Sedangkan  jenjang  kategori  untuk  variabel  prestasi  belajar  akuntansi disajikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.11 Kategori Variabel Prestasi Belajar
No Nilai
Kriteria 1
≥ 70 Tuntas
2 70
Belum tuntas Sumber: SMK Ma’arif NU 1 Cilongok
3.6.2 Analisis Statistik Inferensial
Statistik  Inferensial  adalah  teknik  statistik  yang  digunakan  untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Analisis data
dilakukan  dengan  program  komputer  SPSS  for  windows  release  16,0 menggunakan  bantuan  regresi  linier  berganda.    Namun,  sebelum  melakukan
analisis  regresi  linier  berganda  dilakukan  uji  asumsi  klasik  yang  meliputi  uji multikolinearitas,  dan  uji  heteroskedastisitas.    Selain  uji  asumsi  di  atas  regresi
yang baik harus memenuhi uji prasyarat yaitu uji normalitas.
3.6.2.1 Uji Prasyarat Regresi
Analisis  regresi  dilakukan  untuk  membuat  model  matematika  yang  dapat menunjukkan  hubungan  antara  variabel  bebas  dengan  variabel  terikat.    Analisis
regresi  yang  dapat  digunakan  adalah  analisis  regresi  berganda.    Analisis  regresi linier berganda adalah hubungan secara linier dua atau lebih variabel independen
X
1
,  X
2
,  X
3
…,Xn  dengan  variabel  dependen  Y.    Namun  sebelum  analisis dilakukan  perlu  adanya  uji  prasyarat.    Uji  persyaratan  analisis  diperlukan  guna
mengetahui apakah analisis data untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak.
3.6.2.1.1 Uji Normalitas
Pengujian normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel  terikat  dan  variabel  bebas  mempunyai  distribusi  normal  atau  tidak
Ghozali  :  2005.  Jika  data  tersebut  berdistribusi  normal  maka  analisis  yang digunakan  dapat  menggunakan  analisis  dengan  statistic  parametric  yaitu  regresi
ganda,  tetapi  jika  tidak  normal  tidak  dapat  menggunakan  analisis  regresi  dengan statistic  non  parametrik  yaitu  range  spearman.  Uji  normalitas  dilakukan  dengan
uji  kolmogorov-  smirnov    satu  arah  atau  analisis  grafis.  Dalam  penelitian  ini semua  data  yang  sudah  terkumpul  kemudian  diolah  menggunakan  bantuan
Software SPSS 16.
3.6.2.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan agar model regresi  yang kita gunakan menjadi BLUE  Best  Linier  Unbias  Estimator  sehingga  model  tersebut  dapat  digunakan
untuk  memprediksi.    Uji  asumsi  klasik  meliputi:  uji  multikolinearitas,  uji heteroskedastisitas,  dan  uji  autokorelasi.    Namun  dalam  penelitian  ini  uji
autokorelasi tidak digunakan sebab uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu periode sebelumnya
atau  sesudahnya  untuk  data  time  series.    Sedangkan  dalam  penelitian  ini  tidak menggunakan data time series.
3.6.2.2.1 Uji Multikolinearitas
Uji  multikolinieritas  bertujuan  untuk  menguji  apakah  model  regresi ditemukan  adanya  korelasi  antar  variabel  bebas  independen  Ghozali:  2005.
Persamaan regresi berganda dikatakan baik jika bebas dari multikol.  Uji ini dapat dilihat melalui nilai VIF dan R
2
dalam SPSS for windows release 16,0..  Jika VIF Variance Inflation  Factor suatu variabel melebihi 10 dan nilai R
2
atau korelasi antar  variabel  bebas
melebihi  0,90  maka  hal  ini  merupakan  indikator  adanya multikolinearitas, dan hal ini harus dihindari.
3.6.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji  ini  bertujuan  untuk  menguji  apakah  dalam  model  regresi  terjadi ketidaksamaan  varians  dari  residual  satu  pengamatan  ke  pengamatan  yang  lain
Ghozali,  2006:125.    Deteksi  ada  tidaknya  heterokedastisidas  dapat  dilakukan dengan  melihat  ada  tidaknya  pola  tertentu  pada  grafik  scatterplot.  Jika  dalam
grafik  titik  membentuk  pola  tertentu  maka  mengidentifikasikan  telah  terjadi heterokesdastisitas.  Apabila  titik-titik  menyebar  diatas  dan  dibawah  angka  nol
pada  sumbu  Y,  maka  tidak  terjadi  heterokesdastisitas.  Perhitungan  uji heteroskedaskisitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS for windows
release 16,0. 45