2.2.2 Dimensi-dimensi Locus of Control
Rotter  Friedman    Schustack,  2006:275  menjelaskan  locus  of  control memiliki dua dimensi yaitu:
1.  Locus of control internal
Keyakinan  bahwa  keberhasilan  yang  diraih  sebanding  dengan  usaha  yang mereka  lakukan  dan  sebagian  besar  dapat  mereka  kendalikan.      Kaur  2005
menjelaskan  bahwa  locus  of  control  internal  menunjukan  adanya  keyakinan bahwa  yang  terjadi  dalam  hidup  adalah  hasil  dari  perilakunya.  Zulkaida  dkk
2007 menyatakan seseorang dengan locus of control internal akan menjadi lebih aktif dan mampu memilih informasi  yang dia butuhkan. Dengan kemampuannya
sendiri  dia  dapat  membuat  keputusan  dan  bertanggung  jawab  atas  keputusannya tersebut, apakah itu baik atau buruk.
Indikator locus of control internal adalah menurut Friedman  Schustack adalah: a.  keyakinan  individu  bahwa  kejadian  yang  dialami  merupakan  akibat  dari
perilakunya sendiri. b.  memiliki kendali yang baik terhadap perilakunya sendiri.
c.  cenderung dapat mempengaruhi orang lain. d.  yakin bahwa usaha yang dilakukannya dapat berhasil.
e.  aktif mencari informasi dan pengetahuan terkait situasi yang sedang dihadapi. 2.  Locus of control eksternal
Individu  dengan  locus  of  control  eksternal  memiliki  keyakinan  bahwa tindakan  mereka  memiliki  sedikit  dampak  bagi  keberhasilankegagalan  mereka,
dan  sedikit  yang  dapat  mereka  lakukan  untuk  merubahnya.  Senada  dengan 17
Friedman    Schustack,  Dillon    Kaur  2005  menyatakan  locus  of  control eksternal  menunjukkan  adanya  keyakinan  bahwa  peristiwa  yang  terjadi  dalam
hidup  adalah  hasil  kekuatan  luar  seperti  keberuntungan,  kesempatan,  serta kekuasaan. Fakhidah 2012 menjelaskan bahwa individu yang memiliki  locus of
control eksternal akan cenderung kurang tekun dalam usaha mencapai tujuannya dengan  memanfaatkan  kesempatan  yang  tersedia  dan  menyandarkan  hidupnya
secara berlebihan pada kekuatan yang ada di luar dirinya. Indikator locus of control eksternal menurut Friedman  Schustack adalah:
a.  Kekuasaan  orang  lain,  takdir  dan  kesempatan  merupakan  faktor  utama  yang mempengaruhi apa yang dialaminya.
b.  Memiliki kendali yang kurang baik terhadap perilakunya sendiri. c.  Cenderung dipengaruhi oleh orang lain.
d.  Seringkali tidak yakin bahwa usaha yang dilakukannya dapat berhasil. e.  Kurang aktif mencari informasi dan pengetahuan terkait situasi  yang sedang
dihadapi.
2.3 Efikasi Diri
2.3.1 Pengertian Efikasi Diri
Efikasi diri mengacu pada keyakinan sejauh mana  individu memperkirakan kemampuan dirinya dalam melaksanakan tugas atau melakukan suatu tugas yang
diperlukan untuk
mencapai suatu
hasil tertentu
Bandura dalam
Techatassanasoontorn    Tanvisuth,  2008.  Keyakinan  akan  seluruh  kemampuan ini  meliputi  kepercayaan  diri,  kemampuan  menyesuaikan  diri,  kecerdasan  dan
kapasitas  bertindak  pada  situasi  yang  penuh  tekanan.  Efikasi  diri  itu  akan 18
berkembang  dan  berangsur-angsur  secara  terus  menerus  seiring  meningkatnya kemampuan dan bertambahnya pengalaman-pengalaman yang berkaitan.
Reivich  dan  Shatte  Wahyuni,  2013  mendefinisikan  efikasi  diri  sebagai keyakinan  pada  kemampuan  diri  sendiri  untuk  menghadapi  dan  memecahkan
masalah  dengan  efektif.  Efikasi  diri  juga  berarti  menyakini  diri  sendiri  mampu berhasil  dan  sukses.  Menurut  Mayers  Zulkaida,  2007  efikasi  diri  berkaitan
dengan bagaimana seseorang merasa mampu untuk melakukan suatu hal. Efikasi  diri  adalah  kepercayaan  seseorang  atas  kemampuannya  dalam
menguasai  situasi  dan  menghasilkan  sesuatu  yang  lebih  baik    Santrock  dalam Rachmawati 2012.
Pikiran individu terhadap efikasi diri menentukan seberapa besar usaha yang akan  dicurahkan  dan  seberapa  lama  individu  akan  tetap  bertahan  dalam
menghadapi hambatan atau pengalaman yang tidak menyenangkan. Berdasarkan  uraian  diatas,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  efikasi  diri
adalah keyakinan atau kemantapan individu memperkirakan kemampuan yang ada pada dirinya untuk melaksanakan tugas tertentu.
2.3.2 Perbedaan antara Efikasi Diri dan Kepercayaan Diri
Setiap individu memiliki kepercayaan diri, dengan tingkat kepercayaan yang dimiliki  berbeda-beda  disertai  dengan  ciri-ciri  yang  berbeda  pula.  Namun  tidak
semua  individu  memiliki  efikasi  diri.  Menurut  beberapa  pengertian  yang  telah dijelaskan sebelumnya dapat diartikan bahwa efikasi diri merupakan bentuk yang
spesifik dari kepercayaan diri 19