9
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lembar Kegiatan Siswa LKS
2.1.1 LKS Sebagai Bahan Ajar IPA
Proses pembelajaran identik dengan proses komunikasi dalam mentransfer pengetahuan dari guru kepada siswa. Agar pembelajaran berkualitas maka proses
komunikasi harus berjalan dengan lancar, sehingga dibutuhkan bahan ajar sebagai alat bantu pembelajaran. Bahan ajar atau materi pembelajaran instructional
materials secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah
ditentukan Depdiknas, 2006. Adapun jenis-jenis bahan ajar menurut Prastowo 2012 adalah:
1. Bahan ajar cetak printed, antara lain handout, buku, LKS, poster, brosur,
wallchart, foto atau gambar dan leaflet; 2.
Bahan ajar dengar audio seperti kaset, radio, piringan hitam; 3.
Bahan ajar pandang dengar audio visual seperti compact disc video, film; dan 4.
Bahan ajar multimedia interaktif interactive teaching material seperti CAI Computer Assisted Instruction, Compact Disc CD multimedia pembelajaran
interaktif, dan bahan ajar berbasis web web based learning materials. Kriteria bahan ajar yang baik menurut Prastowo 2012 yaitu:
1. Substansi materi memiliki relevansi dengan kompetensi dasar yang harus
dikuasai oleh peserta didik; 2.
Materi dalam buku lengkap, paling tidak memberikan penjelasan secara lengkap seperti definisi atau rangkuman;
3. Padat pengetahuan dan memiliki sekuensi yang jelas secara keilmuan;
4. Kebenaran materi dapat dipertanggungjawabkan;
5. Kalimat yang disajikan singkat dan jelas; dan
6. Penampilan fisiknya menarik atau menimbulkan motivasi untuk membaca.
Salah satu bahan ajar yang mendukung aktivitas siswa dalam pembelajaran adalah Lembar Kegiatan Siswa LKS. LKS merupakan lembaran-lembaran berisi
tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. LKS biasanya berupa petunjuk, langkah- langkah untuk menyelesaikan suatu tugas yang disesuaikan dengan Kompetensi
Dasar KD yang akan dicapai Depdiknas, 2008. Menurut Prastowo 2012, dalam pembelajaran LKS memiliki empat fungsi
sebagai berikut. a.
Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran guru, namun lebih mengaktifkan peran siswa;
b. Sebagai bahan ajar yang mempermudah siswa untuk memahami materi yang
diberikan; c.
Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih; dan d.
Memudahkan pelaksanaan pembelajaran. Bahan ajar LKS terdiri atas enam unsur utama, terdiri atas 1 judul, 2 petunjuk
belajar; 3 kompetensi dasar atau materi pokok, 4 informasi pendukung, 5 tugas atau langkah kerja, dan 6 penilaian Prastowo, 2012.
Pada implementasi kurikulum 2013, kegiatan pembelajaran IPA dikembangkan dengan pendekatan scientific. Kegiatan yang berbasis scientific ini
harus dimunculkan dalam penyusunan LKS dengan Kompetensi Dasar KD yang terpadu. Landasan dalam penyusunan LKS adalah analisis kurikulum KI, KD,
indikator dan kegiatan pembelajaran. Adapun alur untuk mengembangkan LKS dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Diagram langkah menyusun LKS Susilowati, 2013 Penyusunan LKS IPA ini perlu memerhatikan penilaian unsur-unsur
mengacu pada deskripsi beberapa komponen yang dikeluarkan oleh BSNP yang meliputi:
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
Indikator
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
LKS
a. Komponen kelayakan isi
1 Cakupan materi;
2 Akurasi sajian;
3 Kemutakhiran;
4 Merangsang keingintahuan;
5 Mengembangkan kecakapan hidup;
6 Mengembangkan wawasan kebhinekaan; dan
7 Mengandung wawasan kontekstual.
b. Komponen kebahasaan
1 Sesuai tingkat perkembangan siswa;
2 Komunikatif dan interaktif;
3 Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia; dan
4 Penggunaan istilah dan simbollambang.
c. Komponen penyajian pembelajaran
1 Teknik penyajian; dan
2 Pendukung penyajian materi.
d. Komponen kegrafikan
1 Kesesuaian ukuran font;
2 Layout dan tata letak;
3 Desain tampilan; dan
4 Keterbacaan.
2.1.2 Pengembangan LKS IPA