38
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian pengembangan ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2014 - 3 Juni 2014 di SMP Negeri 1 Batangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
karakteristik dan kelayakan pengembangan LKS IPA berbasis multiple intelligences sebagai bahan ajar IPA di SMP pada kelas VII kurikulum 2013.
Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaan LKS IPA berbasis multiple intelligences pada tema energi dan kesehatan dalam
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa pada pembelajaran IPA. Penelitian pengembangan LKS ini dilakukan sesuai prosedur penelitian yang
dimodifikasi dari model pengembangan Sugiyono 2010. Hasil penelitian pengembangan LKS IPA berbasis multiple intelligences
yang diterapkan pada tema energi dan kesehatan ini meliputi 1 deskripsi penelitian, 2 hasil pengembangan LKS IPA berbasis multiple intelligences, 3
hasil penilaian kelayakan LKS, 4 keefektifan pengembangan LKS IPA berbasis multiple intelligences dalam pembelajaran IPA. Adapun hasil pengolahan dan
analisis data dapat diuraikan sebagai berikut.
4.1.1 Deskripsi Penelitian
Penelitian pengembangan LKS IPA berbasis multiple intelligences dilakukan berdasarkan observasi awal tentang keterbutuhan bahan ajar LKS dalam
mendukung pembelajaran IPA di SMP Negeri 1 Batangan. Penelitian ini dilakukan melalui lima tahapan, yaitu pemilihan lima kecerdasan dominan siswa,
penyusunan produk, uji skala kecil, uji skala besar dan uji penerapan produk. Tahapan awal dalam pengembangan LKS IPA berbasis multiple
intelligences adalah pemilihan lima kecerdasan dominan siswa sebagai fokus penelitian. Pada dasarnya setiap siswa memiliki sembilan kecerdasan majemuk
yang melekat pada dirinya, tetapi hanya beberapa kecerdasan yang dominan. Pemilihan kecerdasan ini dilakukan berdasarkan tes identifikasi kecerdasan
majemuk siswa yang dilakukan dikelas VII A dan VII B. Hasil tes ini dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil Tes Identifikasi Kecerdasan Majemuk Siswa
No Kecerdasan Majemuk
Skor
1 Liguistik-Verbal
29 2
Jasmaniah-Kinestetik 47
3 Berirama-Musikal
34 4
Intrapersonal 31
5 Interpersonal
79 6
Naturalis 84
7 Logis-Matematis
57 8
Visual-Spasial 71
9 Eksistensial-Spiritual
76 Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1
Berdasarkan Tabel 4.1, dapat diketahui bahwa lima kecerdasan dominan siswa yang diperoleh dari tes identifikasi kecerdasan adalah kecerdasan visual-
spasial dengan jumlah 71, kecerdasan interpersonal dengan jumlah 79, kecerdasan naturalis dengan jumlah 84, kecerdasan logis-matematis dengan
jumlah 57 dan kecerdasan eksistensial-spiritual dengan jumlah 76. Namun, karakteristik kecerdasan naturalis kurang sesuai dengan kebutuhan tema energi
dan kesehatan, sehingga digantikan dengan kecerdasan jasmaniah-kinestetik dengan jumlah 47.
Tahap selanjutnya adalah penyusunan LKS. Penyusunan LKS ini dilakukan dengan membuat kerangka terlebih dahulu dengan berbasis pada lima kecerdasan
dominan yang terpilih sebagai dasar kegiatan pembelajaran dan tugas yang dikembangkan dalam LKS. Integrasi lima kecerdasan ini dapat diamati melalui
simbol yang dapat dilihat pada Gambar 4.1. Setelah LKS disusun, dilakukan validasi pakar untuk dilakukan penilaian kelayakan produk sebelum diujicobakan.
Gambar 4.1 Simbol lima kecerdasan majemuk yang dikembangkan Makna simbol kecerdasan pada Gambar 4.1 dapat dijabarkan pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Makna simbol kecerdasan majemuk No
Gambar Keterangan Simbol
Karakteristik Kompetensi 1
Kecerdasan Visual- Spasial
Kemampuan menggambar,
memotret dan
membuat diagram.
2 Kecerdasan Logis-
Matematis Kemampuan bernalar dan
berpikir logis,
membuat kesimpulan dan memecahkan
masalah. 3
Kecerdasan Jasmaniah- Kinestetik
Kemampuan gerak motorik dan keseimbangan.
4 Kecerdasan
Interpersonal Kemampuan
bekerjasama, memimpin
dan kepekaan
sosial tinggi. 5
Kecerdasan Eksistensial-Spiritual
Kemampuan memahami
hakikat kehiupan. Uji penerapan produk dilakukan pada kelas VII A dengan menggunakan
LKS final dalam proses pembelajaran setelah uji skal kecil dan besar. Proses pembelajaran yang dilakukan pada kelas penerapan menggunakan rencana
pembelajaran yang telah dibuat. Proses pembelajaran yang dilakukan menggunakan strategi pembelajaran berbasis multiple intelligences sesuai LKS
yang dikembangkan. Proses pembelajaran dilaksanakan berdasar RPP yang telah disusun, terdiri dari empat kali pertemuan. Selain itu, ditambah dua pertemuan
untuk tes kemampuan awal dan akhir siswa melalui pretest dan posttest serta pengisian angket tanggapan kelayakan LKS siswa.
4.1.2 Hasil Pengembangan LKS IPA Berbasis Multiple Intelligences