Status Keberlanjutan Multidimensi Pertanian perkotaan

produktif di DKI Jakarta adalah sebagai berikut; wilayah kota Jakarta Utara adalah intensifikasi lahan sawah, pengembangan tanaman hortikultura produktif mangga, sawo dan nangka; wilayah kota Jakarta Barat adalah pengembangan tanaman hias dan anggrek; wilayah kota Jakarta Selatan adalah pengembangan tanaman hortikultura belimbing, pepaya, mangga dan jenis sayuran; wilayah kota Jakarta Timur adalah intensifikasi lahan sawah dan tanaman hortikultura jambu air, biji dan sayuran; dan wilayah kota Jakarta Pusat adalah tanaman hias dan anggrek Sampeliling et al. 2008. Dalam hal ini perlu selektif dalam pemilihan komoditas yang dapat memberi nilai tambah penghasilan bagi masyarakat tani kota dan memberi kontribusi positif terhadap lingkungan perkotaan. Melihat kondisi wilayah DKI Jakarta saat ini, masih terdapat peluang untuk pengembangan RTH produktif dengan mempertahankan lahan sawah bagi petani pemilik di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Timur dan Jakarta Barat dengan peningkatan produksi lahan sawah dengan merujuk pada Perda No. 6 tahun 1999 dan program P2BN Kementerian Pertanian. Program kegiatan adalah dengan dukungan saprodi setiap musim tanam untuk meningkatkan produksi padi atau beras di setiap daerah, namun belum berkesinambungan, dimana sangat tergantung pada anggaran pembangunan. Lahan sawah yang masih ada harus dipertahankan dan perlu kebijakan khusus tentang pemanfaatannya agar dapat dipertahankan keberadaannya di wilayah DKI Jakarta.

5.4. Rumusan Model Kebijakan Pengembangan Pertanian Perkotaan Berkelanjutan

Penyusunan model kebijakan serta strategi pengembangan pertanian dilakukan dengan menggunakan analisis prospektif. Analisis ini digunakan untuk mendapatkan skenario kebijakan pengembangan pertanian perkotaan di masa yang akan datang. Hal ini dilakukan dengan cara menentukan faktor kunci atau penentu yang berpengaruh terhadap kinerja sistem. Untuk mendapatkan faktor kunci dalam menyusun model dilakukan dengan tahapan yaitu : 1 menentukan faktor kunci yang diperoleh dari atribut-atribut yang sensitif mempengaruhi indeks keberlanjutan pertanian perkotaan kondisi saat ini; 2 mengidentifikasi faktor kunci di masa depan yang diperoleh dari analisis kebutuhan need analysis dari semua pihak yang berkepentingan stakeholders; 3 melakukan kombinasi tahap satu dan dua untuk