Hawadi 2008 menyatakan bahwa siswa yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan menyukai tantangan yang menunjukan minat dan keterlibatan dalam suatu
aktifitas, meningkatkan ausaha ketika kinerja yang dilakukan gagal mencapai tujuan yang diininkan, mencari penyebab kegagalan, tidak mengalami kecemasan
dalam melakukan tugas mengancam dan memiliki stess yang rendah. Bandura dalam Zulkaida 2007 menyatakan bahwa orang yang memiliki efikasi diri yang
tinggi akan mengeluarkan usaha yang besar untuk mengatasi hambatan dalam mencapai tujuannya. Siswa yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan lebih siap
menentukan karir mana yang tepat untuk dirinya.
4.2.5 Pengaruh Prestasi Belajar terhadap Kematangan Karir Siswa XII
Akuntansi SMK Ma’arif NU 1 Cilongok Tahun Ajaran 20132014
Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara prestasi belajar terhadap kematangan karir siswa kelas XII Akuntansi SMK
Ma’arif NU 1 Cilongok tahun ajaran 20132014. Pencapaian tingkat prestasi belajar mata pelajaran produktif adalah 80,6. Angka tersebut diperoleh dengan
membandingkan hasil prestasi belajar dengan skor tertinggi prestasi belajar. Hal ini berarti masih terdapat beberapa hal-hal yang masih belum dipenuhi. Hal-hal
tersebut dapat dilihat dari beberapa siswa yang memperoleh nilai kurang dari 70 yang merupakan batas tuntas dari mata pelajaran produktif akuntansi. Terdapat 22
siswa yang memperoleh nilai dibawah 70. Hal tersebut berarti masih terdapat beberapa kompetensi yang belum dikuasai dengan baik oleh siswa. Sehingga
siswa perlu memahami lebih dalam lagi kompetensi dari mata pelajaran produktif akuntansi. Dengan menguasai setiap kompetensi maka seorang siswa dapat
menyalurkan kemampuan dan keterampilan yang diperoleh untuk memilih karirnya dimasa mendatang.
Besarnya koefisien determinasi parsial untuk prestasi belajar kecil yakni 2,34. Yang berarti masih banyak faktor lain selain prestasi belajar yang
berpengaruh terhadap kematangan karir. Apabila kita lihat dari statistik deskripsi untuk kematangan karir dan kita bandingkan dengan prestasi belajar dapat kita
lihat bahwa prestasi belajar tidak berbanding lurus dengan kematangan karir. semakin tinggi prestasi siswa tidak selalu akan semakin tinggi kematangan
karirnya Penelitian ini bertentangan dengan penelitian Creed dan Patton 2003 yang
menyebutkan bahwa prestasi belajar adalah salah satu faktor penting dalam kematangan karir. Syahrull dan Jamaluddin 2007 menyatakan bahwa siswa yang
memiliki prestasi belajar yang cemerlang mampu melihat jauh kedepan, mereka memiliki aspirasi pekerjaan, dan oleh karena itu mereka akan merencanakan jenis
dan jenjang pendidikan apa yang harus mereka tempuh dan selesaikan. Prestasi belajar tidak berpengaruh terhadap kematangan karir, hal ini
dikarenakan prestasi belajar bukan satu-satunya penentu kesuksesan didalam kehidupan. Dari hasil survey yang dilakukan oleh National Employers tahun 2002
mengenai kualitas yang diharapkan di dunia kerja, kualitas yang teratas merupakan kualitas soft skill. Kualitas-kualitas yang tidak terlihat wujudnya
intangible namun sangat diperlukan. Prestasi hanya menduduki peringkat 17 dari 20 dapat dilihat pada lampiran 25. Peringkat teratas meruKesuksesan juga
dapat ditentukan oleh penguasaan lingkungan, dimana mereka mampu secara 86
fleksibel menghadapi masalah hidup. Dengan fleksibilitas ini, individu akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan tuntutan situasi yang dihadapi
dalam kehidupan sehari-hari Baumeister dan Vohs, 2007. 87