Kebaruan Novelty Penelitian PENDAHULUAN

Menurut Anderson 1984, kebijakan adalah kegiatan yang dipilih secara sengaja oleh aktor tertentu atau sekelompok aktor dalam mengatasi suatu masalah. Kebijakan publik adalah kebijakan yang dibuat oleh lembaga pemerintah dan pejabatnya. Dari berbagai definisi kebijakan baik yang sederhana maupun yang kompleks oleh Djoko et al. 2003 menyimpulkan, kebijakan adalah cara atau tindakan pemerintah untuk mengatasi masalah pembangunan tertentu atau untuk mencapai tujuan pembangunan tertentu dengan mengeluarkan keputusan, strategi, perencanaan maupun implementasinya di lapangan dengan menggunakan instrumen tertentu. Di beberapa wilayah Jerman, pemerintah kota mengeluarkan regulasi yang mengharuskan bangunan industri baru memiliki atap hijau dari materi tanaman. Juga kota-kota Swiss yang mengharuskan konstruksi baru untuk merealokasi ruang terbuka hijau yang hilang akibat pembangunan konstruksi tersebut ke bagian atap bangunan baru Braatz 1993. Sebagai contoh di Dar es Salaam, Tanzania merupakan salah satu kota yang memiliki legislasi paling lengkap mengenai pertanian perkotaan di Afrika Sawio 1998. Partisipasi publik yang tinggi melalui survey multi- stakeholders dan lokakarya partisipatif ditempuh secara regular untuk menyusun prioritas perbaikan legislasi tersebut serta pelaksanaannya enforcement dilapangan. Dalam Undang-Undang No. 262007 tentang penataan ruang, bahwa ruang terbuka hijau RTH dipersyarakatkan 30 keberadaannya dari luas wilayah perkotaan, RTH adalah area memanjang jalur dan mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. ruang terbuka hijau di perkotaan adalah bagian dari ruang-ruang terbuka open spaces suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi endemik, introduksi guna mendukung manfaat langsung danatau tidak langsung yang dihasilkan oleh RTH dalam kota yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah perkotaan tersebut. Dalam upaya mempertahankan sektor pertanian, baik sebagai fungsi produksi yang menghasilkan berbagai produk pertanian yang berkualitas, maupun fungsi lingkungan sebagai ruang terbuka hijau, maka Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta telah mencanangkan berbagai kebijakan. Kebijakan tersebut diantaranya dituangkan dalam bentuk peraturan daerah Perda Provinsi DKI Jakarta No. 82004 tentang mutu dan keamanan komoditas hasil pertanian di Provinsi DKI Jakarta. Salah satu poin penting dari Perda tersebut adalah kebijakan pengembangan produksi sayuran bersih dan ramah lingkungan, diantaranya dengan menggunakan pendekatan teknologi hidroponik sebagai alat capaiannya. Pola pendekatan tersebut di atas, diharapkan akan dapat memenuhi kriteria spesifik pertanian perkotaan yang memiliki keterbatasan lahan, namun demikian efektif, produktif, bermutu, bernilai tambah tinggi, serta dapat meningkatkan ketersediaan pangan dan gizi masyarakat dalam jumlah yang cukup dengan harga terjangkau.

2.5. Sistem, Pendekatan Sistem dan Model

Sistem berarti susunan yang teratur dari pandangan, teori, asas dan sebagainya dengan kata lain bahwa sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri atas bagian-bagian, saling terkait satu sama lain yang berusaha untuk mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan kompleks Marimin 2004. Hartrisari 2007 mendefinisikan sistem sebagai kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan terorganisasi untuk mencapai tujuan. Selanjutnya Chechland 1981 sistem merupakan sekumpulan atau kombinasi elemen yang saling berkaitan membentuk sebuah kesatuan yang kompleks. Sistem terdiri atas: komponen, atribut dan hubungan yang dapat didefinisikan sebagai berikut: 1 komponen adalah merupakan bagian-bagian dari sistem yang terdiri atas input, proses dan output. Setiap komponen sistem mengansumsikan berbagai nilai untuk menggambarkan pernyataan sistem sebagai seperangkat aksi pengendalian atau lebih sebagai pembatasan. Sistem terbangun atas komponen-komponen, komponen tersebut dapat dipecah menjadi komponen yang lebih kecil. Bagian komponen yang lebih kecil tersebut disebut dengan subsistem, 2 atribut adalah sifat-sifat atau manifestasi yang dapat dilihat pada komponen sebuah sistem. Atribut tersebut mengkarakteristikkan parameter sebuah sistem, 3 hubungan merupakan keterkaitan di antara komponen dan atribut. Menurut Chechland 1981, ada beberapa persyaratan dalam berfikir sistem system thinking, di antaranya adalah 1 holistik tidak parsial; system thinkers harus berfikir holistik tidak reduksionis; 2 Sibernetik goal oriented; system thinkers harus mulai dengan berorientasi tujuan goal oriented tidak mulai dengan orientasi masalah problem oriented; 3 efektif; dalam ilmu sistem erat kaitannya dengan prinsip dasar manajemen, dimana suatu aktivitas yang mentransformasikan input menjadi output yang dikehendaki secara sistematis dan terorganisasi guna mencapai tingkat efektif dan efisien. Jadi dalam ilmu sistem, hasil harus efektif dibandingkan dengan efisien; ukurannya adalah cost effective bukan cost efficient. Akan tetapi akan lebih baik lagi apabila hasilnya efektif dan sekaligus juga efisien. Pendekatan sistem adalah suatu pendekatan analisis organisatoris yang menggunakan ciri-ciri sistem sebagai titik tolak analisis Marimin 2004. Menurut Eriyatno 2003, karena pemikiran sistem selalu mencari keterpaduan antar bagian melalui pemahaman yang utuh, maka diperlukan suatu kerangka fikir baru yang dikenal sebagai pendekatan sistem system approach. Pendekatan sistem merupakan cara penyelesaian persoalan yang dimulai dengan dilakukannya identifikasi terhadap adanya sejumlah kebutuhan-kebutuhan, sehingga dapat menghasilkan suatu operasi dari sistem yang dianggap efektif. Pendekatan sistem dapat memberi landasan untuk pengertian yang lebih luas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku sistem dan memberikan dasar untuk memahami penyebab ganda dari suatu masalah dalam kerangka sistem. Pendekatan ini semakin diperlukan karena permasalahan yang dihadapi saat ini tidak lagi sederhana dan dapat menggunakan peralatan yang menyangkut satu disiplin saja, tetapi memerlukan peralatan yang lebih kompehensif, yang dapat mengidentifikasi dan memahami berbagai aspek dari suatu permasalahan dan dapat mengarahkan pemecahan secara menyeluruh Marimin 2004. Keunggulan pendekatan sistem antara lain: 1 pendekatan sistem diperlukan karena makin lama makin dirasakan interdependensinya dari berbagai bagian dalam mencapai tujuan sistem, 2 sangat penting untuk menonjolkan tujuan yang hendak dicapai dan tidak terikat pada prosedur koordinasi atau pengawasan dan pengendalian itu sendiri, 3 dalam banyak hal pendekatan manajemen tradisional seringkali mengarahkan pandangan pada cara-cara koordinasi dan kontrol yang tepat, seolah-olah inilah yang menjadi tujuan manajemen, padahal tindakan-tindakan koordinasi dan kontrol ini hanyalah suatu cara untuk mencapai tujuan, dan harus disesuaikan dengan lingkungan yang dihadapi, 4 konsep sistem terutama berguna sebagai cara berfikir dalam suatu kerangka analisa yang dapat memberi pengertian yang lebih mendasar mengenai perilaku dari suatu sistem dalam mencapai tujuannya.