Saran SIMPULAN DAN SARAN

Lampiran. 3. Total luas wilayah kota dan Kabupaten Adaministrasi DKI Jakarta. Kabupaten Kota Adm. Luas Area km 2 Banyaknya Kecamatan Banyaknya Kelurahan Kep. Seribu 8,70 2 6 Jakarta Selatan 141,27 10 65 Jakarta Timur 188,03 10 65 Jakarta Pusat 48,13 8 44 Jakarta Barat 129,54 8 56 Jakarta Utara 146,66 6 31 DKI Jakarta 662,33 44 267 Sumber : DKI Jakarta dalam angka 2010 Lampiran 4. Luas panen dan rata-rata produksi tanaman pangan per tahun di wilayah kota DKI Jakarta. Jenis Tanaman 2005 2006 2007 2008 2009 I Luas Panen ha 1. Padi Sawah 2 668 1 323 1 544 1640 1 974 2. Jagung 37 36 20 20 16 3. Ketela Pohon 791 66 39 39 32 4. Kacang Tanah 18 26 18 17 9 II Produksi ton 1. Padi Sawah 13 335 6 197 8 002 8 352 11 013 2. Jagung 67 66 39 39 32 3. Ketela Pohon 791 804 628 454 305 4. Kacang Tanah 18 26 18 17 9 III Rata-rata Produksi 1. Padi Sawah 49,98 46,84 51,83 90,93 55,79 2. Jagung 18,11 18,33 19,50 19,50 20,02 3. Ketela Pohon 116,32 114,86 116,30 116,41 117,37 4. Kacang Tanah 10,00 10,00 10,00 10,00 9,97 Sumber : DKI Jakarta dalam angka 2010 Lampiran 5. Luas panen dan produksi tanaman sayuran per tahun di wilayah kota DKI Jakarta. Jenis Tanaman 2005 2006 2007 2008 2009 I Luas panen ha 1. Bayam 1 113 1 344 1 165 858 1 014 2. Kangkung 1 506 1 752 1 694 1 136 1 284 3. Kacang Panjang 59 59 78 20 19 4. Ketimun 58 48 59 14 16 5. Terung 18 43 14 5 10 6. Sawi 886 844 696 591 824 7. Cabe 9 7 2 2 - 8. Tomat 18 26 - - - II Produksi kwt 1. Bayam 3 649 5 149 4 543 3 403 5 074 2. Kangkung 11 250 11 472 9 891 9 492 13 477 3. Kacang Panjang 341 391 444 105 103 4. Ketimun 386 395 422 98 169 5. Terung 163 303 77 54 95 6. Sawi 5 493 4 682 3 703 3 611 9 615 7. Cabe 32 31 4 - - 8. Tomat 81 124 - - - Sumber : DKI Jakarta dalam angka 2010 Lampiran 6. Luas panen dan rata-rata produksi tanaman sayuran per wilayah kota di DKI Jakarta. Jenis Tanaman Kota Adm Jumlah Jakarta Selatan Jakarta Timur Jakarta Pusat Jakarta Barat Jakarta Utara I Luas Panen ha 1. Bayam 10 297 3 589 115 1 014 2. Kangkung 17 428 3 634 202 1 284 3. Kacang Panjang 8 5 - 6 19 4. Ketimun 3 4 - 9 - 10 5. Terung 5 - - 5 - 10 6. Sawi - 317 3 395 109 824 II Produksi Kwt 1. Bayam 46 1 409 16 3 019 584 5 074 2. Kangkung 91 2 444 25 9 293 1 624 13 477 3. Kacang Panjang 30 17 - 56 - 103 4. Ketimun 37 15 - 117 - 169 5. Terung 25 - - 70 - 95 6. Sawi - 2 188 24 6 860 543 9 615 Sumber : DKI Jakarta dalam angka 2010 Lampiran 7. Jenis pohon dan produksi tanaman tahunan buah per wilayah kota di DKI Jakarta. Sumber : DKI Jakarta dalam angka 2010 Jenis Tanaman Kota Adm Jumlah Jakarta Selatan Jakarta Timur Jakarta Pusat Jakarta Barat Jakarta Utara I. Jenis Pohon yang menghasilkan 1. Alpokat 90 210 20 19 11 350 2. Mangga 14 400 7 777 1 067 12 174 954 36 372 3. Rambutan 10 995 13 150 90 89 - 24 324 4. Duku 1 243 - - - - 1 243 5. Jeruk 155 - - 30 - 185 6. Durian 2 489 905 - - - 3 394 7. Jambu Biji 4 205 6 375 66 3 842 5 378 19 866 8. Jambu Air 2 190 5 529 444 10 285 2 522 20 970 9. Sawo 1 913 1 250 7 200 3 3 373 10. Pepaya 11 748 3 087 123 7 471 15 436 11. Pisang 9 810 26 265 105 726 1 405 38 311 12. Salak 400 3 010 - - - 3 410 13. Belimbing 63 675 18 270 456 6 663 4 570 93 634 14. Nangka 4 349 4 425 107 1 143 214 10 238 15. Sirsak 327 - 5 - 305 637 16. Sukun 1292 - - - 241 1 533 II. Produksi Kwt 1. Alpokat 242 217 11 4 10 484 2. Mangga 7 981 4 515 336 7 598 7 400 27 830 3. Rambutan 3 697 2 366 8 83 - 6 154 4. Duku 825 - - - - 825 5. Jeruk 72 - - 35 - 107 6. Durian 2 558 318 - - - 2 876 7. Jambu Biji 1 593 2 744 15 1 461 2 138 7 951 8. Jambu Air 424 1 543 56 1 688 1 157 4 868 9. Sawo 1 676 785 2 65 4 2 532 10. Pepaya 4 951 1 595 27 1 347 6 921 11. Pisang 3 950 4 948 9 712 683 10 302 12. Salak 94 190 - - - 284 13. Belimbing 34 782 8 184 150 2 234 2 369 47 719 14. Nangka 2 081 1 733 30 341 232 4 417 15. Sirsak 111 - 1 - 199 311 16. Sukun 589 - 1 - 213 803 Lampiran 8. Luas panen dan produksi tanaman obat per wilayah kota di DKI Jakarta. Sumber : DKI Jakarta dalam angka 2010 Lampiran 9. Luas panen dan produksi tanaman tanaman hias per wilayah kota di DKI Jakarta. Sumber : DKI Jakarta dalam angka 2010 Jenis Tanaman Kota Adm Jumlah Jakarta Selatan Jakarta Timur Jakarta Pusat Jakarta Barat Jakarta Utara I. Luas Panen m 2 1. Jahe 4 640 7 095 9 - 104 11 848 2. Lengkuas 2 113 635 8 - 30 2786 3. Kencur 2 458 285 6 - 36 2 785 4. Kunyit 3 150 1 445 - - 38 4 639 5. Lempuyang 480 - - - - 480 6. Temulawak 680 737 - - 1 1 418 7. Temuireng 556 22 1 - - 579 8. Kejibeling 243 1 020 20 - 90 1 373 II. Produksi kg 1. Jahe 13 400 10 992 18 - 113 24 523 2. Lengkuas 6 065 1 888 13 - 32 7 998 3. Kencur 5 099 703 9 - 38 5 849 4. Kunyit 7 486 2 325 12 - 43 9 866 5. Lempuyang 993 - - - - 993 6. Temulawak 1 158 1 155 153 - 1 2 467 7. Temuireng 1 155 33 151 - - 1339 8. Kejibeling 382 1 358 226 - 110 2 076 Jenis Tanaman Kota Adm Jumlah Jakarta Selatan Jakarta Timur Jakarta Pusat Jakarta Barat Jakarta Utara I. Luas Panen m 2 1. Anggrek 43 939 74 467 54 12 558 217 131 235 2. Kuping gajah 11 859 9 990 9 195 24 22 077 3. Pisang-pisangan 16 518 4 018 24 2 134 126 22 820 4. Mawar 5 030 5 858 42 3 911 - 14 841 5. Dracaena 3 988 2 026 5 506 - 6 525 6. Melati 4 573 2 982 27 3 240 - 10 822 7. Palem 8 752 3 501 - 3 631 150 16 034 II. Produksi tangkai 1. Anggrek 352 792 773 377 527 129 318 2 033 1 258 047 2. Kuping gajah 46 913 19 831 27 495 114 67 380 3. Pisang-pisangan 71 607 10 143 24 19 900 1 192 100 866 4. Mawar 10 825 10 365 184 16 047 - 37 421 5. Dracaena 12 099 2 146 35 1 763 - 16 043 6. Melati 8 147 4 608 64 8 148 - 20 967 7. Palem 8 755 3 501 - 3 631 174 16 061 Lampiran 10. Jenis pohon dan produksi tanaman tahunan buah per tahun di wilayah DKI Jakarta. Jenis Tanaman 2005 2006 2007 2008 2009 I Jenis Pohon yang menghasilkan pohon 1. Alpokat 201 196 426 869 439 2. Mangga 17.262 10.680 28 567 60 604 35 418 3. Rambutan 14.750 16.487 16 035 25 335 24 324 4. Duku 6.150 500 4 200 1 200 1 243 5. Jeruk 151 225 110 185 6. Durian 1.229 1.040 1 800 2 845 3 394 7. Jambu Biji 17 325 13 710 16 601 19 138 14 488 8. Jambu Air 13.750 17.560 20 852 27 358 18 448 9. Sawo 1.510 1.800 2 605 2 882 3 370 10. Pepaya 10.345 11.781 9 599 16 811 14 956 11. Pisang 29.581 27.673 33 926 44 950 36 906 12. Salak 5.150 5.060 5 825 36 989 3 410 13. Belimbing 61.250 42.186 54 125 88 993 89 064 14. Nangka 7 350 5 151 5 706 6 786 10 024 15. Sirsak 120 373 325 495 332 16. Sukun 406 392 895 1 319 1 292 II Produksi Kwt 1. Alpokat 424 350 468 493 484 2. Mangga 15.316 12.955 18 165 26 911 27 830 3. Rambutan 5.980 11.464 11 444 6 946 6 154 4. Duku 2.034 150 606 600 825 5. Jeruk 8 92 32 107 6. Durian 2.580 983 666 1 291 2 876 7. Jambu Biji 11.550 16.609 8 351 5 920 7 951 8. Jambu Air 14.400 10.724 10 589 5 591 4 868 9. Sawo 1.118 1.945 1 713 1 654 2 532 10. Pepaya 16.780 11.140 8 482 5 075 6 921 11. Pisang 10.781 11.213 10 407 16 954 10 302 12. Salak 1 670 586 860 720 284 13. Belimbing 41.990 39.018 32 263 33 633 47 719 14. Nangka 12.340 8.702 7 019 3 680 4 417 15. Sirsak 430 530 141 219 311 16. Sukun 1.330 435 413 560 803 Sumber : DKI Jakarta dalam angka 2010 Lampiran 11. Peta tematik letak situ atau waduk di wilayah kota DKI Jakarta. LOKASI PENGAMBILAN SAMPLE KUALITAS AIR SITUWADUK TAHUN 2010 Situ Areman Situ Babakan Situ Kelapa Dua Wetan Situ Bahagia Situ Teluk Gong Situ Ria-Rio Situ Pluit Situ Tomang Barat Situ Melati Situ Sunter I Situ Sunter II Situ Kalibata Situ Ragunan Situ Lembang Situ Senayan Situ Kramat Sunter Hulu Situ Sunter Barat Situ Elok Situ Rawa Badung Situ KramatSunter Hulu Sumber : BPLHD DKI Jakarta 2010 Lampiran 12. Nama, luas dan volume situ atau waduk di wilayah kota DKI Jakarta. No Nama danauwaduksituembung Luas ha Volume m 3 1 Jakarta Selatan 1 Situ Kalibata 6.00 120,000 2 Situ Ragunan 10.00 200,000 3 Situ Babakan 27.00 540,000 4 Situ Sigura-gura 1.00 10,000 5 Situ Kantor Walikota Jaksel 0.50 75,000 2 Jakarta Timur 1 Situ Rawa Pendongkelan 3.50 87,500 2 Situ Ria Rio 5.00 100,000 3 Situ TiparArman 14.00 280,000 4 Situ Kelapa Dua Wetan 8.00 192,000 5 Situ Skuadron 1.00 25,000 6 Situ Taman Mini 5.00 100,000 7 Situ Rawa Dongkal 9.00 270,000 8 Situ Rawa Bandung 3.00 60,000 9 Situ Sunter Hulu 2.50 62,500 10 Situ Bea Cukai 2.00 40,000 11 Situ Elok 1.20 24,000 12 Situ Rawa Rorotan 1.50 15,000 3 Jakarta Pusat 1 Situ Taman Ria 6.00 150,000 2 Situ Lembang 0.40 7,200 3 Waduk Melati 3.50 87,500 4 Menara Jakarta 4.00 60,000 5 Pademangan 4.50 90,000 6 Situ Manggala Wanabakti 0.80 8,000 4 Jakarta Barat 1 Waduk Cakra Buana Lestari 0.20 3,000 2 Waduk Bojong Indah 2.00 40,000 3 Waduk Tomang Barat 6.00 150,000 4 Waduk Jelambar Wijaya Kusuma 2.50 50,000 5 Waduk Slipi Hankam I 1.00 20,000 6 Waduk Pondok Badung 0.09 900 7 Waduk Rawa Kepa 0.50 10,000 8 Waduk Grogol 3.00 75,000 9 Empang Bahagia 4.00 80,000 10 IPAK Duri Kosambi 2.00 40,000 5 Jakarta Utara 1 Waduk Pantai Indah Kapuk Utara 3.00 60,000 2 Waduk Pantai Indah Kapuk Selatan 3.00 60,000 3 Waduk Sunter I 27.40 822,000 4 Waduk Sunter II 29.00 725,000 5 Situ Teluk Gong 0.75 15,000 6 Situ Pademangan 4.50 90,000 7 Waduk Pluit 85.00 2,550,000 8 Waduk Rawa Kendal 18.00 360,000 Sumber : BPLHD DKI Jakarta 2010. Lampiran 13. Sub kelas kesesuaian lahan beberapa komoditas tanaman hias di Kelurahan Meruya Utara dan Meruya Selatan KecamatanKembangan Jakarta Barat Kode2 Adenium Euporbia Aglonm Anturium Tricolor Batavia Sikas Palm Kenanga Cemara UL-1 S2tc S2tc S3tc S3tc S1 S1 S2nr S2nr S2tc S2nr UL-2 S2tc S2tc S3tc S3tc S1 S1 S2nr S2nr S2tc S2nr UL-3 S2tc S2tc S3tc S3tc S1 S1 S2nr S2nr S2tc S2nr UL-4 S2tc S2tc S3tc S3tc S1 S1 S2nr S2nr S2tc S2nr UL-5 S2tc S2tc S3tc S3tc S1 S1 S2nr S2nr S2tc S2nr Keterangan: S1= Sangat sesuai, S2 = Cukup sesuai, S3 = Sesuai marjinal, N = Tidak sesuai nr = nutrisi hara , tc = temperatur udara Sumber: BBSDL Pertanian Bogor 2009. Lampiran 14. Kemiringan, erosi aktual, teknik konservasi pada beberapa lahan lokasi laboratorium agribisnis Meruya, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat. Kode Penggunaan lahan Kemiringan Erosi aktual Teknik konservasi existing Persepsi alasan petani UL- 7 Tanaman hias 3 – 8 berombak Erosi lembar Penanaman tanaman hias secara rapat, bedengan tanaman searah lereng Usaha supaya tanah dan air dapat digunakan lama UL- 8 Tanaman hias – 3 datar Erosi lembar Teras bangku datar pada lahan miring Supaya air tidak keluar dari areal UL- 9 Tanaman hias 3 – 8 berombak Erosi lembar Penanaman tana man hias secara rapat, teras bangku datar tanpa SPA, BTA Supaya air dan tanah tidak hanyut UL-10 Tanaman hias – 3 datar Erosi lembar Bedengan tanaman sejajar kontur, penanaman tanaman secara rapat, tanggul dari karung berisi pasir, kolam penampungan air Supaya air jangan keluar dari areal pertanaman dan hanya merembes di dalam areal UL-11 Tanaman hias 8 – 12 bergelomban g Erosi lembar Bedengan tanaman sejajar kontur, penanaman tanaman secara rapat, parit resapan air antara bedengan Supaya tanah tidak hanyut oleh air hujan atau aliran air Sumber: BBSDL Pertanian Bogor 2009. Lampiran 15. Hasil analisa laboratorium contoh tanah di beberapa wilayah Jakarta Barat Kecamatan Kembangan Jakarta Barat. Lampiran 15 lanjutan Lampiran 16. Hasil analisa pupuk wilayah Kecamatan Kembangan Jakarta Barat Lampiran 16 lanjutan Lampiran 17. Arahan pengembangan lahan dan input teknologi sistem usaha tani di wilayah Kecamatan Cilincing Jakarta Utara. No. Lahan UT Kesesuaian Komoditas Input Teknologi Sistem UT Luas ha Prioritas Alternatif 1. Lahan kolam - ikan Mas - Ikan lele - Ikan nila Komponen teknologi padat tebar ikan 5,0 0,36 Komponen teknologi pemupukan kolam dan pakan tambahan Perbaikan kualitas air. 2. Lahan sawah - Varietas Ciherang, fatmawati. - Batang hari rawa - Ikan Mas + padi Mina padi -Tiktokpadi ikan. - Mekongga - Cigelis - Punggur , indra giri rawa - Ikan nila - Integrasi tiktok+ikan + padi Komponen teknologi pemupukan berimbang efektif dan pupuk organik. 768 55,21 Komponen teknologi benihpengolahan tanah Perbaikan tata air dan inovasi teknologi sistem surjan. Komponen teknologi panen dan prosesing Komponen teknologi padat tebar ikan dan jarak tanam padi Mina-padi. Manajemen budidaya terpadu 3. Lahan pekara- ngan + tegalan - Mangga - Sawo - Sayuran - Jambu biji - Jambu air - Integrasi sayuran Komponen teknologi bibit pemupukan Pupuk Organik 252 18,12 Komponen teknologi PascapanenProsesing Paket teknologi hidroponik dan vertikultur. 4. Lahan pekara- ngan dan tegalan - Itik petelur MA - Kambing Etawa- PE - I.Mojosari -Kambing Kacang Komponen teknologi pakan Perkandangan Bibit unggul Pakan tambahan Sistem managemen budidaya 19 1,37 5. Lahan berem jalan dan taman - Cemara - Tanaman Hias - Jati Putih - - Tanaman hias berdaun indah Pembibitan Konrol pemeliharaan Penataan landscup Pemupukan efektif. Penanaman beris atau sikzag. 122 8,77 6. Lahan pesisir + tam- bak - Bakau Api- api - Nipa Hutan agrowisata pantai Teknik penanaman Pembibitan bakau Teknik konservasi baris atau sikzag tanam campuran 225 16,17 Total kesesuaian lahan usahatani. 1.391 34,73 7. Total pemukimanbangunan dan lainnya. 2.613,96 65,27 Sumber : Sampeliling et al. 2007 Keterangan : Sebagian besar telah dikuasai pengembang. UT = Usaha tani. Lampiran 18. Arahan pengembangan lahan dan input teknologi sistem usaha tani di wilayah Kecamatan Kembangan Jakarta Barat. No Lahan UT Kesesuaian Komoditas Input Teknologi Sistem UT Luas Ha Prioritas Alternatif 1. Lahan pekarangan pemukiman - Mangga - Jambu air - Sayuran - Jambu biji - Jambuair - Nangka - Integrasi sayuran Komponen teknologi bibit pemupukan Pupuk Organikkompos 565 22,98 Penanaman beris atau sikzag Paket teknologi hidroponik dan vertikultur +Tanaman hias komersil 2. Lahan pekara- ngan tegalan - Kambing perah - Ternak hias - Kambing Kacang -Tan.Pakan Komponen teknologi pakan Perkandangan Bibit unggul Sistem managemen budidaya 12,5 0,51 3. Lahan berem jalan dan taman kota - Cemara - Tanaman Hias - Jati Putih - Tanaman hias berdaun indah Pembibitan Kontrol pemeliharaan Penataan landscup Pemupukan efektif. Penanaman baris atau sikzag. 355 14,44 Total kesesuaian lahan usahatani RTH aktual sisanya bangunan + jalan 921,5 37,50 7. Total Luas wilayah Kembangan dari total luas wilayah DKI Jakarta 2.458,70 3,95 Sumber : Sampeliling at al. 2008 Keterangan: Komoditas tanaman hias; Adenium, Aglonema, Anturium, Sikas, Palm, Euphorbia, Tricolor, Batavia, Kenanga dan Cemara . Lampiran 19. Analisis finansial usaha tani tanaman hias di wilayah kecamatan Kembangan Jakarta Barat. Komponen Uraianwilayah Fisikpohon Nilai Rp A. Penerimaan 5.000 10.250.500 B. Biaya Produksi 1. Bibit 500 400.000 2. Pupuk kg+obat-obatan a. Urea 100 135.000 b. SP-36 50 100.000 c. KCl 50 95.000 d. ZA 50 92.000 3. Pupuk oranikkompos 100 200.000 4. Tenaga Kerja HOK e. Pemeliharaankontrol 14 500.000 f. Pascapanenpemasaran 23 800.000 C. Biaya lain-lain 500.000 D. Total Biaya 5.150.500 E. Keuntungan 4.500.000 F. RC Ratio 2,05 G. TIP Produksi Rpphn 5.967 H. TIH Harga Rpphn 2.885 Sumber : Hasil survei 2010 data diolah Keterangan : Khusus untuk lahan usaha tani tanaman hias di Kelurahan Kembangan.  Grup tanaman hias: Adenium, Aglonema, Sikas, Palm, Euphorbia, Tricolor, Batavia, Kenanga, Cemara. harga bervariasi dan hitungan dalam periode 3 bulan usaha tani Lampiran 20. Analisis finansial usaha tani komoditas mangga di wilayah DKI Jakarta. Komponen Uraian Fisik Nilai Rp A. Penerimaan 1.572 kgtahun 4.800.500 B. Biaya Produksi 1. Bibit pohon 1x 20 400.000 2. Pupuk kg - - a. Urea - - b. pupuk organik kg 5.000 1.900.000 c. ZA - - d. KCL - - 3. Tenaga Kerja HOK a. Pemeliharaan 95 2.800.000 b. Pascapanen 450.000 C. Biaya lain-lain 75.000 D. Total Biaya 4.878.370 E. Keuntungan 7.930 F. RC Ratio 1,19 G. TIP Produksi kgthn 2.795 H. TIH Harga Rpkg 4.880 Sumber : Hasil survei 2010 data diolah Khusus untuk pekarangan sistem pot. Perhitungan RC ratio pada umur tanaman berbuah normal 3-5 tahun. Kondisi rata-rata 2 – 3 pohon dalam 10 KK dan penjualan bersama pot. Lampiran 21. Analisis finansial usaha tani mangga di wilayah DKI Jakarta Komponen Uraian Fisik Nilai Rp A. Penerimaan 1.172 kgtahun 5.302.000 B. Biaya Produksi 1. Bibit pohon 1x 20 500.000 2. Pupuk kg - - a. Urea - - b. pupuk organic kg 4.000 1.800.000 c. ZA - - d. KCL - - 3. Tenaga Kerja HOK a. Pemeliharaan 85 2.800.000 b. Pascapanen 450.000 C. Biaya lain-lain 75.000 D. Total Biaya 5.908.375 E. Keuntungan -6735 F. RC Ratio 0,99 G. TIP Produksi kgthn 4.785 H. TIH Harga Rpkg 2.590 Sumber : Hasil survei 2010 data diolah Keterangan: Khusus untuk lahan pekarang an sistem ”tanam langsung”. Perhitungan RC ratio pada umur tanaman berbuah normal 4-6 tahun, kondisi rata-rata 2 pohon10 kk hasil buah 3 tahun. Lampiran 22. Analisis finansial usaha tani belimbing di wilayah Jakarta Selatan. Uraian Biaya Rp A. Komponen biaya 1. Upah tenaga kerja 18.000.000 2. Bahan : - Pupuk kandang 3.750.000 - NPK 15:15:15 1.500.000 - Gandasil 255.000 - Metalik 120.000 - Densis 450.000 - Atonik 750.000 - Kertas Karbon 1.500.000 Jumlah Biaya 26.350.00 B. Hasil panen 49.000.000 C. Keuntungan 22.650.000 D. RC ratio 1,86 Sumber: Sugiartini et al. 2007 Keterangan : Tanaman produktif berumur 10 tahun sebanyak 10 pohon. Lampiran 23. Analisis finansial usaha tani sayuran organik tahun 2007 di wilayah Jakarta Selatan. Uraian Biaya Rp A. Komponen biaya 1. Upah tenaga kerja - 2. Bahan : - Pupuk kandang 350.000 - Melaleuca 45.000 - Benih kangkung 105.000 - Benih bayam 70.000 - Benih sawi 70.000 Jumlah Biaya 640.000 B. Hasil panen 1.575.000 C. Keuntungan 935.000 D. RC ratio 2,46 Sumber: Sastro et al. 2007 Keterangan : Luas lahan 100 m 2 dan tenaga kerja dalam keluarga dan tidak diperhitungkan. Lampiran 24. Rata-rata dan analisis finansial usaha tani padi sawah di wilayah DKI Jakarta Komponenha Uraian Fisik Nilai Rp A. Penerimaan 4500 kg 8,100,000 B. Biaya Produksi - - 1. Benih kg 40 67.500 2. Pupuk kg - - a. Urea 100 135.000 b. SP-36 50 100.000 c. KCl 50 95.000 d. ZA 50 92.000 e. Pemupukan organik 300 750.000 3. Pestisda Liter 1 80.000 4. Tenaga Kerja HOK - - a. Pengolahan Tanah 15,23 1 ha 500.000 b. Persemaian 14 600.000 c. Penanaman 14 600.000 d. Pemupukan 8 200.000 e. Penyiangan 15 500.000 f. Penyemprotan 2,57 = 1 ltr 90.000 g. Pascapanen 5 675.000 C. Biaya lain-lain - 500.000 D. Total Biaya 8.168.165 E. Keuntungan -68.165 F. RC Ratio 0,99 G. TIP Produksi kgha 8.797,5 H. TIH Harga Rpkg 2.574 Sumber : Hasil survei 2010 data diolah Lampiran 25. Keberadaan kelompok tani wilayah kecamatan terpilih di DKI Jakarta tahun 2010. No. Kecamatan Kelurahan Nama Kelompok Tani Alamat Domisili Jenis Usaha Jumlah Anggota Kelas Kelompok

I. Kota Administrasi Jakarta Selatan :

Kec. Jagakarsa 1. Cipedak Bina Setia RW 05 Tan. Buah 10 Pemula 2. Ciepdak Nusa Indah RW 01 Pasca Panen 25 Lanjut 3. Ciganjur Setuju Jaya RW 02 Pasca Panen 10 Pemula 4. Ciganjur Wijaya Kusuma RW 03 Pasca Panen 10 Lanjut 5. Ciganjur Sadar Bersama RW 05 Panangkar 10 Lanjut 6. Ciganjur Alam Segar RW 02 Tan. Buah 15 Pemula 7. Ciganjur Tani Jaya RW 04 Sayuran 10 Pemula 8. Srengseng Sawah Setu Lestari RW 08 Tan. Buah 20 Pemula 9. Srengseng Sawah Lembah Lestari RW 08 Tan. Buah 10 Pemula 10. Srengseng Sawah Ayu Lestari RW 08 Pasca Panen 20 Madya 11. Srengseng Sawah Nuansa Lestari RW 08 Tan. Hias 10 Pemula 12. Srengseng Sawah Situ Pulo RW 08 Tan. Buah 10 Pemula 13. Jagakarsa Berkah RW 05 Tan. Buah 10 Pemula 14. Jagakarsa Gandaria RW 02 Tan. Buah 15 Pemula 15. Lenteng Agung Wijaya Kusuma RW 07 Tan. Toga 15 Pemula 16. Tanjung Barat Muara Sejahtera RW 03 Tan. Buah 15 Pemula 17. Tanjung Barat Durian RW 05 Pasca Panen 20 Pemula 18. Tanjung Barat Mangga Sari RW 01 Pasca Panen 15 Lanjut 19. Tanjng Barat Cendrawasih RW 02 Tan. Buah 10 Pemula

II. Kota Administrasi Jakarta Timur :

Kec. Cipayung 1. Lubang Buaya Cendrawasih RT 03 01 Pasca Panen 15 Pemula 2. Pondong Rangon Delima RT 02 02 Pasca Panen 10 Pemula 3. Bambu Apus Tani Jaya RT 11 01 Sayuran 15 Pra Pemula 4. Bambu Apus Usaha Maju Bb. Petung Buah, Sayuran 15 Pemula 5. Bambu Apus Sakti Pinang RT 03 04 Tan.Hias, Olahan 10 Pra Pemula 6. Setu Jaya Setu Jaya RT 06 05 Padi 10 Pemula

III. Kota Administrasi Jakarta Pusat :

Kec. Menteng 1. Pegangsaan Miana RW. 05 Pasca Panen 10 Pemula 2. Pegangsaan Hidayah RW. 07 Pasca Panen 10 Lanjut 3. Pegangsaan Delima RW. 0406 Pasca Panen 15 Pemula 4. Menteng Mawar RW. 03 Tan. Hias 15 Pemula 5. Menteng Kultura RW. 06 Tanaman Hias 20 Lanjut 6. Kebun Sirih Raflesia RW. 04 Bonsai Toga 15 Lanjut

IV. Kota Administrasi Jakarta Utara

Kec. Cilincing 1. Rorotan Subur Abadi RT. 02 06 Padi 25 Pemula 2. Rorotan Cempaka RW. 01 Pasca Panen 27 Lanjut 3. Rorotan Makmur Jaya RT. 09 06 Padi 45 Lanjut 4. Rorotan Bangkit Jaya RT. 01 08 Padi 33 Lanjut 5. Rorotan Malaka Jaya RT. 01 05 Padi 25 Lanjut 6. Rorotan Mekar Sari RT. 01 06 Pasca Panen 20 Lanjut 7. Rorotan Krg. Tengah Jaya RT. 06 08 Padi 40 Madya 8. Rorotan Harapan Jaya RT. 03 09 Padi 26 Lanjut 9. Rorotan Teguh Karya RT. 04 07 Padi 42 Lanjut No. Kecamatan Kelurahan Nama Kelompok Tani Alamat Domisili Jenis Usaha Jumlah Anggota Kelas Kelompok 10. Rorotan Karya Siaga RT. 06 07 Pasca Panen 30 Lanjut 11. Rorotan Suka jaya RT. 09 10 Padi 22 Lanjut 12. Rorotan Bulag Jaya RT. 03 06 Padi 25 Lanjut 13. Rorotan Mekar Jaya RT. 08 08 Padi 35 Lanjut 14. Rorotan Karya Siaga RT. 08 07 Padi 25 Lanjut 15. Rorotan Banyubiru RT. 05 04 Padi 27 Pemula 16. Rorotan Melati Indah RT. 01 06 Pasca panen 20 Pemula 17. Rorotan Kembang Sepatu RT. 04 06 Pasca Panen 20 Pemula 18. Rorotan Anggrek RT. 02 06 Pasca Panen 20 Pemula 19. Sukapura Wira Karya Baru Komp BC Pasca Panen 12 Pemula 20. Sukapura Wira Karya RT. 01 07 Pasca Panen 20 Lanjut 21. Sukapura Suka Karya RT. 06 06 Pasca Panen 20 Lanjut 22. Kalibaru Ky. Baru Anyelir RT. 01 13 Pasca Panen 20 Pemula 23. Kalibaru Wijaya Kusuma RT. 01 13 Pasca Panen 20 Pemula 24. Kalibaru Bougenville RT. 01 15 Pasca Panen 20 Pemula 25. Semper Timur Candi P. Jaya RT. 06 02 Pasca Panen 16 Pemula 26. Semper Timur Purnama RT. 09 02 Pasca Panen 20 Lanjut 27. Semper Timur Beringin Putri RT. 07 02 Pasca Panen 20 Pemula 28. Semper Barat Semper Barat RT. 04 03 Pasca Panen 20 Lanjut 29. Marunda Sugi Mukti RT. 04 04 Padi 22 Pemula 30. Marunda Setia Kawan RT. 03 04 Padi 20 Pemula 31. Cilincing Sejahtera RT. 009 Pasca Panen 20 Pemula

V. Kota Administrasi Jakarta Barat :

Kec. Kembangan 1. Kembangan Utara U.D. Suka Maju RW. 01 Krp. Singkong 20 Pemula 2. Kembangan Utara Flamboyan RW. 06 Tan. Hias 15 Pemula 3. Kembangan Utara Berkembang RW. 01 Sayuran 20 Pemula 4. Kembangan Utara Aster RW. 01 Pasca Panen 20 Pemula 5. Kemb. Selatan Suka Maju RW. 03 Pasca Panen 20 Pemula 6. Kemb. Selatan Kembangan Indah RW. 01 Pasca Panen 20 Pemula 7. Kemb. Selatan Suku Indah RW. 010 Pekarangan 20 Pemula 8. Meruya Utara Pehong RW. 011 Terpadu 20 Pemula 9. Meruya Utara Evorbia RW. 04 Tan. Hias 20 Pemula 10. Meruya Utara Srikandi RW. 10 Tan. Hias 27 Lanjut 11. Meruya Selatan Villa Meruya RW. 06 Tan. Hias 23 Pemula 12. Meruya Selatan Cahaya RW. 03 Pekarangan 20 Pemula 13. Meruya Selatan Bunga Melar RW. 01 Sayuran 20 Pemula 14. Meruya Selatan Menara Indah RW. 05 Pasca Panen 20 Pemula 15. Serengseng Buditia RW. 02 Tan. Hias 20 Pemula 16. Serengseng Nuri RW. 06 Pasca Panen 20 Pemula 17. Serengseng Asoka RW. 06 Tan. Hias 20 Pemula 18. Joglo Mawar RW. 02 Pasca Panen 20 Pemula 19. Joglo Harapan Maju RW. 06 Tan. Hias 20 Pemula Sumber : Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta 2010 Data diolah Lampiran 25. Lanjutan Lampiran 26. Kondisi kelompok tani binaan dan jenis usaha tani kecamatan Kembangan Jakarta Barat. No. Wilayah Kelurahan Nama Kelompok Ketua Kelompok Jenis Usahatani 1. Kembangan Utara Rw.01 Suka Maju Hasanudin Pasca panen 2. Kembangan Utara Rw.06 Flamboyan Madinah Tanaman 3. Kembangan Utara Rw.01 Berkembang Duha Tanaman 4. Kembangan Utara Rw.01 Aster Masanah Tanaman 5. Kembangan Selatan Rw.3 Suka Maju Artiningsih Tanaman 6. Kembangan Selatan Rw.1 Kembangan Indah Ny.Gayar Tanaman Hias 7. Meruya Utara Rw.10 Soka Indah Saman Tanaman Hias 8. Meruya Utara Rw.11 Pihong Ny.Madyah Pasca Panen 9. Meruya Utara Rw.04 Evorbia Hi.Mukri Tanaman Hias 10 Meruya Utara Rw.01 Srikandi Hi.Suhandi Tanaman Hias 11 Meruya Selatan Rw.06 Villa Meruya Hi.Buang M. Tanaman Hias 12 Meruya Selatan Rw.03 Cahaya Tisna Pasca Panen 13 Meruya Selatan Rw.01 Bunga Mekar Lebar Tanaman Sayuran 14 Meruya Selatan Rw.06 Menarah Indah Ny.Rini Pasca Panen 15 Srengseng Rw.02 Buadita Ny.Nurbaini Pasca Panen 16 Srengseng Rw.06 Nuri Ny.Tati Pasca Panen 17 Srengseng Rw.08 Asoka Oji SH Tanaman Hias 18 Joglo Rw.02 Mawar Ny.Musanah Pasca Panen 19 Joglo Rw.06 Harapan Maju Murkasan Tanaman Hias Sumber : Buku Laporan BPP Kembangan 2009 Lampiran 27 . Keberadaan penerapan paket teknologi usaha tani belimbing di wilayah DKI Jakarta. . No Komponen Teknologi Penerapan Teknologi KeteranganRataan Kisaran Rataan 1. Pengolahan Tanahlahan 50,00 – 65,00 53,50 Belum sempurna 2. Penggunaan Bibit 45,00 – 55,60 58,56 Varietas ? 3. Penanaman 55,00 – 66,45 65,50 -- 4. Pemupukan 45,55 – 66.50 66,95 -- 6. Pengendalian Hama 45,30 – 50,00 35,00 Lalat buah ? 7. Pemangkasan 43,30 – 50,00 45,50 Belum sempurna 8. Panen dan Prosessing 50,00 – 65,00 60,50 -- Rata-rata 45.65 – 67.77 56.50 Sedang Sumber : Hasil survei dan analisis data 2010 Lampiran 28. Rata-rata keberadaan penerapan paket teknologi usaha tani sayuran kangkungsawibayam di wilayah DKI Jakarta. No Komponen Teknologi Penerapan Teknologi KeteranganRataan Kisaran Rataan 1. Pengolahan Tanah 33,30 – 50,00 48,86 sedang 2. Penggunaan Benih 20,00 – 50,00 40,00 Benih umum ? 3. Penanaman 53,30 - 68,56 61,10 Pola tanam 4. Pemupukan - - Rekomendasi ? - Urea 33,30 – 50,00 21,20 100 kgha - Pupuk Kandangorganik 25,00 – 55,44 42,12 90 kgha 6. Pembiwilan 30,00 – 66,66 53,30 sedang 7. Pengendalian Hama 30,00 – 35,54 33,30 Insektisida nabati ? 8. Pascapanen 14,00 – 50,00 29,73 Kurang baik Rata-rata 31,70 – 62,72 51,74 Sedang Sumber : Hasil survei dan analisis data 2010 Lampiran 29 . Rata-rata keberadaan penerapan paket teknologi usaha tani Mangga, Jambu air dan Jambu biji di wilayah DKI Jakarta. No Komponen Teknologi Penerapan Teknologi KeteranganRataan Kisaran Rataan 1. Pengolahan Tanahlahan 50,00 – 65,00 52,50 Belum sempurna 2. Penggunaan Bibit 40,00 – 50,66 58,56 Varietas ? 3. Penanaman 50,00 – 66,45 55,50 Jarak tanam ? 4. Pemupukan 35,55 – 56.50 46,90 Pupuk kandang ? 6. Pengendalian Hama 33,30 – 50,00 30,00 Lalat buah ? 7. Pemangkasan 33,30 – 50,00 30,00 Belum sempurna 8. Panen dan Prosessing 25,00 – 35,00 30,50 Kurang baik ? Rata-rata 41.65 – 57.77 46.50 Sedang Sumber : Hasil survei dan analisis data 2010 Lampiran 30. Rata-rata keberadaan penerapan teknologi usaha tani padi sawah di Wilayah DKI Jakarta. No Komponen Teknologi Penerapan Teknologi KeteranganRataan Kisaran Rataan 1. Pengolahan Tanah 33,30 – 50,00 38,86 Bajak dan Traktor 2. Penggunaan Benih 20,00 – 50,00 40,00 Benih belum semua berlabel ? 3. Penanaman 53,30 – 75,60 61,10 Tanam pindah ? 4. Pemupukan Rekomendasi Pupuk ? - Urea 33,30 – 50,00 41,20 100 kgha - SP – 36 35,00 – 65,44 42,12 90 kgha - ZAKCL 30,00 – 60,60 40,16 50 kgha ? - Pupuk Organik ? 20,00 – 50,00 20,00 50 kgha ? 5. Pengairan 50,00 – 70,55 66,60 Tadah Hujan Keberlanjutan Pengairan ? 6. Pengendalian Gulma 50,00 – 76,66 67,30 Penyiangan belum sempurna ? 7. Pengendalian Hama 40,00 – 65,54 53,30 sedang 8. Pascapanen 14,00 – 50,00 29,73 Kurang Baik Rata-rata 41,70 – 62,72 55,72 Sedang Sumber : Hasil survei dan analisis data 2010 Lampiran 31. Hasil penilaian dan deskripsi bentuk dan pola pengembangan pertanian perkotaan di wilayah DKI Jakarta. No. Wilayah Dimensi Jakarta Pusat Jakarta Timur Jakarta Barat Jakarta Utara Jakarta Selatan 1. Ekologi Ketersediaan sumberdaya lahanruang Rata-rata luas pekarangan 25,50,75 m 2 . Luas pekarangan rata-rata di bawah 10 dari luas kavling. Kesesuaian pengembangan komoditas yaitu tanaman hiasanggrek, mahkota dewa dan mangga. RTH Produktif kurang. Konversi lahan rendah. Popolasi tanaman kategori rendah. Kepemilikan modal seadang. Ketersediaan sumberdaya lahan rata-rata luas pekarangan 25,50,70,100 m 2 dan sawah. Kesesuaian pengembangan komoditas yaitu varietas Ciherang, Fatmawati, Mekongga, Cigelis, tanaman buah mangga, rambutan, jambu biji, pisang, belimbing, sayuran bayam, kangkung dan sawi. Konversi lahan tinggi. Popolasi tanaman kategori sedang. Perluasan usaha tani kategori sedang . Ketersediaan sumberdaya lahan rata-rata luas pekarangan 25,50,75 m 2 . dan sawah. Kesesuaian pengembangan komoditas yaitu tanaman hias anggrek, mangga, belimbing, jambu air, dan sayuran bayam, kangkung dan sawi. Luas pekarangan rata-rata di bawah 10-15 dari luas kavling. Konversi lahan tinggi. Popolasi tanaman kategori sedang. Perluasan usaha tani kategori sedang. Ketersediaan sumberdaya lahan rata- rata luas pekarangan 25,50,75 m 2 dansawah. Kesesuaian pengembanga n komoditas yaitu varietas Ciherang, Fatmawati, Mekongga, Cigelis, tanaman buah jambu biji, belimbing, sayuran bayam, kangkung dan sawi. Konversi lahan ti Popolasi tanaman kategori rendah . Perluasan usaha tani kategori cukup. Ketersediaan sumberdaya lahanruang Rata-rata luas pekarangan 25,50,75 m 2 . Kesesuaian pengembang an komoditas yaitu b elimbing, pepaya, mangga, rambutan, mahkota dewa, pala, dan sayuran. Luas pekarangan rata-rata di bawah 10- 20 dari luas kavling. Popolasi tanaman kategori sedang. Perluasan usaha tani kategori rendah. 2. Ekonomi RC ratio; mangga sistem tanam langsung 0,99. Insentif saprodi rendah. Usaha tani tanaman hias. Produksi tanaman rendah. Modal petani relatif rendah. RC ratio; mangga sistem tanam langsung 0,99. Insentif saprodi usaha tani padi sawah sedang. Mangga sistem tanam langsung 0,95. Produksi tanaman sedang. Modal petani relatif rendah. RC ratio tanaman hias 2,05. Mangga sistem tanam langsung 0,99. Insentif saprodi usaha tani padi sawah sedang. Mangga sistem tanam langsung 0,95. Tataniaga dan RC ratio; mangga sistem tanam langsung 0,99. Insentif saprodi usaha tani padi sawah sedang. Mangga sistem tanam langsung 0,95. RC ratio; belimbing 1,86. Sayuran organik 2,46.. Belimbing sistem tanam langsung 1,86. Produksi tanaman Tataniaga dan pemasaran cukup baik. Perluasan usaha tani kategori rendah. Tataniaga dan pemasaran cukup baik. Perluasan usaha tani kategori sedang. pemasaran cukup baik. Perluasan usaha tani kategori cukup. Tataniaga dan pemasaran kurang. Perluasan usaha tani kategori sedang. sedang. Tataniaga dan pemasaran cukup baik Perluasan usaha tani kategori sedang. 3. Sosial Jumlah rumah tangga petani 10. Tingkat partisipasi KWT rendah. Akses modal sedang. Intensitas pembinaan sekitar 25- 50 Rata-rata pendidikan formal petani 30 SDSMP. Pekerjaan sebagai petani rata-rata 10- 20, lainnya sebagai sampingan saja. Rata-rata jumlah tanggungan keluarga petani 3-4 orang. Petani berpendidikan latar belakang pertanian 0. Jumlah rumah tangga petani 10-20 Tingkat partisipasi KWT sedang. Akses modal sedang. Intensitas pembinaan sekitar 25-50 Rata-rata pendidikan formal petani 40 SDSMP. Pekerjaan sebagai petani rata-rata 20- 35, lainnya sebagai sampingan saja. Rata-rata jumlah tanggungan keluarga petani 2-3 orang. Petani berpendidikan latar belakang pertanian 2 SPMA. Jumlah rumah tangga petani 10-20 Tingkat partisipasi KWT sedang Aksessibilitas modal tinggi. Intensitas pembinaan sekitar 25- 50. Rata-rata Rata-rata pendidikan formal petani 30 SDSMP. Pekerjaan sebagai petani rata-rata 20- 30, lainnya sebagai sampingan saja. Rata-rata jumlah tanggungan keluarga petani 3-4 orang. Petani berpendidikan latar belakang pertanian 0rang. Jumlah rumah tangga petani 10- 20 .Tingkat partisipasi KWT rendah. Aksessibilitas modal sedang. Intensitas pembinaan sekitar 30- 60. Rata- rata pendidikan formal petani 35 SDSMP. Pekerjaan sebagai petani rata- rata sekitar 30, lainnya sebagai sampingan saja. Rata- rata jumlah tanggungan keluarga petani 4-5 orang. Jumlah rumah tangga petani 10- 20 .Tingkat partisipasi KWT tinggi Aksessibilit as modal sedang.. Intensitas pembinaan sekitar 25- 50. Rata- rata pendidikan formal petani 45 SDSMP. Pekerjaan sebagai petani rata- rata 25, lainnya sebagai sampingan saja Rata- rata jumlah tanggungan keluarga petani 3-4 orang. 4. Kelembagaan Jumlah kelompok tani dan gapoktan sedikit. Kinerja lembaga penyuluhan kriteria tersedia tapi relatif kurang Jumlah kelompok tani dan gapoktan agak banyak. Kinerja lembaga penyuluhan kriteria tersedia tapi relatif kurang efektif. Keberadaan Kelompok tani dan gapoktan banyak. Kinerja lembaga penyuluhan kriteria tersedia tapi relatif kurang efektif. Kelompok tani dan gapoktan banyak. Kinerja lembaga penyuluhan kriteria tersedia tapi relatif kurang Kelompok tani dan gapoktan cukup banyak. Kinerja lembaga penyuluhan kriteria tersedia tapi Lampiran 31. Lanjutan efektif. Keberadaan LSM Lingkungan kriteria ada, tapi relatif kurang efektif. Kelembagaan sarana produksi dengan kriteria tersedia relatif cukup efektif. Keberadaan aturan tentang pertanian perkotaan secara khusus belum tersedia. Aksesbilitas petani ke sumber teknologi pada kondisi relatif rendah. Peran pemerintah, relatif masih kondisi kurang efektif. LSM Lingkungan kriteria ada, tapi relatif kurang efektif . Kelembagaan sarana produksi dengan kriteria tersedia relatif cukup efektif. Keberadaan aturan tentang pertanian perkotaan secara khusus belum tersedia. Aksesbilitas petani ke sumber teknologi pada kondisi relatif rendah. Peran pemerintah, relatif masih kondisi kurang efektif. Sebagian besar lahan sawah dikuasai pengembang. Keberadaan LSM Lingkungan kriteria ada, tapi relatif kurang efektif Kelembagaan sarana produksi dengan kriteria tersedia relatif cukup efektif. Keberadaan aturan tentang pertanian perkotaan secara khusus belum tersedia. Aksesbilitas petani ke sumber teknologi pada kondisi relatif sedang. Peran pemerintah, relatif masih kondisi cukup efektif. Sebagian besar lahan sawah dikuasai pengembang. efektif. Keberadaan LSM Lingkungan kriteria ada, tapi relatif kurang efektif. Kelembagaan sarana produksi dengan kriteria tersedia relatif cukup efektif. Aksesbilitas petani ke sumber teknologi pada kondisi relatif sedang. Peran pemerintah, relatif masih kondisi kurang agak efektif. Sebagian besar lahan sawah dikuasai pengembang. relatif cukup efektif. Keberadaan LSM Lingkungan kriteria ada, tapi relatif kurang efektif. Kelembagaa n sarana produksi dengan kriteria tersedia relatif cukup efektif. Aksesbilitas petani ke sumber teknologi pada kondisi relatif tinggi. Peran pemerintah, relatif masih kondisi sedang. 5. Teknologi Sistem pengembangan teknologi; hidroponik, potpolibek dan vertikultur. Kondisi penerapan teknologi: usaha tani tanaman hias dan sayuran kondisi sedang. Sistem pengembangan teknologi; pot polibek dan vertikultur. Kondisi penerapan teknologi: usaha tani mangga sistem tanam langsung kondisi sedang, sayuran kondisi sedang, rambutan kondisi sedang, padi sawah kondisi sedang. Sistem pengembangan teknologi; pot polibek dan vertikultur. Kondisi penerapan teknologi: usaha tani padi sawah kondisi kurang, usaha tani tanaman hias kondisi cukup baik. Sistem pengembanga n teknologi; potpolibek dan vertikultur. Kondisi penerapan teknologi: usaha tani mangga kondisi kurang, usaha tani padi sawah kondisi kurang. Sistem pengemban gan teknologi; hidroponik, potpolibek dan vertikultur. Kondisi penerapan teknologi: usaha tani belimbing kondisi sedang, sayuran kondisi baik. Sumber: Hasil survei dan analisis data 20102011. Lampiran 31. Lanjutan Lampiran 32. Hasil penilaian skoring atribut dimensi ekologi keberlanjutan pertanian perkotaan di wilayah DKI Jakarta. No Atribut atau faktor Status Kriteria Rata- rata Skor Baik Buruk 1 Luas RTH produktif : Didasarkan atas ketersediaan dan potensi lahan untuk pengembangan kebun dan pekarangan tanaman hortikultura BPS 2010, Diperta DKI, 2010 3 0 = tidak tersedia 1 = kurang tersedia; 2 = sedikit tersedia; 3 = cukup tersedia 1 2 Luas pekarangan : Didasarkan atas ketersediaan dan luasan pekarangan rumah dari kavling rumah penduduk. 3 0 = tidak berpekarangan 1 = rata-rata luas pekarangan 10 2 = rata-rata luas pekarang 20; 3 = rata-rata luas pekarangan 30 . 1 3 Laju konversi lahan : Didasarkan atas laju perubahan penggunaan lahan untuk non pertanian dan trent produksi pertanian di wilayah DKI Jakarta 3 0 = sangat tinggi 1 = tinggi; 2 = sedang 3.= rendah 1 4. Kondisi Pencemaran Limbah B3 : Didasarkan atas kriteria hasil pengukuran BPLHD terhadap wilayah perairan di wilayah DKI Jakarta 3 0 = kondisi buruk; 1 = kurang sedang; 2 = cukup baik; 3 = sangat baik 1 5. Penataan lingkungan atau estetika : Didasarkan atas kondisi penataan tanaman pemukimanrumah penduduk 3 0 = buruk; 1 = kurang baik; 2 = cukup baik; 3 = sangat baik 1 6. Luas lahan dan ruang usaha tani : Didasarkan atas perkembangan pemanfaatan area terbangun dalam kegiatan usaha tani pada komoditas hortikultura di wilayah DKI Jakarta. 3 0 = belum melakukan 1 = melakukan kodisi rendah; 10 2 = melakukan kondisi sedang 20=30 3 = melakukan kondisi tinggi. 30 2 7. Kondisi suhu udara : Didasarkan atas rata-rata suhu bulanan dan tahunan di wilayah DKI Jakarta 3 0 = dibawa suhu normal; 1 = suhu normal cenderung menurun 2= suhu normal cenderung meningkat; 3 = berada pada suhu normal 2 8. Var. IklimCH : Didasarkan atas kondisi variabilitas iklimcurah hujan rataan tahunan dan bualanan5 tahun terakhir. 3 0 = CH rendah 1 = CH sedang 2 = CH tinggi 3 = CH terlampaui 1 9. Kondisi pengairan : Didasarkan atas ketersediaan sumber dan debit air irigasi dan air tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman di wilayah DKI Jakarta 3 0 = tidak mendukung 1 = kurang mendukung 2 = cukup mendukung 3 = sangat mendukung 2

10. Potensi banjir: Didasarkan atas

frekuensi dan intensitas kejadian banjir curah hujan terlampaui yang mengganggu pertumbuhan tanaman. 3 0 = meningkat pesat; 1 = cenderung meningkat; 2 = cenderung menurun; 3 = gangguan rendah 1

11. Jenis tanaman dominan: Didasarkan

atas perkembangan populasi dan kesesuaian variabilitas jenis tanaman hortikultura yang diusahakan petani di wilayah DKI Jakarta. Kebijakan pemda pengembangan RTH produktif. 3 0 = populasi dan hanya jenis tanaman tertentu; 1 = 2-3 populasi dan jenis tanaman hortikultura; 2 = 3-5 populasi dan jenis tanaman hortikultura; 3 = 5 populasi dan jenis tanaman hortikultura; 1 Catatan : Hasil skoring kondisi 20102011 Lampiran 32. Lanjutan Lampiran 33. Hasil penilaian skoring atribut dimensi ekonomi keberlanjutan pertanian perkotaan di wilayah DKI Jakarta. No Atribut atau faktor Status Kriteria Rata- rata skor Baik Buruk 1. Pemberian insentif dan kompensasi pertanian : Didasarkan atas permintaan masyarakat tani atas pemberian saprodi dan pembebasan pajak bumilahanruang tanah untuk lahan milik usaha pertanian perkotaan. 3 0 = tanpa insentif; 1 = insentif saprodi UT. 2 = insentif saprodi dan pajak tanah. 3 = insentif saprodi dan pajak tanah dan restribusi hasil pertanian. 1 2. Produktivitas tanaman : Didasarkan atas perkembangan produktivitas tanaman hortikultura 5 tahun terakhir 3 0 = menurun pesat; 1= cenderung menurun 2 = relatif tetap 3 = terus meningkat 2 3. Peningkatan produksi : Didasarkan atas perkembangan total produksi tanaman hortikultura 5 tahun terakhir 3 0 = menurun pesat; 1 = cenderung menurun 2 = relatif tetap 3 = terus meningkat 1 4. Kontribusi pendapatan usaha tani : Didasarkan atas pendapatan dari usaha tani keluarga petani dan pendapatan non usaha tani. 3 0 = sangat rendah 1 = relatif rendah 2 = relatif tinggi 3 = sangat tinggi 1 5. Harga dan bibit : Didasarkan atas pengeluaran biaya sarana produksi usaha tani buah-buahan tahun 2010 3 0 = sangat tinggi; 1 = relatif tinggi 2 = relatif rendah 3 = rendah 1 6. Kelayakan usaha tani : Didasarkan atas perbandingan input output usaha tanaman hortikultura sayuran, tanaman hias dan tanaman produktif tahunan 3 0 = tidak menguntungkan; 1 = kurang menguntungkan 2 = cukup menguntungkan 3 = keuntungan tinggi 1 7. Jumlah tenaga kerja : Didasarkan atas tingkat ketersediaan tenaga kerja sektor pertanian. 3 0 = tidak tersedia; 1 = kurang tersedia 2 = relatif tersedia 3 = cukup tersedia 1 8. Ketersediaan biaya pupuk organik : Didasarkan atas tingkat ketersediaan sarana produksi pupuk organik di tingkat petani secara tepat 3 0 = tidak tersediamahal; 1 = tersediaagak mahal 2 = tersediarelatif murah 3 = cukup tersediamurah 1