 -.003 -.034 .973 -.828 -.004 -.001 Efikasi Diri .404 .166 .232 2.438 .017 .870 .266 .104 Prestasi Belajar .092 .067 .120 1.372 .174 .837 .153 .058 a. Dependent Variable: Kematangan karier Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui besarnya r 2 masing-masing variabel 1. Besarnya pengaruh locus of control internal adalah 20,79, yang diperoleh dari koefisien korelasi parsial untuk variabel locus of control internal dikuadratkan yaitu 0,456 2 X 100. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya pengaruh locus of control internal terhadap kematangan karir sebesar 20,79. 2. Seperti yang dijelaskan sebelumnya secara partial locus of control eksternal tidak berpengaruh terhadap kematangan karir. 3. Besarnya pengaruh efikasi belajar adalah 7,08, yang diperoleh dari koefisien korelasi parsial untuk variabel efikasi diri dikuadratkan yaitu 0,266 2 X 100. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh efikasi diri terhadap kematangan karir sebesar 7,08. 4. Besarnya sumbangan prestasi belajar adalah 2,34, yang diperoleh dari koefisien korelasi parsial untuk variabel prestasi belajar dikuadratkan yaitu 0,153 2 X 100. 79 Hal ini menunjukkan bahwa variabel locus of control internal memberikan pengaruh lebih besar terhadap kematangan karir dibandingkan variabel efikasi diri.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan analisis hasil penelitian tentang pengaruh locus of control internal, locus of control eksternal, efikasi diri dan prestasi belajar terhadap kematangan karir siswa XII program keahlian Akuntansi SMK Ma’arif NU 1 Cilongok tahun ajaran 20132014 diperoleh hasil sebagai berikut :

4.2.1 Pengaruh Locus of Control Internal, Locus of Control Eksternal, Efikasi

Diri, dan Prestasi Belajar terhadap Kematangan Karir Siswa XII Program Keahlian Akuntansi SMK Ma’arif NU 1 Cilongok Tahun Ajaran 20132014 Berdasarkan analisis hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh secara simultan antara locus of control internal, locus of control eksternal, efikasi diri, dan prestasi belajar terhadap kematangan karir siswa XII Program Keahlian Akuntansi SMK Ma’arif NU 1 Cilongok Tahun Ajaran 20132014. Besarnya kontribusi yang diberikan oleh locus of control internal, locus of control eksternal, efikasi diri, dan prestasi belajar terhadap kematangan karir adalah 85,2 sedangkan faktor lain di luar obyek penelitian ini berpengaruh sebesar 14,9. locus of control internal, locus of control eksternal, efikasi diri, dan prestasi belajar yang tinggi akan membantu siswa dalam meningkatkan kematangan karirnya. 80

4.2.2 Pengaruh Locus of Control internal terhadap Kematangan Karir Siswa

Kelas XII Program Keahlian Akuntansi SMK Ma’arif NU 1 Cilongok Tahun Ajaran 20132014 Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh locus of control internal terhadap kematangan karir siswa kelas XII Akuntansi SMK Ma’arif NU 1 Cilongok tahun ajaran 20132014. Locus of control internal berpengaruh positif terhadap kematangan karir. Besarnya pengaruh locus of control internal terhadap kematangan karir adalah 20,73 . Hasil ini mengidentifikasi bahwa locus of control internal adalah faktor dominan dalam rangka meningkatkan kematangan karir siswa kelas XII Akuntansi SMK Ma’arif NU 1 Cilongok tahun ajaran 20132014. Hal ini dapat diartikan bahwa siswa sudah memiliki locus of control internal yang tinggi diharapkan akan memberikan kontribusi yang tinggi pula terhadap kematangan karir. Berdasarkan hasil statistik deskriptif menunjukkan bahwa locus of control internal siswa kelas XII Akuntansi SMK Ma’arif NU 1 Cilongok tahun ajaran 20132014 tergolong kriteria tinggi dengan rata – rata sebesar 53 mencerminkan bahwa siswa kelas XII Akuntansi SMK Ma’arif NU 1 Cilongok tahun ajaran 20132014 dapat mengatur dan mengarahkan hidupnya serta bertanggung jawab terhadap kegagalan dan kesuksesan yang dialaminya. Ditinjau dari masing - masing indikator yang digunakan untuk mengukur locus of control internal, indikator yang cukup dominan adalah aktif mencari informasi dan pengetahuan terkait situasi yang sedang dihadapi diperoleh hasil bahwa terdapat 60 50 siswa yang aktif mencari informasi dan pengetahuan terkait situasi yang sedang dihadapi. Hal ini menunjukan bahwa siswa yang 81 memiliki locus of control internal yang baik harus secara aktif mencari informasi terkait masalah yang sedang dihadapinya. Apabila dihadapkan dalam perencanaan karir, eksplorasi karir, membuat keputusan karir, pengetahuan tentang informasi dunia kerja, pengetahuan tentang pekerjaan yang diminati siswa akan dengan aktif mencari informasi berkaitan dengan semua itu. Sehingga siswa diharapkan memiliki kematangan karir yang tinggi . Indikator yang cukup dominan lainnya adalah yakin bahwa usaha yang dilakukannya dapat berhasil diperoleh hasil bahwa terdapat 59 49 siswa memiliki keyakinan yang tinggi bahwa usaha yang dilakukannya dapat berhasil. Siswa yang memiliki keyakinan bahwa usahanya dapat berhasil memiliki aspiasi yang tinggi terhadap karirnya dikemudian hari. Mereka akan dengan sungguh-sungguh mempersiapkan karirnya setelah menyelesaikan sekolah. Dan akan memiliki kematangan karir yang tinggi. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Zulkaida, dkk 2007 menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara locus of control internal dengan kematangan karir. Individu dengan locus of control internal, ketika dihadapkan pada pemilihan karir, maka akan melakukan usaha untuk mengenal diri, mencari tau tentang pekerjaan, langkah-langkah pendidikan, serta berusaha mengatasi masalah yang dialami. Siswa yang mempunyai locus of control internal yang tinggi dapat memiliki kematangan karir yang tinggi. Siswa yang memiliki locus of control internal percaya bahwa peristiwa dalam hidupnya ditentukan oleh usaha dan perilakunya sendiri Friedman, 2006: 275. Demikian pula yang dikatakan dan dalam penelitian ini locus of control internal adalah modal untuk mencapai kematangan karir pada siswa, dengan memiliki locus of control internal dalam 82