Sub sektor perikanan Penggunaan dan Pemanfaatan Lahan

dikategorikan tercemar sedang dan ringan untuk pertanian lahan basah. Kondisi pengairan untuk tanaman hortikultura baik tanaman produktif, sayuran dan tanaman hias masih mengandalkan air tanah sumur artesis atau bor yang perlu pengaturan dari pihak berwenang dalam pemanfaatannya. Berdasarkan hal tersebut, maka sumber daya air yang digunakan petani tanaman hias setempat adalah sumur dan bak-bak penampung air. Penggunaan sungai tidak dipertimbangkan untuk irigasi, mengingat pertanaman tanaman hias lebih banyak menggunakan pot dan jarak sungai yang cukup jauh dinilai kurang ekonomis. Pembudidayaan tanaman hias dan sayuran di lokasi penelitian dilakukan secara individu maupun kelompok. Penyiraman tanaman pada umumnya dilakukan secara manual. Kedalaman sumur di lokasi bervariasi antara 11 – 18 meter pada musim kemarau dan sekitar 6 -7 meter pada musim hujan. Ada juga petani tanaman hias dan sayuran yang menggunakan sumur jet pump dengan kedalaman sekitar 30 meter. Kenyataan dilapangan menunjukkan ketersediaan air untuk pengairan atau irigasi untuk pengembangan tanaman hias dan sayuran pada musim hujan sering mengakibatkan kebanjiran, sehingga petani mengalami kerugian usahatani. Kondisi musim kemarau, air tidak mencukupi, namun pengairan sistem jet pump untuk pengairan sangat menolong, bahkan sampai kepada kebutuhan air untuk rumah tangga. Kenyataan dilapangan menunjukkan kebutuhan air konsumsi sebagian besar petani dan masyarakat masih mengandalkan air tanah dengan menggunakan sistem pompa.  Kesesuaian pengembangan komoditas. Berdasarkan data pewilayahan komoditas pertanian atau peta AEZ zona agroecosystem tahun 20072008 yang didasarkan pada hasil penilaian dan evaluasi kesesuaian lahan dan komoditas pertanian serta hasil verifikasi data sekarang ini, maka didapatkan komoditas prioritas yang dominan S1 dan S2 sedangkan komoditas alternatif adalah yang dominan kategori S3 untuk pengembangannya di wilayah DKI Jakarta. Hasil analisis dan tabulasi data, maka pewilayahan komoditas utama atau prioritas dan komoditas alternatif pengembangannya di masing-masing wilayah kota dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Pengembangan komoditas pertanian per wilayah kota DKI Jakarta. No. Wilayah kota Kesesuaian komoditas Prioritas Alternatif 1. Jakarta Utara Ciherang dan Fatmawati Mangga dan Sawo. Mekongga dan Cigelis , Nangka dan Sayuran 2. Jakarta Barat Tanaman hias dan Anggrek, Mangga dan Rambutan. Sawo, Durian, Sayuran daunbuah dan Jambu air. 3. Jakarta Timur Ciherang, Fatmawati . Mangga, Rambutan dan Jambu biji. Mekongga dan Cigelis , Sawo dan Durian. 4. Jakarta Pusat Tanaman hias dan Anggrek dan Mahkota dewa. Sayuran daun atau buah dan Rambutan. 5. Jakarta Selatan Belimbing, Pepaya Sayuran buah atau daun dan Mahkota dewa. Mangga, Rambutan, Pala dan Jambu biji. Keterangan: = Komoditas untuk lahan sawah. Pengembangan komoditas pada setiap wilayah DKI Jakarta berbeda-beda sesuai dengan ketersediaan sumberdaya lingkungannya sebagai berikut; wilayah kota Jakarta Utara adalah intensifikasi lahan sawah, pengembangan tanaman buah produktif mangga, sawo dan nangka; wilayah kota Jakarta Barat adalah pengembangan tanaman hias, anggrek, mangga dan rambutan; wilayah kota Jakarta Selatan adalah pengembangan tanaman belimbing, mangga makota dewa dan jenis sayuran; wilayah kota Jakarta Timur adalah intensifikasi lahan sawah dan tanaman rambutan, jambu air, jambu biji dan sayuran; dan wilayah kota Jakarta Pusat adalah tanaman hias dan anggrek dan mahkota dewa. Pengembangan tanaman komoditas pertanian diharapkan dapat di lakukan pada pekarangan rumah masyarakat. Adiyoga et al. 2002, pertanian perkotaan mempunyai peluang dan prospek untuk pengembangan usaha tani berbasis agribisnis dan berkelanjutan. Pengembangan tanaman di wilayah perkotaan seperti tanaman hortikultura buah-buahan, sayuran daun dan buah serta tanaman hias dengan harapan memberikan dampak positif baik terhadap penyediaan sirkulai oksigen, keindahan dan menambah penghasilan masyarakat tani. Komoditas pertanian tanaman hias yang banyak diusahakan antara lain: adenium, aglonema, euphorbia, sikas, palm, tricolor, batavia, dan pride sumatra sebagai komoditas unggulan dan anggrek “batavia”. Untuk jenis komoditas tanaman produktif yaitu tanaman mangga, jambu air, jambu biji, rambutan, belimbing, duku, durian dan sawo. Untuk jenis komoditas sayuran daun