sebesar 5. Karena r
hitung
r
tabel
, yaitu 0,8390,374, maka soal tersebut dapat dikatakan instrumen tes yang reliabel dengan kriteria sangat tinggi. Data
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12.
3.6.1.3 Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan
rendah. Angka yang menunjukan besarnya daya pembeda soal dinamakan indeks diskriminasi D. Indeks diskriminasi ini berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Pada
indeks diskriminasi ini tidak mengabaikan tanda negatif, berarti jika suatu soal „‟terbalik‟‟ menunjukan kualitas testee. Untuk menghitung daya beda soal
menggunakan rumus berikut:
Arikunto, 2012
Keterangan: : daya pembeda
: banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
: banyaknya peserta kelompok atas : banyaknya peserta kelompok bawah
: proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Kriteria daya pembeda soal dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Kriteria daya pembeda soal
Interval Kriteria
0,70 – 1,00
Baik sekali
0,40 – 0,69
Baik 0,20
– 0,39 Cukup
0,00 – 0,19
Jelek
Arikunto, 2012
Hasil perhitungan daya pembeda yang dilakukan pada soal uji coba diperoleh hasil yang dapat dilihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Hasil analisis daya pembeda uji coba soal kelas VIII A
No Butir Soal
Jumlah Kriteria
Keterangan 1
10 1
Sangat Baik Dipakai
2 3a, 11, 20
3 Baik
Dipakai 3
5a, 13 2
Baik Dibuang
4 3b, 5b, 6, 9, 12, 17, 18
7 Cukup
Dipakai 5
1, 7, 8, 14, 19 5
Cukup Dibuang
6 2, 4a, 4b, 15, 16
5 Jelek
Dibuang
Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12 Hasil analisis daya pembeda dari 23 soal diperoleh 5 soal dalam kriteria kurang
baik, soal dalam kriteria cukup sebanyak 12 soal, soal dalam kriteria baik sebanyak 5 soal dan soal dalam kriteria sangat baik sebanyak 1 soal.
3.6.1.4 Indeks Kesukaran Soal
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks
kesukaran. Indeks kesukaran dinyatakan dengan bilangan antara 0-1. Taraf kesukaran dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Arikunto, 2012
Keterangan: P
: indeks kesukaran B
: banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul J
: jumlah
seluruh siswa peserta tes
Klasifikasi tingkat kesukaran disajikan pada Tabel 3.5. Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal
Interval Kriteria
0,00 – 0,30
Sukar 0,31
– 0,70 Sedang
0,71 – 1,00
Mudah
Arikunto, 2012
Hasil perhitungan tingkat kesukaran yang dilakukan pada soal uji coba diperoleh hasil yang dapat dilihat pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Hasil analisis tingkat kesukaran uji coba soal kelas VIII A No
Butir Soal Jumlah
Kriteria Keterangan
1 3a, 5b
2 Mudah
Dipakai 2
4b, 8, 13, 14, 15, 19 6
Mudah Dibuang
3 3b, 6, 9, 10, 11, 12, 18, 20
8 Sedang
Dipakai 4
1, 2, 4a, 5a, 7, 16 6
Sedang Dibuang
5 17
1 Sukar
Dipakai
Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12 Hasil analisis tingkat kesukaran dari 23 soal diperoleh 8 soal dalam kriteria
mudah, soal dalam kriteria sedang sebanyak 14 soal, soal dalam kriteria sukar sebanyak 1 soal.
3.6.2 Analisis Angket