2.1.3 Dimensi Kematangan karir
Menurut Super Sharf, 2006: 156-158 dimensi kematangan karir pada tahap kristalisasi terdiri dari:
1.  Career Planning perencanaan karir Dimensi  ini  mengukur  tingkat  perencanaan  melalui  sikap  terhadap  masa
depan,  seberapa  sering  individu  mencari  informasi  mengenai  pekerjaan  dan seberapa  jauh  mereka  mengetahui  beragam  pekerjaan.  Kegiatan  yang  mencakup
aspek ini antara lain: mempelajari informasi terkait jenis pekerjaan yang diminati, membicarakan  perencanaan  yang  dibuat  dengan  orang  dewasa,  dimensi  ini  juga
berkaitan  dengan  pengetahuan  mengenai  kondisi  pekerjaan,  jenjang  pendidikan yang disyaratkan, prospek kerja.
2.  Career eksploration eksplorasi karir Dimensi  ini  mengukur  sikap  terhadap  sumber  informasi.  Individu  berusaha
untuk memperoleh informasi mengenai dunia kerja dan menggunakan kesempatan dari informasi yang berpotensial seperti orang tua, teman, guru dan konselor.
3.  Caree decision making membuat keputusan karir Dimensi  ini  mengukur  pengetahuan  tentang  prinsip  dan  cara  pengambilan
keputusan.  Individu  memiliki  kemandirian  membuat  pilihan  pekerjaan  yang sesuai  dengan  minat  dan  kemampuan.  Kemampuan  untuk  menggunakan  metode
dan  prinsip  pengambilan  keputusan  untuk  menyelesaikan  masalah  termasuk memilih pendidikan dan pekerjaan.
13
4.  World of word information pengetahuan tentang informasi dunia kerja Dimensi ini mengukur pengetahuan tentang tugas-tugas perkembangan karir
yang  penting,  seperti  kapan  orang  lain  harus  mengeksplorasi  minat  dan kemampuan  mereka,  bagaimana  orang  lain  dan  mengapa  orang  berpindah  kerja.
Mengetahui mengenai tugas kerja job desk pada pekerjaan tertentu. 5.  Knowledge of the preferred pengetahuan tentang pekerjaan yang diminati
Dimensi  ini  mengukur  pengetahuan  mengenai  tugas  kerja  job  desk  dari pekerjaan  yang  mereka  minati,  peralatan  kerja,  dan  persyaratan  fisik  yang
dibutuhkan. Dimensi ini juga terkait kemampuan individu dalam mengidentifikasi orang-orang yang ada pada pekerjaan yang mereka minati
Dimensi  kematatangan  karir  menurut  Super  ini  dikembangkan  menjadi indikator Kematangan karir.
2.1.4 Faktor- faktor Kematangan Karir
Seligman Nugraheni,
2013 menjelaskan
beberapa faktor
yng mempengaruhi  perkembangan  karir  individu  dimana  perkembangan  karir  akan
menentukan kematangan karir. Faktor-faktor kematangan karir adalah:
1.  Faktor keluarga Latar belakang keluarga berperan penting dalam kematangan karir seseorang.
Pengalaman  masa  kecil,  dimana  role-model  yang  paling  signifikan  adalah orang tua, berikut latar belakang orang tua.
14
2.  Faktor internal individu Faktor  individu  memiliki  pengaruh  yang  kuat  pada  perkembangan  karir
seseorang.  Hal  ini  mencakup  self-esteem  harga  diri,  self-expectation pengharapan diri, self-efficacy keyakinan kemampuan diri, locus of control
pusat kendali diri, inteligensi, keterampilan, minat bakat, kepribadian, usia. 3.  Faktor sosial ekonomi
Faktor  sosial  ekonomi  yang  mempengaruhi  perkembangan  karir  adalah lingkungan,  status  sosial  ekonomi  dan  latar  belakang  budaya.  Lingkungan
mempengaruhi  perkembanagan  karir  melalui  tiga  cara  yaitu  pengetahuan individu mengenai pekerjaan, latar belakang dimana individu merasa nyaman,
dan pesan yang diterima individu mengenai pilihan karir yang tepat. 4.  Jenis kelamin
Aspirasi  dan  pilihan  karir  laki-laki  dan  perempuan  dipengaruhi  oleh  asumsi pilihan  karir  yang  tepat  untuk  masing-masing  gender  dan  oleh  persentase
individu masing-masing gender dalam pekerjaan.
2.2 Locus of Control
2.2.1 Pengertian Locus of Control
Locus  of  control  menurut  LarsenBuss  Zulkaida,  2007  didefinisikan sebagai suatu konsep  yang menunjuk pada keyakinan individu mengenai sumber
kendali  atas  peristiwa-peristiwa  yang  terjadi  pada  hidupnya.  Locus  of  control menggambarkan seberapa jauh seseorang memandang hubungan antara perbuatan
yang dilakukannya dengan akibat atau hasil yang akan diraihnya. 15